Pasar penyeimbang bantuan Pemprov Kalteng sasar kawasan padat penduduk di Kotim
Sampit (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah kembali menggelar pasar penyeimbang di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, kali ini menyasar kawasan padat penduduk di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang.
"Sesuai arahan Pak Gubernur Sugianto Sabran, pasar penyeimbang ini terus kita gencarkan. Kali ini lokasinya di kawasan padat penduduk untuk memudahkan warga datang ke lokasi sehingga lebih efektif dan hemat," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Tengah, Riza Rahmadi di Sampit, Minggu.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah setiap minggu menggelar pasar penyeimbang di Kotawaringin Timur untuk membantu meringankan beban masyarakat, sekaligus mengendalikan inflasi. Lokasinya berbeda-beda untuk pemerataan secara proporsional sesuai kebutuhan.
Kali ini pasar penyeimbang dilaksanakan di dua lokasi yaitu Masjid Al Falah Kelurahan Mentawa Baru Hulu dan Masjid Jami Kelurahan Mentawa Baru Hilir. Masing-masing lokasi dipasok 1.000 paket bahan pokok penting yang disubsidi, sehingga totalnya 2.000 paket.
Setiap paket senilai Rp150.000 berisi bahan pokok penting seperti beras, minyak goreng, gula dan lainnya. Pemerintah provinsi memberi subsidi Rp100.000 sehingga warga hanya membayar Rp50.000 untuk setiap paketnya.
"Pemerintah provinsi terus menggelar pasar penyeimbang ini karena dinilai sangat membantu masyarakat. Pelaksanaan di kawasan permukiman padat ini juga atas usulan warga kepada pemerintah daerah," kata Riza.
Baca juga: Desa Karang Tunggal Kotim jadi percontohan sertifikasi ISPO sawit berkelanjutan
Pasar penyeimbang kali ini dilaksanakan di masjid yang berada di kawasan padat penduduk. Ini untuk memudahkan warga datang ke lokasi sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya transportasi.
Seperti di Masjid Jami, warga sangat antusias menyambut pasar penyeimbang ini. Masjid yang diapit Jalan Iskandar dan Jalan Juanda ini berlokasi di salah satu kawasan padat penduduk di Sampit, letaknya dekat dengan pasar dan pelabuhan rakyat.
"Alhamdulillah. Saya senang karena ini sangat membantu. Harganya jelas jauh lebih murah dibanding di pasar. Mudah-mudahan pak gubernur bisa rutin menggelar pasar penyeimbang ini sehingga bisa meringankan beban kami masyarakat kecil ini," kata Herlina, warga Jalan Iskandar.
Sekretaris Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Irwansyah didampingi Lurah Mentawa Baru Hilir Rita Purwanto menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah yang telah membantu warga mereka melalui pasar penyeimbang.
Irpansyah mengatakan, pasar penyeimbang ini merupakan upaya menekan inflasi. Daya beli masyarakat menurun sehingga Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah berupaya untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok dan tingkat inflasi.
"Subsidinya ini terbilang besar. Mudah-mudahan bisa menurunkan inflasi. Kali ini digelar di kawasan permukiman dengan harapan kita supaya benar-benar menyentuh kepada masyarakat yang membutuhkan. Pemerintah ingin masyarakat mudah menjangkau dan mengetahui bahwa ini benar-benar tepat sasaran," demikian Irpansyah.
Baca juga: Legislator Kotim: Kesejahteraan guru harus diperhatikan
Baca juga: Pemkab Kotim semakin gencar dorong keterbukaan informasi di desa
Baca juga: Festival Tandak Intan sarana pembinaan umat Kaharingan Kotim
"Sesuai arahan Pak Gubernur Sugianto Sabran, pasar penyeimbang ini terus kita gencarkan. Kali ini lokasinya di kawasan padat penduduk untuk memudahkan warga datang ke lokasi sehingga lebih efektif dan hemat," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Tengah, Riza Rahmadi di Sampit, Minggu.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah setiap minggu menggelar pasar penyeimbang di Kotawaringin Timur untuk membantu meringankan beban masyarakat, sekaligus mengendalikan inflasi. Lokasinya berbeda-beda untuk pemerataan secara proporsional sesuai kebutuhan.
Kali ini pasar penyeimbang dilaksanakan di dua lokasi yaitu Masjid Al Falah Kelurahan Mentawa Baru Hulu dan Masjid Jami Kelurahan Mentawa Baru Hilir. Masing-masing lokasi dipasok 1.000 paket bahan pokok penting yang disubsidi, sehingga totalnya 2.000 paket.
Setiap paket senilai Rp150.000 berisi bahan pokok penting seperti beras, minyak goreng, gula dan lainnya. Pemerintah provinsi memberi subsidi Rp100.000 sehingga warga hanya membayar Rp50.000 untuk setiap paketnya.
"Pemerintah provinsi terus menggelar pasar penyeimbang ini karena dinilai sangat membantu masyarakat. Pelaksanaan di kawasan permukiman padat ini juga atas usulan warga kepada pemerintah daerah," kata Riza.
Baca juga: Desa Karang Tunggal Kotim jadi percontohan sertifikasi ISPO sawit berkelanjutan
Pasar penyeimbang kali ini dilaksanakan di masjid yang berada di kawasan padat penduduk. Ini untuk memudahkan warga datang ke lokasi sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya transportasi.
Seperti di Masjid Jami, warga sangat antusias menyambut pasar penyeimbang ini. Masjid yang diapit Jalan Iskandar dan Jalan Juanda ini berlokasi di salah satu kawasan padat penduduk di Sampit, letaknya dekat dengan pasar dan pelabuhan rakyat.
"Alhamdulillah. Saya senang karena ini sangat membantu. Harganya jelas jauh lebih murah dibanding di pasar. Mudah-mudahan pak gubernur bisa rutin menggelar pasar penyeimbang ini sehingga bisa meringankan beban kami masyarakat kecil ini," kata Herlina, warga Jalan Iskandar.
Sekretaris Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Irwansyah didampingi Lurah Mentawa Baru Hilir Rita Purwanto menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah yang telah membantu warga mereka melalui pasar penyeimbang.
Irpansyah mengatakan, pasar penyeimbang ini merupakan upaya menekan inflasi. Daya beli masyarakat menurun sehingga Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah berupaya untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok dan tingkat inflasi.
"Subsidinya ini terbilang besar. Mudah-mudahan bisa menurunkan inflasi. Kali ini digelar di kawasan permukiman dengan harapan kita supaya benar-benar menyentuh kepada masyarakat yang membutuhkan. Pemerintah ingin masyarakat mudah menjangkau dan mengetahui bahwa ini benar-benar tepat sasaran," demikian Irpansyah.
Baca juga: Legislator Kotim: Kesejahteraan guru harus diperhatikan
Baca juga: Pemkab Kotim semakin gencar dorong keterbukaan informasi di desa
Baca juga: Festival Tandak Intan sarana pembinaan umat Kaharingan Kotim