Sampit (ANTARA) - Pembangunan gedung Sampit Expo di Jalan Tjilik Riwut Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, akan dimulai tahun ini dengan mengusung buah nanas sebagai ikon bangunan megah itu, sekaligus untuk mempromosikan salah satu buah unggulan lokal tersebut.
"Kalau di Singapura ada gedung dengan atap didesain seperti buah durian, kalau gedung Sampit Expo nanti di atapnya berbentuk nanas. Ini membawa daya tarik tersendiri, sekaligus menjadi tempat wisata dan ikon daerah," kata Bupati H Supian Hadi di Sampit, Minggu.
Buah nanas akan diusung menjadi ikon karena daerah ini memiliki komoditas nanas unggulan yaitu nanas gantang. Nanas unggulan itu banyak terdapat di kebun warga di Kelurahan Baamang Hulu Kecamatan Baamang, yang lokasinya tidak jauh dari lokasi yang akan dibangun gedung megah Sampit Expo tersebut.
Supian menjelaskan, gedung Sampit Expo hanya salah satu dari beberapa bangunan yang akan didirikan di kawasan itu. Bangunan lain yang akan dibangun yaitu panggung berbentuk rumah betang yang merupakan rumah khas Suku Dayak.
Gedung Sampit Expo yang akan dibangun di belakang Gedung Merah atau eks tempat hiburan rakyat itu dibangun dengan pendanaan sistem multi years atau tahun jamak. Pembangunannya dimulai tahun ini dan diharapkan sudah rampung pada pertengahan 2020.
Jika bangunan itu selesai, maka Sampit Expo yang digelar setiap tahun, tidak perlu lagi dilaksanakan di Stadion 29 November Sampit. Stadion akan difokuskan untuk pusat kegiatan olahraga bagi masyarakat.
"Gedung Sampit Expo itu nantinya bukan hanya untuk kegiatan expo, tetapi juga untuk kegiatan apapun, seperti acara pertemuan, pernikahan, bahkan konser musik pun bisa dilakukan di sana," jelas Supian.
Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur Halikinnor mengatakan, dana pembangunan gedung Sampit Expo dialokasikan Rp35 miliar. Dia berharap Mei nanti lelang sudah dilaksanakan sehingga setelah itu pembangunan fisiknya bisa dimulai.
"Saat ini sedang penyesuaian desain karena bupati ingin ada ciri khas, atapnya berbentuk nanas. Karena ini proyek multiyears maka pekerjaan sudah harus selesai paling lambat tahun 2020 sehingga nanti Sampit memiliki tempat yang representatif yang bisa digunakan untuk kegiatan berakala nasional," kata Halikinnor.
Luasan lahan yang digunakan sekitar 5 hektare, sudah termasuk area parkir. Keberadaan gedung itu nanti diharapkan membawa manfaat besar bagi masyarakat dan daerah.
Halikinnor mengatakan, selain gedung Sampit Expo, masih ada rencana pembangunan fasilitas lain di kawasan itu. Untung menyelesaikan pembangunan seluruh fasilitas yang direncanakan, diperkirakan membutuhkan dana total antara Rp150 miliar hingga Rp170 miliar.