Pelajar Gumas diminta bantu orangtua saat Sensus Penduduk 2020
Kuala Kurun (ANTARA) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah Waras berharap pelajar Sekolah Menengah Atas sederajat dapat membantu orangtua mereka saat pelaksanaan Sensus Penduduk 2020.
“BPS Kabupaten Gumas rencananya akan menerapkan sensus penduduk wawancara dan juga sensus penduduk online (SPO) pada saat pelaksanaan SP2020,” ucap Waras saat dihubungi dari Kuala Kurun, Selasa.
SPO akan dilaksanakan mulai 15 Februari - 31 Maret 2020 mendatang, yang dalam pelaksanaannya dapat dilakukan dengan menggunakan smartphone. Bagi pelajar tentunya sudah tidak asing lagi menggunakan smartphone.
Para pelajar yang lebih peka terhadap perkembangan teknologi, lanjut dia, diharap dapat membantu orangtua saat pelaksanaan SPO nanti, mengingat sensus penduduk secara online baru kali ini diterapkan.
Baca juga: 11 desa di Gumas dapat tambahan alokasi kinerja pada 2020
Salah satu langkah yang dilakukan oleh BPS Kabupaten Gumas untuk meningkatkan peran pelajar dalam pelaksanaan SPO yakni dengan melakukan sosialisasi ke sejumlah SMA sederajat di beberapa kecamatan.
“Pada tanggal 13 – 18 Januari 2020 lalu kami melakukan sosialisasi terkait SP2020 kepada pelajar di SMAN 1 Kurun, SMKN 1 Kurun, SMA Katolik Santo Arnoldus Janssen, MA Nurul Yaqin, dan SMAN 1 Tewah,” bebernya.
Dia menerangkan, selama kegiatan sosialisasi disampaikan materi seputar SP2020, antara lain tentang sejarah, tujuan, manfaat, moda pengumpulan data pada sensus penduduk, serta tata cara pengisian SPO.
Baca juga: Belasan orang telah kembalikan formulir pendaftaran PPK Pilkada Kalteng
Khusus untuk SMA/MA juga diberikan sosialisasi mengenai perguruan tinggi kedinasan di lingkungan BPS yakni Politeknik Statistika STIS, yang setiap tahunnya membuka pendaftaran untuk lulusan SMA/MA jurusan IPA/IPS.
Pelaksanaan SPO sangat tergantung pada sinyal telekomunikasi. Hal itu menjadi tantangan, karena belum semua kecamatan di kabupaten bermotto Habangkalan Penyang Karuhei Tatau tersedia sinyal telekomunikasi.
“Namun untuk masyarakat yang tidak dapat melakukan SPO tidak perlu khawatir, karena nantinya kami akan melaksanakan sensus penduduk wawancara, mencacah dari rumah ke rumah pada bulan Juli 2020,” terang Waras.
Baca juga: Wabup: TIdak ada kompromi bagi ASN yang terlibat narkoba
Baca juga: Pentingnya koordinasi agar DD 2019 dapat dicairkan, kata Legislator Gumas
Baca juga: Perluas jangkauan pemasaran, Legislator Gumas ajak pelaku usaha manfaatkan medsos
“BPS Kabupaten Gumas rencananya akan menerapkan sensus penduduk wawancara dan juga sensus penduduk online (SPO) pada saat pelaksanaan SP2020,” ucap Waras saat dihubungi dari Kuala Kurun, Selasa.
SPO akan dilaksanakan mulai 15 Februari - 31 Maret 2020 mendatang, yang dalam pelaksanaannya dapat dilakukan dengan menggunakan smartphone. Bagi pelajar tentunya sudah tidak asing lagi menggunakan smartphone.
Para pelajar yang lebih peka terhadap perkembangan teknologi, lanjut dia, diharap dapat membantu orangtua saat pelaksanaan SPO nanti, mengingat sensus penduduk secara online baru kali ini diterapkan.
Baca juga: 11 desa di Gumas dapat tambahan alokasi kinerja pada 2020
Salah satu langkah yang dilakukan oleh BPS Kabupaten Gumas untuk meningkatkan peran pelajar dalam pelaksanaan SPO yakni dengan melakukan sosialisasi ke sejumlah SMA sederajat di beberapa kecamatan.
“Pada tanggal 13 – 18 Januari 2020 lalu kami melakukan sosialisasi terkait SP2020 kepada pelajar di SMAN 1 Kurun, SMKN 1 Kurun, SMA Katolik Santo Arnoldus Janssen, MA Nurul Yaqin, dan SMAN 1 Tewah,” bebernya.
Dia menerangkan, selama kegiatan sosialisasi disampaikan materi seputar SP2020, antara lain tentang sejarah, tujuan, manfaat, moda pengumpulan data pada sensus penduduk, serta tata cara pengisian SPO.
Baca juga: Belasan orang telah kembalikan formulir pendaftaran PPK Pilkada Kalteng
Khusus untuk SMA/MA juga diberikan sosialisasi mengenai perguruan tinggi kedinasan di lingkungan BPS yakni Politeknik Statistika STIS, yang setiap tahunnya membuka pendaftaran untuk lulusan SMA/MA jurusan IPA/IPS.
Pelaksanaan SPO sangat tergantung pada sinyal telekomunikasi. Hal itu menjadi tantangan, karena belum semua kecamatan di kabupaten bermotto Habangkalan Penyang Karuhei Tatau tersedia sinyal telekomunikasi.
“Namun untuk masyarakat yang tidak dapat melakukan SPO tidak perlu khawatir, karena nantinya kami akan melaksanakan sensus penduduk wawancara, mencacah dari rumah ke rumah pada bulan Juli 2020,” terang Waras.
Baca juga: Wabup: TIdak ada kompromi bagi ASN yang terlibat narkoba
Baca juga: Pentingnya koordinasi agar DD 2019 dapat dicairkan, kata Legislator Gumas
Baca juga: Perluas jangkauan pemasaran, Legislator Gumas ajak pelaku usaha manfaatkan medsos