Bantuan pangan non tunai untuk 7.333 penerima di Kotim mulai disalurkan
Sampit (ANTARA) - Pemerintah pusat mulai menyalurkan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) untuk 7.333 penerima manfaat di Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah melalui kantor pos setempat.
"Penyaluran ini dilakukan hingga dua pekan ke depan. Penyaluran dilakukan di delapan titik supaya bisa cepat selesai dan tepat waktu," kata Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kotawaringin Timur, Diana Setiawan di Sampit, Rabu.
Hal itu disampaikan Diana saat menghadiri dimulainya penyaluran bantuan pangan non tunai di Kantor Pos Sampit. Turut hadir Kepala Dinas Sosial Wiyono dan pejabat lainnya.
Bantuan pangan non tunai yang disalurkan saat ini merupakan tahap pertama, yakni untuk periode Januari, Februari, dan Maret. Penyaluran ini diharapkan berjalan lancar sehingga selesai tepat waktu.
Penyaluran dibagi delapan titik lokasi untuk memudahkan penerima mengambil bantuan tersebut. Ini juga agar penerima bantuan tidak perlu mengeluarkan biaya untuk jauh-jauh mengambil ke Kantor Pos Sampit, tetapi cukup melalui titik penyaluran terdekat.
Baca juga: Bupati Kotim perintahkan antisipasi lonjakan harga jelang Ramadhan
Kepala Dinas Sosial Kotawaringin Timur Wiyono mengatakan, penerima bantuan tersebut merupakan masyarakat yang masuk dalam kategori atau golongan miskin, rentan miskin, dan terdampak pandemi COVID-19, termasuk warga pemegang Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).
Besaran uang yang diterima Rp200 ribu per bulan sehingga total bantuan untuk tiga bulan Rp600 ribu.
Bantuan tersebut bisa meringankan beban masyarakat. Pemerintah berharap uang tersebut benar-benar digunakan sesuai peruntukannya yaitu membeli kebutuhan pokok atau pangan.
Pemerintah daerah juga menggandeng Bulog Sub Divisi Regional Sampit, untuk membuka penjual paket sembako di lokasi penyaluran bantuan. Langkah ini diharapkan bisa membantu penerima bantuan yang ingin berbelanja paket sembako.
"Peruntukannya untuk pangan atau sembako maka diharapkan digunakan dengan baik dan memang dibelanjakan untuk membeli sembako persiapan di rumah. Mudah-mudahan ini bermanfaat untuk masyarakat kita," demikian Wiyono.
Baca juga: Terpapar COVID-19, penghuni asrama mahasiswa Kalteng di Yogyakarta perlu perhatian
Baca juga: Imigrasi Sampit deportasi dua warga negara Pakistan
Baca juga: Imigrasi Sampit deportasi dua warga negara Pakistan
"Penyaluran ini dilakukan hingga dua pekan ke depan. Penyaluran dilakukan di delapan titik supaya bisa cepat selesai dan tepat waktu," kata Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kotawaringin Timur, Diana Setiawan di Sampit, Rabu.
Hal itu disampaikan Diana saat menghadiri dimulainya penyaluran bantuan pangan non tunai di Kantor Pos Sampit. Turut hadir Kepala Dinas Sosial Wiyono dan pejabat lainnya.
Bantuan pangan non tunai yang disalurkan saat ini merupakan tahap pertama, yakni untuk periode Januari, Februari, dan Maret. Penyaluran ini diharapkan berjalan lancar sehingga selesai tepat waktu.
Penyaluran dibagi delapan titik lokasi untuk memudahkan penerima mengambil bantuan tersebut. Ini juga agar penerima bantuan tidak perlu mengeluarkan biaya untuk jauh-jauh mengambil ke Kantor Pos Sampit, tetapi cukup melalui titik penyaluran terdekat.
Baca juga: Bupati Kotim perintahkan antisipasi lonjakan harga jelang Ramadhan
Kepala Dinas Sosial Kotawaringin Timur Wiyono mengatakan, penerima bantuan tersebut merupakan masyarakat yang masuk dalam kategori atau golongan miskin, rentan miskin, dan terdampak pandemi COVID-19, termasuk warga pemegang Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).
Besaran uang yang diterima Rp200 ribu per bulan sehingga total bantuan untuk tiga bulan Rp600 ribu.
Bantuan tersebut bisa meringankan beban masyarakat. Pemerintah berharap uang tersebut benar-benar digunakan sesuai peruntukannya yaitu membeli kebutuhan pokok atau pangan.
Pemerintah daerah juga menggandeng Bulog Sub Divisi Regional Sampit, untuk membuka penjual paket sembako di lokasi penyaluran bantuan. Langkah ini diharapkan bisa membantu penerima bantuan yang ingin berbelanja paket sembako.
"Peruntukannya untuk pangan atau sembako maka diharapkan digunakan dengan baik dan memang dibelanjakan untuk membeli sembako persiapan di rumah. Mudah-mudahan ini bermanfaat untuk masyarakat kita," demikian Wiyono.
Baca juga: Terpapar COVID-19, penghuni asrama mahasiswa Kalteng di Yogyakarta perlu perhatian
Baca juga: Imigrasi Sampit deportasi dua warga negara Pakistan
Baca juga: Imigrasi Sampit deportasi dua warga negara Pakistan