Pemkot Palangka Raya pastikan stok pangan aman selama PPKM
Palangka Raya (ANTARA) - Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian (DPKUKMP) Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, Rawang memastikan stok bahan pangan di wilayah setempat aman selama berlangsungnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4.
"Ketersediaan bahan pangan terutama bahan pokok tersedia dan aman. Setidaknya di tingkat penjual stok mencukupi sampai sebulan mendatang belum lagi tambahan cadangan dari Bulog," kata Kepala DPKUKMP Kota Palangka Raya Rawang di ruang kerjanya Selasa.
Dia mengatakan ketersediaan bahan pangan itu diantaranya seperti beras baik kategori premium dan lokal, minyak goreng dan gula pasir serta tepung. Hal itu terlihat dari jumlah stok beras di tingkat agen dan pedagang itu diasumsikan dari konsumsi beras warga rata-rata sebanyak 200 gram sehari per orang yang mana masyarakat kita sekitar 290.000 jiwa. Sehingga stok yang ada di tingkat agen tinggal setidaknya jumlah konsumsi per hari di kali jumlah penduduk di kali sebulan.
"Secara umum kami perkirakan stok beras kita selama sebulan mencapai 1,740 ton yang berada di tingkat agen dan pedagang. Belum lagi jumlah stok beras di Bulog yang informasinya mencukupi untuk enam bulan kedepan," kata Rawang.
Dia menambahkan indikator lain tentang ketersediaan bahan pangan yakni kondisi harga jual di tingkat pedagang yang cenderung stabil dan pasokan distribusi yang lancar.
Baca juga: Usai terima 'Vera Award' Disdagperin Kalteng harapkan peningkatan pagu anggaran
"Pasokan sampai saat ini lancar. Harga bahan pokok juga cenderung stabil. Kenaikan hanya terjadi ada ayam kampung, ayam broiler, cabai rawit dan cabai keriting yang naik Rp5.000 per kilo dan ini masih wajar," katanya.
Saat ini Disperindag "Kota Cantik" juga terus menjalin koordinasi dan komunikasi dengan berbagai pihak seperti para pengusaha, agen, perum Bulog dan instansi terkait di lingkup Pemerintah Kota Palangka Raya guna memastikan ketersediaan bahan pangan.
"Kita juga selalu memetakan potensi kelangkaan bahan pangan sehingga jika di lapangan berpotensi terjadi gejolak harga dan ketersediaan dapat segera kita ambil tindakan pencegahan," kata Rawang.
Terlebih lagi, lanjut dia, hampir 80 persen kebutuhan bahan pangan di Palangka Raya dipenuhi dari luar daerah seperti didatangkan dari wilayah Jawa.
Baca juga: Mencuri ikan di Palangka Raya dapat dikenakan sanksi adat
"Ketersediaan bahan pangan terutama bahan pokok tersedia dan aman. Setidaknya di tingkat penjual stok mencukupi sampai sebulan mendatang belum lagi tambahan cadangan dari Bulog," kata Kepala DPKUKMP Kota Palangka Raya Rawang di ruang kerjanya Selasa.
Dia mengatakan ketersediaan bahan pangan itu diantaranya seperti beras baik kategori premium dan lokal, minyak goreng dan gula pasir serta tepung. Hal itu terlihat dari jumlah stok beras di tingkat agen dan pedagang itu diasumsikan dari konsumsi beras warga rata-rata sebanyak 200 gram sehari per orang yang mana masyarakat kita sekitar 290.000 jiwa. Sehingga stok yang ada di tingkat agen tinggal setidaknya jumlah konsumsi per hari di kali jumlah penduduk di kali sebulan.
"Secara umum kami perkirakan stok beras kita selama sebulan mencapai 1,740 ton yang berada di tingkat agen dan pedagang. Belum lagi jumlah stok beras di Bulog yang informasinya mencukupi untuk enam bulan kedepan," kata Rawang.
Dia menambahkan indikator lain tentang ketersediaan bahan pangan yakni kondisi harga jual di tingkat pedagang yang cenderung stabil dan pasokan distribusi yang lancar.
Baca juga: Usai terima 'Vera Award' Disdagperin Kalteng harapkan peningkatan pagu anggaran
"Pasokan sampai saat ini lancar. Harga bahan pokok juga cenderung stabil. Kenaikan hanya terjadi ada ayam kampung, ayam broiler, cabai rawit dan cabai keriting yang naik Rp5.000 per kilo dan ini masih wajar," katanya.
Saat ini Disperindag "Kota Cantik" juga terus menjalin koordinasi dan komunikasi dengan berbagai pihak seperti para pengusaha, agen, perum Bulog dan instansi terkait di lingkup Pemerintah Kota Palangka Raya guna memastikan ketersediaan bahan pangan.
"Kita juga selalu memetakan potensi kelangkaan bahan pangan sehingga jika di lapangan berpotensi terjadi gejolak harga dan ketersediaan dapat segera kita ambil tindakan pencegahan," kata Rawang.
Terlebih lagi, lanjut dia, hampir 80 persen kebutuhan bahan pangan di Palangka Raya dipenuhi dari luar daerah seperti didatangkan dari wilayah Jawa.
Baca juga: Mencuri ikan di Palangka Raya dapat dikenakan sanksi adat