Peserta KKN Kebangsaan lakukan pengembangan limbah padi

id Kkn kebangsaan, pulang pisau, desa tahai jaya, desa tahai baru, maliku, pertanian, limbah pertanian, arang, kalteng

Peserta KKN Kebangsaan lakukan pengembangan limbah padi

Dokumentasi-Kepala Desa Tahai Jaya Kecamatan Maliku Jasimin bersama peserta KKN Kebangsaan di desa setempat. ANTARA/Adi Waskito ​​​​​​

Salah satu pemanfaatan limbah padi tersebut, terang Jasimin, adalah mengolah limbah menjadi arang
Pulang Pisau (ANTARA) -
Kepala Desa Tahai Jaya, Kecamatan Maliku, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah Jasimin mengatakan, salah satu program yang dibawa para peserta KKN Kebangsaan adalah pengembangan limbah padi untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dan bernilai ekonomis.
 
“Salah satu program yang disandingkan dengan pemerintah desa setempat adalah pemanfaatan limbah padi yang saat ini belum diolah dan termanfaatkan dengan baik oleh para petani,” kata Jasimin, Senin.
 
Dikatakannya potensi dari program ketahanan pangan nasional atau food estate di Desa Tahai Jaya cukup luar biasa. Namun, limbah dari tanaman padi masih belum bisa dimanfaatkan para petani karena keterbatasan pengetahuan teknologi yang dimiliki.

Kehadiran para peserta KKN Kebangsaan dengan berbagai disiplin ilmu ini diharapkan bisa digali untuk bisa menghasilkan manfaat dan bernilai ekonomi bagi petani.
 
“Pengembangan yang dilakukan peserta KKN Kebangsaan ini yang harus bisa diedukasikan kepada masyarakat sehingga kehadirannya memberikan kontribusi positif kepada masyarakat desa,” ucap Jasimin.

Baca juga: Waket DPRD Kapuas kunjungi peserta KKN Kebangsaan
 
Salah satu pemanfaatan limbah padi tersebut, terang Jasimin, adalah mengolah limbah menjadi arang. Selama ini pemanfaatan limbah diolah menjadi arang telah dilakukan masyarakat setempat, namun hanya sebatas kepentingan uji coba dan memenuhi kebutuhan sendiri. 
 
“Dengan adanya peserta KKN ini, siapa tahu pemanfaatan arang dari limbah padi ini bisa memiliki nilai ekonomis dan bisa dikembangkan untuk dipasarkan secara luas,” paparnya.
 
Menurut Jasimin, kendala yang dihadapi para petani adalah pemasaran. Kendala ini yang membuat masyarakat belum fokus dan maksimal dalam mengembangkan berbagai potensi yang ada dengan terbatasnya pengetahuan sumber daya manusia (SDM) di desa setempat.
 
Masyarakat Desa Tahai Jaya, kata dia, terbagi kepada pertanian, perkebunan dan hortikultura. Luasan lahan pertanian mencapai 490 hektare dan sisanya masyarakat menggeluti bidang perkebunan dan hortikultura.
 
Terpisah, Kepala Desa Tahai Baru Kecamatan Maliku Suratman juga berharap kehadiran peserta KKN Kebangsaan memberikan kontribusi positif kepada pemerintah desa dan masyarakat.
 
“Selain masalah pertanian, edukasi untuk penurunan angka stunting menjadi program yang dilaksanakan KKN Kebangsaan di desa setempat,” ucap Suratman.
 
Edukasi masalah stunting kepada masyarakat perlu dimaksimalkan. Tentunya, masukan-masukan positif yang dibawa peserta KKN Kebangsaan ini menjadi motivasi dan apresiasi bagi pemerintah dalam memaksimalkan berbagai potensi yang ada di desa.
 
Selain itu, agenda yang dibawa para peserta KKN Kebangsaan ini, terang Suratman, adalah memperkuat pemasaran berbagai potensi di desa dengan memaksimalkan media sosial sebagai tempat promosi.
 
Dari paparan para peserta ini, terang Suratman, hasil produksi beras dan berbagai potensi lain dibuat kemasan dengan desain yang menarik untuk mendongkrak pemasaran yang menunjukkan hasil produksi masyarakat di desa setempat.

Baca juga: DPRD Kapuas dukung KKN Kebangsaan

Baca juga: Gubernur Kalteng dorong peserta KKN Kebangsaan berinovasi bantu pembangunan

Baca juga: KKN Kebangsaan di Kalteng mendukung pengembangan lumbung pangan nasional