Buntok, KaltengĀ (ANTARA) - DPRD Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah, mengharapkan kepada Pemerintah setempat agar membenahi eks transmigrasi yang berada di Desa Tampulang, Kecamatan Jenamas.
"lahan yang berada di Desa Tampulang tersebut dapat dimanfaatkan sebagai lahan pertanian," kata Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Barito Selatan Raden Sudarto di Buntok, Selasa.
Dikatakannya, apabila lahan pada eks transmigrasi tersebut dikembangkan menjadi lahan pertanian, maka akan bisa maju dan kedepannya bisa menjadi lumbung padi di kabupaten ini.
Dia mengatakan jika wilayah eks transmigrasi Dadahup D1 dan D3 itu dikembangkan menjadi lahan pertanian, maka akan bisa menjadi maju, dan kedepannya bisa menjadi lumbung padi bagi kabupaten berjuluk Dahani Dahanai Tuntung Tulus ini.
"Selain menjadi lahan pertanian, lokasi eks transmigrasi itu juga bisa dikembangkan menjadi peternakan sapi, sebab masyarakat yang bermukim di wilayah itu memelihara sapi," kata Raden Sudarto.
Wakil rakyat Kabupaten Barito Selatan itu menyebut, pihaknya beberapa waktu yang lalu telah mengunjungi eks transmigrasi Dadahup D1 Tambatan Jaya dan D3 Suka Karya Desa Tampulang, Kecamatan Jenamas tersebut.
"Keadaan dan kondisi masyarakat pada Dadahup D1 Tambatan Jaya dan D3 Suka Karya itu sangat memprihatinkan, dan perlu mendapat perhatian dari pemerintah," terang politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Barito Selatan itu.
Baca juga: DPRD Barsel dorong pengembangan produk unggulan lokal
Raden Sudarto menjelaskan, meskipun pada eks transmigrasi itu sudah ada Sekolah Dasar (SD), puskesmas dan fasilitas rumah ibadah, namun kondisinya sudah tidak terurus lagi, sehingga perlu dilakukan perehaban, begitu juga dengan infrastruktur Jalan dan jembatannya.
"Kami mengharapkan kepada pemerintah kabupaten Barito Selatan membenahi sarana dan prasarana serta infrastruktur Jalan dan jembatan pada eks transmigrasi tersebut," harap Raden Sudarto.
Hal itu agar eks transmigrasi yang berada di Desa Tampulang tersebut bisa maju dan kesejahteraan masyarakatnya bisa mengalami peningkatan.
Sebab kata dia, usaha masyarakat pada dua lokasi itu berprofesi sebagai pencari ikan, mencari kayu galam dan madu diluar lokasi eks transmigrasi, sedangkan sebagai usaha menunjang tabungan, sebagiannya sejak 2010 lalu memelihara sapi.
Baca juga: Kemenag Barsel jelaskan tiga opsi terkait penyelenggaraan haji 2021
Baca juga: DPRD Barito Selatan dukung vaksinasi cegah COVID-19
Berita Terkait
Petani hortikultura di Kotim merugi akibat lahan dilanda banjir
Rabu, 1 Mei 2024 22:19 Wib
DPRD Kapuas apresiasi pawai karnaval budaya
Rabu, 1 Mei 2024 13:02 Wib
Kesbangpol Pulpis minta warga terlibat aktif ciptakan suasana damai jelang Pilkada 2024
Selasa, 30 April 2024 18:33 Wib
Kesbangpol Murung Raya minta masyarakat laporkan Ormas dan LSM 'nakal'
Selasa, 30 April 2024 17:06 Wib
KPU Bartim segera lantik 50 PPK jelang Pilkada 2024
Selasa, 30 April 2024 16:57 Wib
Pemkab Kapuas terus deteksi wilayah rawan konflik jelang Pilkada 2024
Selasa, 30 April 2024 16:38 Wib
Realisasi anggaran 2024 KPPN Pangkalan Bun alami peningkatan
Selasa, 30 April 2024 15:48 Wib
16 Desa di Kotim siap dicanangkan sebagai Desa Bersinar
Senin, 29 April 2024 17:57 Wib