Kuala Pembuang (Antara Kalteng) - Kementerian Kesehatan RI bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, menggelar pelatihan deteksi dini kanker bagi tenaga kesehatan setempat.
"Kegiatan itu diikuti oleh 26 bidan, sejumlah dokter, dan tenaga kesehatan lain dari 12 puskesmas di Seruyan," kata Ketua panitia pelaksana kegiatan itu, Samhudi, di Kuala Pembuang, Kamis.
Kegiatan yang berlangsung selama beberapa hari tersebut, menghadirkan narasumber sejumlah dokter spesialis yang tergabung dalam Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia (HOGI) Pusat, yakni Fara Vitantri, Hariadi, serta dokter dari Seruyan, Dyah Nurvita serta Rumondang Siagian, yang bertindak sebagai dokter pelatih.
"Pelatihan seperti ini diadakan agar tenaga kesehatan bisa melakukan deteksi dini kanker, sehingga jika ada masyarakat yang terkena gejala, cukup di puskesmas sudah bisa di deteksi, jadi perkembangan penyakit tidak menular tersebut bisa ditekan agar tidak terus meningkat," katanya.
Salah satu narasumber, Hariadi, menjelaskan berdasarkan data Global Burden 2012 kasus kanker mencapai 12,1 juta jiwa dengan jumlah kematian 8,2 juta orang.
Jika tidak segera dilakukan pengendalian, katanya, diperkirakan sekitar 13.1 juta orang akan meninggal pada 2030.
"Sedangkan menurut Riskesdes pada 2013, prevalensi kanker di Indonesia sebesar 1,4 per 1.000 penduduk. Bahkan kanker penyebab kematian ketujuh di Indonesia," katanya.
Berdasarkan data Globocan pada 2012, kasus kanker tertinggi menimpa perempuan adalah kanker payudara sebanyak 40,3 per 100.000 perempuan dengan rata-rata kematian 16,6 per 100.000 perempuan.
Kasus itu diikuti kanker rahim atau serviks sebanyak 17,3 per 100.000 perempuan dengan rata-rata kematian 8,2 per 100.000 perempuan.
"Jadi, kanker serviks dan kanker payudara merupakan kanker yang paling tinggi prevalensinya di dunia maupun di Indonesia," katanya.
Alasan utama meningkatnya penyakit kanker, karena kurangnya program penapisan efektif yang bertujuan mendeteksi keadaan sebelum maupun sesudah kanker memasuki stadium dini, termasuk juga pengobatan sebelum proses invasif yang lebih lanjut.
Menurut dia, pencegahan kanker dapat dilakukan melalui "screening" dengan metode IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat) dan krioterapi untuk IVA positif.
"Dan salah satu kunci keberhasilan pengendalian kanker ini adalah dengan adanya penanggulangan terpadu yang harus dilaksanakan sejak di puskesmas, karena itu puskesmas sebagai garda terdepan pada pelayanan kesehatan di masyarakat," katanya.
Berita Terkait
Banjir makin meluas di Murung Raya, akses jalan di Kota Puruk Cahu lumpuh
Senin, 21 Oktober 2024 14:34 Wib
Subandi diminta lebih optimal lanjutkan agenda DPRD Palangka Raya
Senin, 21 Oktober 2024 13:01 Wib
Dukung secara optimal investasi sawit terus tumbuh dan berkembang di Kalteng
Senin, 21 Oktober 2024 12:25 Wib
Hindari konflik jelang Pilkada, DPRD Kotim ingatkan tragedi 2001
Minggu, 20 Oktober 2024 17:01 Wib
Presiden RI resmi berganti, pemimpin itu melayani bukan dilayani
Minggu, 20 Oktober 2024 16:53 Wib
Gerak cepat, Gubernur Kalteng kirim tim pendahuluan bantu penanganan banjir
Minggu, 20 Oktober 2024 13:57 Wib
DPRD Kalteng beri penghormatan terakhir untuk Almarhum Agus Pramono
Minggu, 20 Oktober 2024 5:50 Wib
Sri Suwanto sesalkan musibah nelayan Sukabumi, tekankan pentingnya perlindungan masyarakat pesisir
Jumat, 18 Oktober 2024 19:55 Wib