Cegah COVID-19, Pemda se-Kalteng diminta ciptakan pasar sembako darurat

id Universitas Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Darmae Nasir,Kalteng,pasar darurat,pasar sembako sementara,dosen universitas palangka raya

Cegah COVID-19, Pemda se-Kalteng diminta ciptakan pasar sembako darurat

Ilustrasi : Pasar Tradisional di Salatiga, Jawa Tengah, menerapkan social distancing cegah COVID-19. ANTARA/HO-Net

Palangka Raya (ANTARA) - Akademisi dari Universitas Palangka Raya, Kalimantan Tengah,  Darmae Nasir menyarankan sekaligus meminta pemerintah daerah di provinsi setempat, agar memikirkan sekaligus menciptakan pasar sembako darurat di lahan atau lapangan luas dengan tetap menerapkan protokol pencegahan penyebaran virus corona atau COVID-19.

Penciptaan pasar darurat tersebut selain mengefisiensikan pemantauan sekaligus pengawasan terhadap penyebaran COVID-19, juga membantu memudahkan masyarakat mendapatkan sembako sekaligus berjalannya roda perekonomian, kata Darmae melalui surat terbuka yang diterima di Palangka Raya, Senin.

"Lokasi pasar sembako darurat atau sementara itu bisa dibuat di stadion atau lapangan olahraga. Sekarang ini kan lapangan olahraga belum digunakan karena masih menerapkan social distancing atau jaga jarak dan di rumah saja," tambahnya.

Adapun pasar sembako darurat tersebut dengan membuat lapak sederhana dengan jarak tertentu, garis pembeli yang tetap memperhatikan dan menjaga social dan physical distancing, pintu masuk dan pintu keluar; tersedia fasiltas cuci tangan sewaktu masuk dan keluar, serta pengawasan dan pemantauan dari pihak aparat kepolisian ataupun pemerintah terhadap masyarakat yang menggunakan masker atau tidak.

"Jika ini dibuat dan dilaksanakan secara serius serta sungguh-sungguh, maka hasil akhirnya adalah protokol COVID-19 di pasar darurat atau sementara itu memenuhi protokol COVID-19," tambahnya.

Baca juga: Wagub Kalteng nyatakan diri mundur dari cawagub 2020

Menurut dia, secara politik dan pencitraan kepemimpinan daerah penciptaan Pasar Sembako Darurat dan sementara itu juga sangat menguntungkan. Sebab, dia meyakini sampai saat ini masih lebih banyak masyarakat perduli terhadap pencegahan penyebaran virus corona dibandingkan yang tidak.

Selain itu, keberadaan pasar sembako tersebut juga membuat pedagang di pasar tradisonal tidak akan dirugikan, karena merekalah yang diminta oleh Pemerintah untuk mengisinya, dan omset atau penghasilan tetap terjaga. Bahkan, di pasar sementara itu, Bulog dapat melakukan operasi pasar dan para AGEN dapat membuat kios mini untuk tempat pemesanan dari Gudangnya.

"Yakinlah Citra para Pemimpin daerah akan terangkat dengan cara ini. Masyarakat lebih banyak yang membutuhkan keamanan dari segi kesehatan. Semoga saran saya ini bisa dipertimbangkan dan dilaksanakan pemerintah daerah se-Kalteng," kata Darmae.

Baca juga: Positif COVID-19 Kalteng capai 310 kasus

Baca juga: Gubernur dorong PSBB Palangka Raya dilanjutkan dan penerapannya dipertajam

Baca juga: Penambahan kasus positif COVID-19 baru di Kalteng akibat penularan lokal