Program pengentasan kemiskinan di Kotim harus tepat sasaran
Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, diminta terus melakukan langkah nyata menekan jumlah penduduk miskin dengan melaksanakan program pengentasan kemiskinan yang tepat sasaran.
"Harus dipastikan program apa saja yang dijalankan dan bagaimana efektivitasnya untuk mengentaskan kemiskinan," kata Sekretaris Fraksi Gerindra DPRD Kotawaringin Timur, Juliansyah di Sampit, Jumat.
Fraksi Gerindra memberi perhatian serius terhadap masalah kemiskinan. Angka kemiskinan dapat menjadi gambaran sejauh mana keberhasilan dan dampak pembangunan terhadap taraf hidup masyarakat.
Kesejahteraan menjadi tujuan akhir pembangunan yang dijalankan pemerintah sehingga sangat wajar jika perkembangan angka kemiskinan warga kabupaten ini selalu menjadi perhatian.
Pengentasan kemiskinan memerlukan dukungan semua pihak. Upaya ini tidak bisa hanya dibebankan pada Dinas Sosial, tetapi harus didukung banyak pihak karena banyak bidang yang berkaitan dengan upaya ini.
Legislator daerah pemilihan 5 yang juga menjabat Sekretaris Komisi II ini menegaskan, DPRD Kotawaringin Timur, khususnya Fraksi Gerindra mendukung penuh program dan upaya-upaya yang dilakukan pemerintah kabupaten dalam mengentaskan kemiskinan.
Upaya tersebut sangat penting karena menyangkut nasib masyarakat yang masih terpuruk di bawah garis kemiskinan. Fraksi Gerindra mengapresiasi perkembangan positif terus menurunnya angka kemiskinan di kabupaten ini.
Baca juga: Penerima mesin PCR di Kalteng didorong segera sediakan laboratorium
"Besar harapan kami angka kemiskinan terus menurun dan kesejahteraan masyarakat terus meningkat. Perlu program yang tepat dalam mengentaskan kemiskinan agar hasilnya lebih optimal," ujar Juliansyah.
Wakil Bupati HM Taufiq Mukri mengatakan, angkat kemiskinan di Kotawaringin Timur dari tahun ke tahun menunjukkan penurunan. Pemerintah daerah terus melakukan berbagai cara agar angka kemiskinan di daerah ini terus berkurang.
Persentase penduduk miskin pada 2013 sebesar 6,85 persen, 2014 sebesar 6,67 persen, 2015 sebesar 6,42 persen, 2016 sebesar 6,32 persen, 2017 sebesar 6,24 persen dan 2018 sebesar 6,21 persen.
"Dampak sosial masyarakat miskin di Kotawaringin Timur berdasarkan data statistik tahun 2019, jumlah penduduk miskin berkurang menjadi 5,90 persen. Saya berharap tahun 2020 ini angka kemiskinan terus menurun. Sasaran kebijakan pemerintah daerah membuka peluang ekonomi bagi masyarakat," demikian Taufiq Mukri.
Baca juga: DPRD Kotim bahas Raperda Pertanggungjawaban APBD
Baca juga: BKSDA Sampit terima tiga laporan kemunculan beruang madu
Baca juga: DPRD Kotim dorong optimalisasi pengembangan perikanan di wilayah selatan
"Harus dipastikan program apa saja yang dijalankan dan bagaimana efektivitasnya untuk mengentaskan kemiskinan," kata Sekretaris Fraksi Gerindra DPRD Kotawaringin Timur, Juliansyah di Sampit, Jumat.
Fraksi Gerindra memberi perhatian serius terhadap masalah kemiskinan. Angka kemiskinan dapat menjadi gambaran sejauh mana keberhasilan dan dampak pembangunan terhadap taraf hidup masyarakat.
Kesejahteraan menjadi tujuan akhir pembangunan yang dijalankan pemerintah sehingga sangat wajar jika perkembangan angka kemiskinan warga kabupaten ini selalu menjadi perhatian.
Pengentasan kemiskinan memerlukan dukungan semua pihak. Upaya ini tidak bisa hanya dibebankan pada Dinas Sosial, tetapi harus didukung banyak pihak karena banyak bidang yang berkaitan dengan upaya ini.
Legislator daerah pemilihan 5 yang juga menjabat Sekretaris Komisi II ini menegaskan, DPRD Kotawaringin Timur, khususnya Fraksi Gerindra mendukung penuh program dan upaya-upaya yang dilakukan pemerintah kabupaten dalam mengentaskan kemiskinan.
Upaya tersebut sangat penting karena menyangkut nasib masyarakat yang masih terpuruk di bawah garis kemiskinan. Fraksi Gerindra mengapresiasi perkembangan positif terus menurunnya angka kemiskinan di kabupaten ini.
Baca juga: Penerima mesin PCR di Kalteng didorong segera sediakan laboratorium
"Besar harapan kami angka kemiskinan terus menurun dan kesejahteraan masyarakat terus meningkat. Perlu program yang tepat dalam mengentaskan kemiskinan agar hasilnya lebih optimal," ujar Juliansyah.
Wakil Bupati HM Taufiq Mukri mengatakan, angkat kemiskinan di Kotawaringin Timur dari tahun ke tahun menunjukkan penurunan. Pemerintah daerah terus melakukan berbagai cara agar angka kemiskinan di daerah ini terus berkurang.
Persentase penduduk miskin pada 2013 sebesar 6,85 persen, 2014 sebesar 6,67 persen, 2015 sebesar 6,42 persen, 2016 sebesar 6,32 persen, 2017 sebesar 6,24 persen dan 2018 sebesar 6,21 persen.
"Dampak sosial masyarakat miskin di Kotawaringin Timur berdasarkan data statistik tahun 2019, jumlah penduduk miskin berkurang menjadi 5,90 persen. Saya berharap tahun 2020 ini angka kemiskinan terus menurun. Sasaran kebijakan pemerintah daerah membuka peluang ekonomi bagi masyarakat," demikian Taufiq Mukri.
Baca juga: DPRD Kotim bahas Raperda Pertanggungjawaban APBD
Baca juga: BKSDA Sampit terima tiga laporan kemunculan beruang madu
Baca juga: DPRD Kotim dorong optimalisasi pengembangan perikanan di wilayah selatan