Masyarakat empat desa di Pulpis terima bantuan sosial pihak ketiga
Pulang Pisau (ANTARA) - Camat Kahayan Hilir, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Osa Maliki mengakui sejumlah masyarakat di empat desa dan satu kelurahan di wilayah setempat, menerima bantuan sosial bagi terdampak pandemi COVID-19 dari pihak ketiga dengan jumlah 600 paket sembako.
"Bantuan seperti ini yang dibutuhkan oleh masyarakat yang terdampak ditengah angka pasien COVID-19 yang terus melonjak belakangan ini," kata Osa di Pulang Pisau, Senin.
Dikatakannya, bantuan sosial pihak ketiga dari PT PJB UBJOM PLTU Pulang Pisau disalurkan kepada masyarakat di Desa Mintin, Desa Mentaren I, Desa Mentaren II, Desa Buntoi, dan Kelurahan Pulang Pisau.
Dirinya pun berharap langkah yang diambil perusahaan ini, bisa diikuti oleh perusahaan-perusahaan lain yang beroperasi di kecamatan Kahayan Hilir, dalam membantu meringankan beban masyarakat yang tentunya sangat terdampak akibat pandemi COVID-19 yang belum bisa diprediksi kapan berakhir.
"Kepada masyarakat penerima bantuan, saya harapkan tidak mempermasalahkan jumlah maupun nilai bantuan yang berasal dari sumbangan pihak ketiga. Namun, bantuan yang diberikan adalah sebagai wujud kepedulian untuk meringankan beban yang dirasakan oleh masyarakat," kata Osa.
General Manager PT PJB UBJOM PLTU Pulang Pisau Munif mengungkapkan bahwa bantuan sebanyak 600 paket sembako merupakan program Corporate Social Resposibility (CSR) yang disalurkan ada yang melewati pemerintah desa dan kelurahan, dan juga ada yang disalurkan langsung oleh pihaknya kepada masyarakat sasaran.
"Bantuan paket sembako ini juga sebagian diantaranya merupakan hasil sumbangan dari gaji karyawan PT PJB UBJOM PLTU Pulang Pisau untuk membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak akibat pandemi," terang Munif.
Baca juga: Pasca panen, petani di food estate sampaikan keluhan ke Bupati pulpis
Munif menjelaskan kondisi saat ini diberbagai daerah banyak terjadi pembatasan-pembatasan kepada masyarakat untuk menekan laju penyebaran COVID-19 selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Hal ini memunculkan konsekuensi adanya masyarakat yang mengalami kesulitan dan terdampak ekonomi sehingga program bantuan sosial berbagi selama pandemi ini menjadi bagian mendukung pemerintah setempat.
"Kami komitmen program bantuan sosial seperti ini terus berlanjut selama perusahaan masih operasional," demikian Munif.
Baca juga: Kecamatan Kahayan Hilir tiadakan pasar malam akibat meningkatnya penyebaran COVID-19
"Bantuan seperti ini yang dibutuhkan oleh masyarakat yang terdampak ditengah angka pasien COVID-19 yang terus melonjak belakangan ini," kata Osa di Pulang Pisau, Senin.
Dikatakannya, bantuan sosial pihak ketiga dari PT PJB UBJOM PLTU Pulang Pisau disalurkan kepada masyarakat di Desa Mintin, Desa Mentaren I, Desa Mentaren II, Desa Buntoi, dan Kelurahan Pulang Pisau.
Dirinya pun berharap langkah yang diambil perusahaan ini, bisa diikuti oleh perusahaan-perusahaan lain yang beroperasi di kecamatan Kahayan Hilir, dalam membantu meringankan beban masyarakat yang tentunya sangat terdampak akibat pandemi COVID-19 yang belum bisa diprediksi kapan berakhir.
"Kepada masyarakat penerima bantuan, saya harapkan tidak mempermasalahkan jumlah maupun nilai bantuan yang berasal dari sumbangan pihak ketiga. Namun, bantuan yang diberikan adalah sebagai wujud kepedulian untuk meringankan beban yang dirasakan oleh masyarakat," kata Osa.
General Manager PT PJB UBJOM PLTU Pulang Pisau Munif mengungkapkan bahwa bantuan sebanyak 600 paket sembako merupakan program Corporate Social Resposibility (CSR) yang disalurkan ada yang melewati pemerintah desa dan kelurahan, dan juga ada yang disalurkan langsung oleh pihaknya kepada masyarakat sasaran.
"Bantuan paket sembako ini juga sebagian diantaranya merupakan hasil sumbangan dari gaji karyawan PT PJB UBJOM PLTU Pulang Pisau untuk membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak akibat pandemi," terang Munif.
Baca juga: Pasca panen, petani di food estate sampaikan keluhan ke Bupati pulpis
Munif menjelaskan kondisi saat ini diberbagai daerah banyak terjadi pembatasan-pembatasan kepada masyarakat untuk menekan laju penyebaran COVID-19 selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Hal ini memunculkan konsekuensi adanya masyarakat yang mengalami kesulitan dan terdampak ekonomi sehingga program bantuan sosial berbagi selama pandemi ini menjadi bagian mendukung pemerintah setempat.
"Kami komitmen program bantuan sosial seperti ini terus berlanjut selama perusahaan masih operasional," demikian Munif.
Baca juga: Kecamatan Kahayan Hilir tiadakan pasar malam akibat meningkatnya penyebaran COVID-19