Sampit (ANTARA) - Wabah virus corona baru yang berasal dari Wuhan China dan menyebar ke sejumlah negara, ternyata berimbas terhadap bisnis sarang burung walet karena harga terus merosot, termasuk di Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah.
"Sejak kasus virus corona muncul, harga terus turun. Eksportir terkendala mengekspor sarang walet ke China banyak penerbangan ke China ditutup. Selain itu, merebaknya penyakit itu juga berimbas pada tingkat permintaan di sana," kata Ardianur, salah satu pelaku usaha sarang burung walet di Sampit, Rabu.
Dia menggambarkan, sekitar 20 hari lalu harga sarang walet jenis mangkok Rp13 juta, sudut Rp9 juta dan patahan Rp8 juta. Dua hari lalu harga sarang walet turun yakni jenis mangkok menjadi Rp10 juta, sudut Rp8 juta dan patahan Rp7 juta. Bahkan hari ini, Ardianur menyebutkan harga kembali turun yakni jenis mangkok Rp10 juta, sudut Rp7 juta dan patahan Rp6 juta.
Dia khawatir harga terus turun jika pemerintah melarang penerbangan dari Indonesia menuju China sehingga ekspor sarang walet semakin sulit. Jika itu terjadi, pengusaha akan berpikir panjang untuk membeli sarang walet karena pengiriman ke China masih terkendala.
"Saya masih membeli sarang walet, tapi tidak berani menyimpan stok banyak karena takut harga sewaktu-waktu turun lagi. Bagi saya yang masih skala kecil, kondisi seperti itu bisa membuat rugi. Makanya saat ini kalau saya dapat barang (sarang walet), langsung saya lempar (jual) lagi," kata Ardianur.
Hal serupa diungkapkan Wiyono, pelaku usaha sarang walet lainnya. Saat ini harga sarang walet terus turun, diyakini imbas merebaknya virus corona baru di China yang berdampak pada sulitnya pengiriman dan menurunnya permintaan.
Menurut Wiyono, harga sarang walet turun hampir 50 persen dari harga normal. Informasinya, ini karena jadwal penerbangan ke China semakin berkurang, padahal konsumen terbesar selama ini dari China
"Kami berharap dinas terkait cepat menanggapi masalah turunnya harga sarang walet karena mayoritas di Kotawaringin Timur ini banyak mengandalkan pendapatan dari hasil budidaya sarang walet," demikian Wiyono.
Baca juga: Legislator Kotim ini usulkan perbanyak RTH ramah anak
Baca juga: DPRD Kotim sarankan pembangunan Jembatan Mentaya tidak dipaksakan dibiayai daerah
Baca juga: Seleksi CPNS Kotim dijanjikan aman pemadaman listrik
Berita Terkait
Takut jadi korban sengatan, sarang tawon vespa jumbo dievakuasi dari rumah warga
Selasa, 12 November 2024 15:25 Wib
Bapenda Gumas gencar sosialisasikan kenaikan pajak sarang burung walet
Jumat, 9 Agustus 2024 14:05 Wib
Bisnis sarang walet di Kotim sedang lesu
Kamis, 1 Agustus 2024 14:53 Wib
Pajak sarang walet berkontribusi terhadap gagalnya pencapaian target PAD Kotim
Rabu, 12 Juni 2024 19:23 Wib
Legislator Palangka Raya dukung instruksi pemberantasan sarang nyamuk DBD
Jumat, 8 Desember 2023 6:27 Wib
Disdik Palangka Raya minta sekolah gencarkan pemberantasan sarang nyamuk
Rabu, 6 Desember 2023 19:12 Wib
Dinkes kobar ingatkan warga pentingnya memberantas sarang nyamuk cegah DBD
Selasa, 5 Desember 2023 17:36 Wib
Masyarakat diminta waspada ular keluar dari sarang saat musim panas
Kamis, 10 Agustus 2023 15:34 Wib