Jakarta (ANTARA) - Dibukanya kembali sekolah untuk pembelajaran tatap muka (PTM) masih menjadi kekhawatiran bagi sejumlah orangtua apalagi jika anaknya memiliki kondisi kesehatan tertentu atau penyakit komorbid.
Dokter Spesialis Anak Primaya Hospital Bekasi Timur dr Tuty Mariana, SpA, mengatakan keputusan membolehkan anak kembali ke sekolah bergantung pada situasi penularan COVID-19 di lingkungan terkait, kesiapan sekolah dalam memberikan perlindungan, dan kesehatan anak itu sendiri.
"Bila ada masalah kesehatan yang membuat anak lebih rentan terhadap penularan COVID-19 di sekolah, orangtua sebaiknya memilih pembelajaran jarak jauh dulu," ujar dr Tuty dalam keterangan resminya pada Senin.
Tuty mengatakan penyakit penyerta pada umumnya tidak ada atau belum muncul pada anak usia sekolah. Komorbid lebih banyak didapati pada orang dewasa, termasuk orangtua siswa.
Baca juga: 31 siswa di daerah ini putus sekolah akibat efek pandemi COVID-19
Itu sebabnya keputusan membuka kembali sekolah di tengah pandemi membutuhkan peran serta semua pemangku kepentingan.
Orangtua dan masyarakat umum wajib terus mematuhi protokol kesehatan guna mencegah penularan pada anak-anak siswa sekolah. Sebab, anak pun bisa terinfeksi virus di rumah atau di jalan saat perjalanan pergi atau pulang sekolah.
Sementara itu, untuk guru dan staf sekolah yang memiliki penyakit komorbid, ada baiknya memastikan bahwa penyakit tersebut dalam kondisi terkendali sebelum menjalani kegiatan di sekolah.
"Orang dewasa berusia 60 tahun ke atas dan masyarakat yang memiliki penyakit komorbid lebih berisiko sakit parah dan meninggal ketika terinfeksi virus corona. Maka dari itu, aturan pembukaan kembali sekolah mesti mengacu pada data tersebut," ujar dr. Tuty
Panduan dari pemerintah menyatakan guru dan staf bisa kembali ke sekolah asalkan sehat. Adapun bila ada penyakit komorbid, mesti dipastikan bahwa penyakit itu dalam kondisi terkendali.
Baca juga: Yang harus diperhatikan saat sekolah dibuka kembali
Baca juga: Nadiem sebut kembalikan anak belajar tatap muka jadi prioritas utama
Baca juga: Sekolah tatap muka harus dapat persetujuan ortu
Berita Terkait
Gebyar Talenta Spensa, ratusan pelajar unjuk bakat dan keterampilan
Minggu, 5 Mei 2024 7:05 Wib
Kadisdik Sukamara: Gerakan Merdeka Belajar memajukan dunia pendidikan
Jumat, 3 Mei 2024 14:13 Wib
Sekda Kobar akui mulai rasakan perubahan melalui Gerakan Merdeka Belajar
Kamis, 2 Mei 2024 16:57 Wib
Puluhan calon guru penggerak Kotim pamerkan panen hasil belajar
Minggu, 28 April 2024 16:50 Wib
Pelatih Arsenal inginkan timnya belajar dari kekalahan dan bangkit
Kamis, 18 April 2024 9:16 Wib
100 mahasiswa IAHN-TP Palangka Raya belajar aturan berlalu lintas
Jumat, 22 Maret 2024 20:58 Wib
Bazar Ramadhan jadi ajang mahasiswa Umsa belajar berwirausaha
Minggu, 17 Maret 2024 7:48 Wib
Habiskan waktu bersama anjing bisa bantu tingkatkan konsentrasi belajar
Jumat, 15 Maret 2024 8:59 Wib