Kalteng dorong pengembangan hortikultura tanggulangi inflasi

id Pemprov kalteng, inflasi, tpid kalteng, pengembangan hortikultura kalteng, bawang merah, wagub kalteng, edy pratowo, ekonomi daerah, kalteng

Kalteng dorong pengembangan hortikultura tanggulangi inflasi

Wagub Kalteng Edy Pratowo. ANTARA/Ho-Diskominfosantik Kalteng

Palangka Raya (ANTARA) -
Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Edy Pratowo mengatakan, pihaknya mendorong perangkat daerah dan instansi terkait melakukan sejumlah aksi dalam pengendalian inflasi, di antaranya dengan pengembangan hortikultura.
 
"Langkah ini untuk mengurangi ketergantungan terhadap daerah lain," katanya dalam rapat TPID Kalteng di Palangka Raya, Kamis.
 
Adapun terkait pengembangan hortikultura yang dilakukan di Kalteng pada 2022 ini, melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (DTPHP), salah satunya pada tanaman bawang merah.
 
DTPHP Kalteng membantu para petani di sejumlah kabupaten untuk mengembangkan budi daya tanaman bawang merah, dengan menyalurkan bantuan benih bawang merah berupa umbi untuk dibudidayakan petani di dua kabupaten, yakni Kotawaringin Timur sebanyak 1.500 kilogram dan Lamandau sebanyak 3.000 kilogram.
 
Selain bantuan benih bawang merah yang bersumber dari APBD provinsi, juga ada bantuan benih yang berasal dari pemerintah pusat. Bantuan ini berupa biji dan bukan umbi, yang diperuntukkan bagi para petani di Pulang Pisau dengan luasan sekitar 40 hektare.
 
Lebih lanjut Edy meminta kepada bupati/wali kota, perangkat daerah dan TPID segera mengoptimalkan penggunaan anggaran belanja tidak terduga dari APBD untuk mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.
 
"Juga memperluas Kerjasama Antar Daerah (KAD) untuk mengurangi disparitas pasokan dan harga antar wilayah," terangnya.

Baca juga: Pebalap sepeda dunia tertarik jelajahi kekayaan alam Palangka Raya
 
Selain itu pemprov mendorong optimalisasi subsidi biaya transportasi untuk membantu lalu lintas barang, utamanya komoditas pangan strategis agar tidak terlalu terbebani biaya transportasi, hingga menjalin komunikasi efektif dan mengimbau masyarakat untuk berbelanja secara bijak, sehingga ekspektasi masyarakat maupun pelaku usaha terkait kenaikan inflasi dapat terkendali dengan baik.
 
"Saya juga mengharapkan TPID mengkaji opsi stabilisasi ke depan melalui pembentukan peran BUMD. Hal ini agar mempermudah upaya pemerintah daerah menjaga kecukupan dan ketersediaan barang pangan pada harga yang terjangkau," tuturnya.
 
Dia juga berharap kepada seluruh Bupati dan Wali Kota se-Kalimantan Tengah memberi perhatian lebih pada upaya menjaga dan meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi daerah.
 
Semua ini perlu dilakukan dan menjadi perhatian bersama, mengingat berdasarkan rilis BPS, inflasi Kalimantan Tengah pada Juli 2022 tercatat sebesar 6,79 persen (year on year).

Baca juga: Penandaan dan pendataan ternak Kalteng 2022 ditarget seratus ribu ekor lebih

Baca juga: Pertamina pastikan pasokan BBM subsidi aman di Kalteng

Baca juga: Jelang UCI MTB, Gubernur Kalteng serukan akhiri perang dan wujudkan perdamaian