Peringati HUT ke-77 TNI, Dandim 1013 Muara Teweh selenggarakan lomba menembak

id Dandim cup muara teweh, lomba menembak, lomba menyumpit, hut ke 77 tni, tentara nasional indonesia, pemkab murung raya, puruk cahu, mura, murung raya

Peringati HUT ke-77 TNI, Dandim 1013 Muara Teweh selenggarakan lomba menembak

Pembukaan lomba menembak dan menyumpit yang dilaksanakan di Stadion Dr. Willy M. Yoseph di Puruk Cahu, Sabtu, (22/10/2022). (ANTARA/Supriadi)

Puruk Cahu (ANTARA) -
Dalam rangka peringatan HUT ke-77 Tentara Nasional Indonesia (TNI) dilaksanakan turnamen Dandim Cup yakni lomba menembak menyumpit di Kabupaten Murung Raya, Kaimantan Tengah.
 
Dalam laporannya Dandim 1013/Mtw melalui Perwira Penghubung Mayor Inf. Heru Widodo di Puruk Cahu, Sabtu, mengatakan, lomba menembak ditujukan untuk masyarakat umum, sedangakan lomba menyumpit ditujukan bagi pemula tingkat SD, SMP dan SMA sederajat.
 
"Lomba ini dilaksanakan untuk menyemarakkan hari jadi TNI yang diikuti puluhan sekolah dari tingkat SD,SMP dan SMP di seputaran Kota Puruk Cahu," kata Heru pada pembukaan kegiatan yang dilaksanakan di Stadion Dr. Willy M. Yoseph.
 
Heru mengatakan, untuk lomba menembak peserta yang berpartisipasi berjumlah 70 orang yang saat berpartisipasi menggunakan senapan angin, dan akan memperebutkan hadiah menarik bagi juara 1, 2 dan 3.

Baca juga: 24 sekolah di Murung Raya ikuti lokakarya kurikulum sekolah penggerak
 
Sementara itu Bupati Murung Raya Perdie M. Yoseph, melalui Sekretaris Daerah Murung Raya Hermon berharap dalam kegiatan tersebut akan lahir atlet-atlet yang akan mewakili kabupaten dalam berbagai kejuaraan, baik di tingkat daerah maupun nasional.
 
"Saat ini pecinta olah raga menembak banyak tersebar di 10 kecamatan di Kabupaten Murung Raya. Melalui kegiatan seperti ini pemerintah daerah melalui Perbakin Murung Raya mensosialisasikan kepada masyarakat tentang kegunaan senapan angin bukan hanya untuk berburu, tapi juga dapat digunakan dalam perlombaan," jelas Hermon.
 
Sedangkan untuk lomba menyumpit, dia memaparkan, sumpit merupakan sebuah warisan budaya dari masyarakat Dayak yang dulunya digunakan untuk berburu. Tetapi seiring perkembangan zaman, sumpit diangkat menjadi salah satu permainan tradisional yang sering dilombakan dalam agenda festival budaya.