Warga Sampit temukan bocah diduga korban KDRT
Sampit (ANTARA) - Seorang bocah perempuan ditemukan di depan rumah warga di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah dalam kondisi memprihatinkan, diduga merupakan korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
"Tadi dia dengan seorang perempuan, tapi tidak kelihatan jelas mukanya karena menggunakan masker," kata Sri, warga Jalan Kopi Selatan Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Minggu.
Bocah perempuan yang diperkirakan berusia sekitar lima tahun itu ditemukan di dekat rumah Sri. Kondisinya memprihatinkan dengan lengan kiri diperban karena diduga patah.
Selain itu terdapat lebam pada bagian wajah dan seperti bekas luka di kening dan pipi. Memar juga terlihat di sejumlah bagian tubuh, diduga akibat tindak kekerasan.
Kejadian ini dengan cepat diketahui masyarakat karena video bocah malang tersebut beredar di grup-grup media sosial. Dalam video itu, bocah malang itu dengan polos menceritakan mengapa dia menderita luka lebam dan tangannya patah.
Dia menyebut sang ibu dan nama seorang laki-laki yang diduga teman dekat sang ibu. Meski menderita luka, bocah tersebut terlihat berusaha tetap menahan rasa sakitnya sehingga membuat warga tidak tega.
Saat ditanya warga, bocah itu dengan lancar menyebutkan alamat rumahnya di Kecamatan Baamang. Namun, dia tampak trauma atas kejadian yang dialaminya sehingga meminta tolong warga mengantarnya ke rumah datuknya.
Kejadian ini langsung dilaporkan kepada polisi untuk ditindaklanjuti. Lembaga Swadaya Masyarakat Lentera Kartini juga bergerak cepat melakukan pendampingan terhadap bocah tersebut.
Baca juga: Masyarakat Kotim diminta laksanakan protokol kesehatan saat berwisata
"Anak itu sudah dibawa ke RSUD dr Murjani Sampit untuk diobati dan dirontgen karena tangannya diduga patah. Tadi berbagi tugas, ada yang mendampingi anak itu ke rumah sakit dan ada yang berkoordinasi ke Polres Kotawaringin Timur," kata Ketua LSM Lentera Kartini, Forisni Aprilista.
Saat di rumah sakit, bocah perempuan itu ditangani dengan diberi gips untuk tangannya yang patah. Kondisi memprihatinkan bocah malang tersebut juga membuat petugas di rumah sakit tersebut tidak tega.
Untuk sementara, bocah tersebut rencananya akan diantar ke rumah datuknya. Namun, LSM Lentera Kartini akan terus memantau perkembangan kondisi bocah dan proses hukum masalah ini.
Sementara itu, Polres Kotawaringin Timur langsung menindaklanjuti masalah ini. Polisi masih menyelidiki keberadaan orangtua bocah perempuan tersebut.
"Tadi anggota juga ada yang ke rumah sakit. Masalah ini sedang kami selidiki," demikian Kapolres Kotawaringin Timur AKBP Abdoel Harris Jakin melalui Kepala Satuan Reserse Kriminal AKP Zaldy Kurniawan.
Baca juga: Tradisi bubur asyura meriahkan tahun baru Islam di Sampit
Baca juga: Penderita COVID-19 Kotim kembali melonjak, terbanyak di Parenggean
"Tadi dia dengan seorang perempuan, tapi tidak kelihatan jelas mukanya karena menggunakan masker," kata Sri, warga Jalan Kopi Selatan Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Minggu.
Bocah perempuan yang diperkirakan berusia sekitar lima tahun itu ditemukan di dekat rumah Sri. Kondisinya memprihatinkan dengan lengan kiri diperban karena diduga patah.
Selain itu terdapat lebam pada bagian wajah dan seperti bekas luka di kening dan pipi. Memar juga terlihat di sejumlah bagian tubuh, diduga akibat tindak kekerasan.
Kejadian ini dengan cepat diketahui masyarakat karena video bocah malang tersebut beredar di grup-grup media sosial. Dalam video itu, bocah malang itu dengan polos menceritakan mengapa dia menderita luka lebam dan tangannya patah.
Dia menyebut sang ibu dan nama seorang laki-laki yang diduga teman dekat sang ibu. Meski menderita luka, bocah tersebut terlihat berusaha tetap menahan rasa sakitnya sehingga membuat warga tidak tega.
Saat ditanya warga, bocah itu dengan lancar menyebutkan alamat rumahnya di Kecamatan Baamang. Namun, dia tampak trauma atas kejadian yang dialaminya sehingga meminta tolong warga mengantarnya ke rumah datuknya.
Kejadian ini langsung dilaporkan kepada polisi untuk ditindaklanjuti. Lembaga Swadaya Masyarakat Lentera Kartini juga bergerak cepat melakukan pendampingan terhadap bocah tersebut.
Baca juga: Masyarakat Kotim diminta laksanakan protokol kesehatan saat berwisata
"Anak itu sudah dibawa ke RSUD dr Murjani Sampit untuk diobati dan dirontgen karena tangannya diduga patah. Tadi berbagi tugas, ada yang mendampingi anak itu ke rumah sakit dan ada yang berkoordinasi ke Polres Kotawaringin Timur," kata Ketua LSM Lentera Kartini, Forisni Aprilista.
Saat di rumah sakit, bocah perempuan itu ditangani dengan diberi gips untuk tangannya yang patah. Kondisi memprihatinkan bocah malang tersebut juga membuat petugas di rumah sakit tersebut tidak tega.
Untuk sementara, bocah tersebut rencananya akan diantar ke rumah datuknya. Namun, LSM Lentera Kartini akan terus memantau perkembangan kondisi bocah dan proses hukum masalah ini.
Sementara itu, Polres Kotawaringin Timur langsung menindaklanjuti masalah ini. Polisi masih menyelidiki keberadaan orangtua bocah perempuan tersebut.
"Tadi anggota juga ada yang ke rumah sakit. Masalah ini sedang kami selidiki," demikian Kapolres Kotawaringin Timur AKBP Abdoel Harris Jakin melalui Kepala Satuan Reserse Kriminal AKP Zaldy Kurniawan.
Baca juga: Tradisi bubur asyura meriahkan tahun baru Islam di Sampit
Baca juga: Penderita COVID-19 Kotim kembali melonjak, terbanyak di Parenggean