BPBD Bartim minta warga waspada banjir dan longsor

id BPBD Bartim minta warga waspada banjir dan longsor, Kalteng, bartim, barito timur

BPBD Bartim minta warga waspada banjir dan longsor

ilustrasi banjir, ilustrasi rumah terbenam. ANTARA News/Ridwan Triatmodjo

Tamiang Layang (ANTARA) - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah, Riza Rahmadi meminta warga mewaspadai ancaman bencana banjir dan longsor yang bisa terjadi karena curah hujan terjadi di atas normal.

“Khususnya warga Kecamatan Awang, Benua Lima bagian timur, Dusun Timur bagian timur dan Patangkep Tutui,” kata Riza di Tamiang Layang, Minggu.

Menurutnya, empat kecamatan tersebut dinilai rawan terhadap potensi bencana hidrometeorologis seperti banjir dan tanah longsor. Penyebabnya adalah keempat kecamatan itu diprediksi akan mengalami hujan di atas normal pada musim hujan 2021/2022 ini.

“Selain itu, perubahan cuaca demikian juga berpotensi membuat imun tubuh melemah dan rentan terserang penyakit,” kata Riza.

Disebut hujan di atas normal atau lebih besar karena curah hujan lebih dari 115 persen terhadap rata-rata curah hujan bulanan. Angka itu didapat dari nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan dengan minimal periode 10 tahun.

“Informasi ini didapati setelah adanya koordinasi kami dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Tjilik Riwut Palangka Raya,” kata Riza.

Baca juga: Angka kasus COVID-19 di Bartim mulai alami penurunan

Dijelaskan Riza, dari data BMKG Palangka Raya, prakiraan awal musim hujan 2021/2022 di Kabupaten Barito Timur secara umum dimulai pada dasarian III, tanggal 21 hingga akhir bulan September 2021.

Puncak musim hujan untuk Kecamatan Dusun Tengah, Karusen Janang, Paju Epat bagian utara, Paku, Pematang Karau, Raren Batuah, Awang, Benua Lima bagian timur, Dusun Timur bagian timur dan Patangkep Tutui diperkirakan terjadi pada Desember 2021.

Sedangkan puncak musim hujan di Kecamatan Benua Lima bagian barat, Dusun Timur bagian selatan dan Paju Epat Bagian Selatan diperkirakan terjadi pada Januari 2022.

“Ada dua hal yang perlu dilakukan antisipasi yakni bencana hidrometeorologis seperti banjir dan tanah longsor. Selain itu, warga diharapkan juga bisa meningkatkan daya tahan tubuh dan melaksanakan protokol kesehatan di wilayahnya,” demikian Riza.

Baca juga: Bupati Bartim: OPD wajib gotong royong bersihkan kantor masing-masing

Baca juga: Pemkab Bartim canangkan pembangunan sarana olahraga baru

Baca juga: Ratusan pelajar di Bartim mulai disuntik vaksin COVID-19