Pulang Pisau (ANTARA) - Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah Osa Maliki dalam rapat evaluasi penanganan banjir mengungkapkan bahwa potensi ancaman banjir dalam satu pekan terakhir telah mengalami penurunan.
“Potensi ancaman banjir di tiga kecamatan yaitu Banama Tingang, Kahayan Tengah dan Jabiren Raya yang sebelumnya ditetapkan dalam status siaga darurat banjir telah diturunkan,” kata Osa Maliki di Pulang Pisau, Senin.
Dikatakannya, dalam penanganan banjir yang dilakukan di tiga kecamatan tersebut seluruh pihak terkait di lingkungan pemerintah setempat telah berusaha meminimalisir dampak dan risiko yang ditimbulkan kepada masyarakat.
Beberapa penanganan banjir yang dilakukan oleh pemerintah setempat diantaranya pendirian pos lapangan dan pos pelayanan kesehatan dan pos pengungsi di Desa Tanjung Taruna dan Desa Tumbang Nusa.
Memfasilitasi sanitasi dan pangan bagi pengungsi serta pendirian dapur umum oleh Dinas Sosial setempat, hingga pengamanan dan pengaturan lalu lintas jalan yang tergenang banjir di km 35 Desa Tumbang Nusa oleh personel Polres Pulang Pisau, Dinas Perhubungan, Satpol PP dan TNI.
“Dukungan Sarparas dan fasilitas bagi pengungsi seperti kelambu, matras, selimut, alat perlengkapan ibu menyusui dan anak balita juga kita berikan,” terang Osa Maliki.
Terkait penyebab banjir, Osa Maliki mengungkapkan, selain tingginya intensitas curah hujan di tiga kecamatan tersebut, letak geografis juga sangat berpengaruh.
Menurutnya, seperti banjir yang ada di Desa Tumbang Nusa Kecamatan Jabiren Raya adalah merupakan daerah titik dua pertemuan aliran sungai yakni DAS Kahayan yang mengalirkan air dari daerah Kecamatan Banama Tingang dan Kecamatan Kahayan Tengah bertemu dengan aliran Sungai Sebangau.
Baca juga: Ketua DPRD Pulpis apresiasi kontribusi pemberitaan positif ANTARA
“Apabila aliran Sungai Sebangau naik bertemu dengan air dari DAS Kahayan maka desa-desa sekitarnya dipastikan terdampak banjir dengan waktu surut yang cukup lama,” jelas Osa Maliki.
Dirinya juga berharap kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan perlu menjadi perhatian. Seperti banjir yang terjadi di lingkungan perkotaan seperti Kecamatan Kahayan Hilir, lebih disebabkan oleh saluran-saluran primer yang tidak terjaga.
Tidak jarang, masyarakat menabat sungai atau membendung saluran yang bisa mengakibatkan terjadinya banjir di sejumlah tempat.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pulang Pisau Eknamensi Tawun mengatakan, ketersediaan stok beras untuk kesiapsiagaan penanggulangan bencana dipastikan aman hingga akhir tahun ini.
“Dari 100 ton cadangan beras untuk penanggulangan bencana, baru digunakan sebanyak 35 ton sehingga masih ada sebanyak 65 ton untuk antisipasi,” ucap Eknamensi.
Eknamensi mengungkapkan, cadangan beras tidak ada masalah. Dapur umum juga siap diturunkan dalam setiap keadaan darurat bencana. Evaluasi dan press release penanggulangan bencana banjir di tiga kecamatan Kabupaten Pulang Pisau dipusatkan di ruang Media Center Pusdal Ops-PB BPBD.
Turut hadir Kabag Ops Polres Pulang Pisau AKP Tadik bersama perwakilan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) terkait di pemerintah setempat.
Baca juga: Bupati Pulang Pisau ingatkan pentingnya peningkatan kapasitas SDM
Baca juga: BPBD Pulang Pisau sebut cuaca ekstrem ancam lima kecamatan
Baca juga: Pemkab Pulang Pisau susun rencana detail tata ruang perkotaan Bahaur