Sampit (ANTARA) - Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, Bunyamin mengingatkan pemerintah daerah menangani secara serius abrasi yang terus terjadi di objek wisata Pantai Ujung Pandaran agar tidak semakin parah.
"Penanganan harus dilakukan secara tuntas agar abrasi tidak terus menimbulkan kerusakan di Pantai Ujung Pandaran. Apalagi, di sana ada aset daerah yang tentu harus dijaga," kata Bunyamin di Sampit, Selasa.
Abrasi terus terjadi di Pantai Ujung Pandaran. Puluhan kepala keluarga nelayan telah direlokasi ke perumahan yang sudah disiapkan pemerintah pusat.
Sejumlah aset pemerintah daerah juga rusak akibat abrasi. Jika tidak ditangani secara tuntas, dikhawatirkan dampaknya akan terus merusak kawasan objek wisata andalan daerah tersebut.
Menurut Bunyamin, penanganan abrasi harus diprioritaskan. Apalagi saat ini pemerintah daerah melakukan pembenahan dan peningkatan fasilitas di objek wisata Pantai Ujung Pandaran.
Sangat disayangkan jika penanganan abrasi tidak dilakukan secara serius karena dikhawatirkan akan terus menimbulkan dampak buruk. Hal paling dikhawatirkan adalah abrasi merusak aset-aset yang ada di objek wisata tersebut.
Baca juga: Pemkab Kotim kembali pertimbangkan opsi PSBB
Jangan sampai pemerintah daerah terus disibukkan dengan masalah yang sama akibat penanganan yang tidak tuntas. Penanganan yang tidak tepat juga justru akan menyebabkan pemborosan karena hasilnya tidak maksimal.
Bunyamin menyarankan pemerintah daerah belajar dari daerah lain yang sudah berhasil menangani abrasi pantai. Dia mencontohkan, banyak daerah di Pulau Jawa yang sudah bisa menangani abrasi dengan baik sehingga objek wisata pantai mereka bisa dikembangkan dan dikelola dengan baik.
Penanganan abrasi Pantai Ujung Pandaran tidak boleh tambal sulam karena hasilnya tidak akan maksimal. Pemerintah daerah didorong mencari pendanaan atau program penanganan abrasi dari pemerintah pusat.
“Jakarta dan beberapa daerah lainnya terbukti berhasil mengatasi abrasi. Ini bisa kita tiru supaya Pantai Ujung Pandaran aman dari abrasi sehingga bisa dikembangkan menjadi objek wisata yang semakin diminati wisatawan," demikian Bunyamin.
Baca juga: Empat kabupaten di Kalteng ini paling rawan gangguan saat pilkada
Baca juga: Pasien COVID-19 meninggal di Kotim kembali bertambah