Kapolres Kotim blusukan pantau stok dan harga bahan pokok
Sampit (ANTARA) - Kapolres Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah AKBP Sarpani blusukan ke pasar untuk memantau stok dan harga bahan pokok menjelang bulan suci Ramadhan.
"Hasil pengecekan saat ini harga bahan kebutuhan pokok relatif stabil dan stok juga relatif aman. Distribusi barang dari daerah asal pemasok juga berjalan aman dan lancar, tidak ada kendala," kata Sarpani di Sampit, Kamis.
Pemantauan dilakukan di Pusat Perbelanjaan Mentaya Sampit, Pasar Ikan Mentaya Sampit dan agen atau distributor beras. Turut hadir perwakilan pejabat dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian serta Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah Kotawaringin Timur.
Rombongan mendatangi sejumlah pedagang dan berbincang santai terkait kondisi stok dan harga bahan pokok seperti beras, gula, minyak goreng dan lainnya. Pedagang pun menceritakan kondisi saat ini, termasuk prediksi kemungkinan naiknya harga saat permintaan barang meningkat.
Secara khusus komoditas minyak goreng menjadi sorotan, baik minyak goreng curah, kemasan Sederhana maupun premium. Hal ini lantaran komoditas tersebut sempat langka dan harganya melonjak.
Pedagang diminta menyesuaikan dengan harga agar tidak menjual terlalu tinggi. Pedagang juga diingatkan tidak memonopoli harga karena akan membebani masyarakat.
Rombongan juga mengunjungi gudang milik salah satu agen beras di Jalan Pangeran Antasari untuk memantau stok. Pihak agen menyampaikan bahwa stok beras premium berbagai merek relatif tercukupi stok yang ada sebanyak 204 ton.
Baca juga: DPRD dukung optimalisasi vaksinasi jemput bola hingga ke pelosok Kotim
Pasokan beras premium dari Pulau Jawa ke Sampit melalui kapal laut. Sejauh ini distribusinya masih lancar. Pihak agen diminta menjaga stok agar aman untuk memenuhi permintaan, termasuk jika terjadi lonjakan permintaan selama Ramadhan hingga Idul Fitri nanti.
Sarpani kembali menegaskan, pemantauan ini dilaksanakan sebagai antisipasi dan monitoring terhadap fluktuasi harga, ketersediaan stok dan distribusi menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 1443 H / 2022 di Kotawaringin Timur.
Dia memerintahkan jajarannya agar melakukan pemantauan secara periodik dan berkesinambungan terhadap harga, stok dan proses distribusi bahan pokok di wilayah Kotawaringin Timur.
Dia juga menyarankan dilakukan koordinasi dengan unsur terkait, dalam hal ini Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah, Dinas Perdagangan dan Perindustrian serta Bulog Sub Divre Sampit tentang pengawasan terhadap harga, stok ketersediaan dan distribusi bahan pokok.
Polres Kotawaringin Timur mendorong Pemkab Kotawaringin Timur bersama pemangku kepentingan terkait serta pihak swasta untuk melaksanakan operasi pasar apabila ditemukan adanya ketidakstabilan harga bahan kebutuhan pokok. Kegiatan itu untuk mencegah dan meminimalisir kelangkaan dan ketidakstabilan harga menjelang Ramadhan hingga Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah mendatang.
"Nanti juga lakukan sidak dan monitoring oleh Tim Gabungan Pemkab Kotim bersama pihak terkait pada H - 10 Idul Fitri 1443 H / 2022 dalam rangka pengecekan produk makanan dan minuman kedaluwarsa serta tidak layak konsumsi," demikian Sarpani.
Baca juga: DPRD Kotim minta lonjakan pemudik diantisipasi sejak dini
Baca juga: PKBI Kotim gandeng kaum milenial bantu cegah stunting
Baca juga: Masyarakat Kotim diajak menjaga kualitas air
"Hasil pengecekan saat ini harga bahan kebutuhan pokok relatif stabil dan stok juga relatif aman. Distribusi barang dari daerah asal pemasok juga berjalan aman dan lancar, tidak ada kendala," kata Sarpani di Sampit, Kamis.
Pemantauan dilakukan di Pusat Perbelanjaan Mentaya Sampit, Pasar Ikan Mentaya Sampit dan agen atau distributor beras. Turut hadir perwakilan pejabat dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian serta Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah Kotawaringin Timur.
Rombongan mendatangi sejumlah pedagang dan berbincang santai terkait kondisi stok dan harga bahan pokok seperti beras, gula, minyak goreng dan lainnya. Pedagang pun menceritakan kondisi saat ini, termasuk prediksi kemungkinan naiknya harga saat permintaan barang meningkat.
Secara khusus komoditas minyak goreng menjadi sorotan, baik minyak goreng curah, kemasan Sederhana maupun premium. Hal ini lantaran komoditas tersebut sempat langka dan harganya melonjak.
Pedagang diminta menyesuaikan dengan harga agar tidak menjual terlalu tinggi. Pedagang juga diingatkan tidak memonopoli harga karena akan membebani masyarakat.
Rombongan juga mengunjungi gudang milik salah satu agen beras di Jalan Pangeran Antasari untuk memantau stok. Pihak agen menyampaikan bahwa stok beras premium berbagai merek relatif tercukupi stok yang ada sebanyak 204 ton.
Baca juga: DPRD dukung optimalisasi vaksinasi jemput bola hingga ke pelosok Kotim
Pasokan beras premium dari Pulau Jawa ke Sampit melalui kapal laut. Sejauh ini distribusinya masih lancar. Pihak agen diminta menjaga stok agar aman untuk memenuhi permintaan, termasuk jika terjadi lonjakan permintaan selama Ramadhan hingga Idul Fitri nanti.
Sarpani kembali menegaskan, pemantauan ini dilaksanakan sebagai antisipasi dan monitoring terhadap fluktuasi harga, ketersediaan stok dan distribusi menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 1443 H / 2022 di Kotawaringin Timur.
Dia memerintahkan jajarannya agar melakukan pemantauan secara periodik dan berkesinambungan terhadap harga, stok dan proses distribusi bahan pokok di wilayah Kotawaringin Timur.
Dia juga menyarankan dilakukan koordinasi dengan unsur terkait, dalam hal ini Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah, Dinas Perdagangan dan Perindustrian serta Bulog Sub Divre Sampit tentang pengawasan terhadap harga, stok ketersediaan dan distribusi bahan pokok.
Polres Kotawaringin Timur mendorong Pemkab Kotawaringin Timur bersama pemangku kepentingan terkait serta pihak swasta untuk melaksanakan operasi pasar apabila ditemukan adanya ketidakstabilan harga bahan kebutuhan pokok. Kegiatan itu untuk mencegah dan meminimalisir kelangkaan dan ketidakstabilan harga menjelang Ramadhan hingga Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah mendatang.
"Nanti juga lakukan sidak dan monitoring oleh Tim Gabungan Pemkab Kotim bersama pihak terkait pada H - 10 Idul Fitri 1443 H / 2022 dalam rangka pengecekan produk makanan dan minuman kedaluwarsa serta tidak layak konsumsi," demikian Sarpani.
Baca juga: DPRD Kotim minta lonjakan pemudik diantisipasi sejak dini
Baca juga: PKBI Kotim gandeng kaum milenial bantu cegah stunting
Baca juga: Masyarakat Kotim diajak menjaga kualitas air