Merasa mampu, enam warga di Gumas kembalikan BLT DD
Kuala Kurun (ANTARA) - Sebanyak enam warga Desa Tampelas, Kecamatan Kurun, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah mengembalikan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa bagi masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19.
Kepala Desa Tampelas Mine Yantri saat dihubungi dari Kuala Kurun, Rabu mengatakan bahwa keenam warga tersebut mengembalikan BLT DD karena merasa mampu dan masih bisa mencari nafkah.
“Awalnya ada 35 keluarga penerima manfaat di Tampelas yang menerima BLT DD, ternyata ada enam warga yang mengembalikan BLT DD karena merasa mampu dan masih bisa mencari nafkah,” ucapnya.
Baca juga: Seorang warga Gumas tolak bantuan dari Kemensos RI, ini alasannya
Dia menerangkan, nantinya Pemerintah Desa Tampelas akan menunggu petunjuk lebih lanjut dari Pemerintah Kecamatan Sepang, supaya BLT DD ini bisa disalurkan ke warga lain yang membutuhkan.
Secara keseluruhan, ujar dia, jumlah Kepala Keluarga di Tampelas sebanyak 179. Dari 179 KK, tiga KK sudah menerima bantuan dari Pemerintah Pusat dan 26 KK menerima bantuan dari pemerintah desa.
“Penyaluran BLT DD kami lakukan pada 22 Juni 2020 lalu, di Balai Desa Tampelas. Itu merupakan penyaluran BLT DD tahap I, untuk tahap selanjutnya kami usahakan secepat mungkin dapat disalurkan,” bebernya.
Baca juga: Legislator Gumas apresiasi warga tolak BST dari Kemensos
Penyaluran BLT DD tahap I dihadiri oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Gumas Yulianus Umar, Camat Sepang Rosalia, Badan Pemerintahan Desa Tampelas, perangkat desa, serta TNI dan Polri.
Camat Sepang Rosalia mengatakan, dari enam desa yang ada di kecamatan itu, empat desa telah menyalurkan BLT DD. Keempat desa tersebut adalah Pematang Limau, Tampelas, Sepang Kota, dan Rabauh.
Perempuan pertama yang menjadi camat di lingkup Pemerintah Kabupaten Gumas ini menyebut bahwa dua desa yang belum menyalurkan BLT DD adalah Tewai Baru dan Tanjung Karitak.
“Saya menyambut baik enam warga Tampelas yang mengembalikan BLT DD karena merasa mampu dan masih bisa mencari nafkah. Semoga hal tersebut dapat menjadi contoh bagi kita semua,” demikian Rosalia.
Baca juga: Gunung Mas siapkan pasar hadapi normal baru
Baca juga: Calon jamaah asal Gumas terima keputusan pembatalan haji 2020
Baca juga: Masyarakat Gumas berharap diizinkan bakar lahan untuk berladang
Kepala Desa Tampelas Mine Yantri saat dihubungi dari Kuala Kurun, Rabu mengatakan bahwa keenam warga tersebut mengembalikan BLT DD karena merasa mampu dan masih bisa mencari nafkah.
“Awalnya ada 35 keluarga penerima manfaat di Tampelas yang menerima BLT DD, ternyata ada enam warga yang mengembalikan BLT DD karena merasa mampu dan masih bisa mencari nafkah,” ucapnya.
Baca juga: Seorang warga Gumas tolak bantuan dari Kemensos RI, ini alasannya
Dia menerangkan, nantinya Pemerintah Desa Tampelas akan menunggu petunjuk lebih lanjut dari Pemerintah Kecamatan Sepang, supaya BLT DD ini bisa disalurkan ke warga lain yang membutuhkan.
Secara keseluruhan, ujar dia, jumlah Kepala Keluarga di Tampelas sebanyak 179. Dari 179 KK, tiga KK sudah menerima bantuan dari Pemerintah Pusat dan 26 KK menerima bantuan dari pemerintah desa.
“Penyaluran BLT DD kami lakukan pada 22 Juni 2020 lalu, di Balai Desa Tampelas. Itu merupakan penyaluran BLT DD tahap I, untuk tahap selanjutnya kami usahakan secepat mungkin dapat disalurkan,” bebernya.
Baca juga: Legislator Gumas apresiasi warga tolak BST dari Kemensos
Penyaluran BLT DD tahap I dihadiri oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Gumas Yulianus Umar, Camat Sepang Rosalia, Badan Pemerintahan Desa Tampelas, perangkat desa, serta TNI dan Polri.
Camat Sepang Rosalia mengatakan, dari enam desa yang ada di kecamatan itu, empat desa telah menyalurkan BLT DD. Keempat desa tersebut adalah Pematang Limau, Tampelas, Sepang Kota, dan Rabauh.
Perempuan pertama yang menjadi camat di lingkup Pemerintah Kabupaten Gumas ini menyebut bahwa dua desa yang belum menyalurkan BLT DD adalah Tewai Baru dan Tanjung Karitak.
“Saya menyambut baik enam warga Tampelas yang mengembalikan BLT DD karena merasa mampu dan masih bisa mencari nafkah. Semoga hal tersebut dapat menjadi contoh bagi kita semua,” demikian Rosalia.
Baca juga: Gunung Mas siapkan pasar hadapi normal baru
Baca juga: Calon jamaah asal Gumas terima keputusan pembatalan haji 2020
Baca juga: Masyarakat Gumas berharap diizinkan bakar lahan untuk berladang