Pulang Pisau (ANTARA) - Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah Osa Maliki membenarkan, dirinya mendapatkan laporan dari Kepala Desa Kanamit Kecamatan Maliku terkait keberadaan orang utan yang mulai masuk ke perkebunan milik warga desa setempat.
“Kita sudah menindaklanjuti laporan itu dan langsung berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah untuk penanganan orang utan tersebut,” kata Osa Maliki di Pulang Pisau, Kamis.
Setelah mendapat laporan pada Senin (1/5), terang Osa, BPBD setempat langsung menurunkan personel ke lapangan untuk mencari keberadaan lokasi di mana orang utan tersebut terlihat warga.
Penelusuran juga dilakukan dengan menurunkan drone untuk mengetahui posisi keberadaan orang utan yang dalam laporan sudah mulai masuk ke areal perkebunan warga.
Menurut Osa Maliki, berdasarkan informasi yang disampaikan personel di lapangan, orang utan bukan hanya satu tetapi berkelompok. Jumlah orang utan yang terpantau mencapai enam orang utan.
“Hari ini petugas dari BKSDA rencananya turun ke lapangan untuk melakukan survei dan apabila memungkinkan langsung melakukan proses evakuasi, agar orang utan itu bisa dipindahkan ke habitat yang lebih baik,” ucapnya.
Baca juga: Banyak memasuki masa pensiun, Pulpis kekurangan guru SD dan SMP
Masyarakat juga diminta untuk tidak gegabah, apabila menemukan orang utan di sekitar lingkungannya agar tidak tersangkut dengan masalah hukum dan bisa langsung melaporkan kepada pihak-pihak terkait.
Menurut Osa Maliki, kemunculan orang utan di perkebunan warga dan mendekati pemukiman lebih disebabkan habitat dan rantai makanan orang utan mulai berkurang. Keberadaan hutan yang menjadi habitat asli sudah mulai tergerus oleh kemajuan dan perkembangan zaman. BPBD setempat, terang dia, siap membantu BKSDA untuk proses evakuasi orang utan tersebut.
Kepala Desa Kanamit Hadi sebelumnya juga membenarkan atas kemunculan beberapa orang utan di ladang perkebunan milik warga RT.001. Kemunculan orang utan di perkebunan ini, tentunya membuat warga ketakutan untuk beraktivitas di kebun.
Hadi mengungkapkan, sudah beberapa hari terakhir orang utan terlihat berkeliaran di lahan perkebunan milik warga. Disinyalir kemunculan orang utan ini untuk mencari makanan dikarenakan hutan tempat habitatnya semakin berkurang.
Baca juga: Empat parpol mulai ajukan bacaleg ke KPU Pulang Pisau
Berita Terkait
Malaysia berniat kenalkan "diplomasi orang utan" ke importir sawit
Jumat, 10 Mei 2024 6:29 Wib
Orang utan hasil evakuasi di Bandara Sampit dilepasliarkan di SM Lamandau
Senin, 29 April 2024 17:21 Wib
Penuh perjuangan, 'Asan' si orang utan dievakuasi dari kawasan bandara di Sampit
Sabtu, 27 April 2024 5:09 Wib
BKSDA Sampit pastikan orang utan telah keluar dari kawasan bandara
Selasa, 23 April 2024 22:51 Wib
BKSDA Sampit pantau orang utan menyasar ke kawasan bandara
Jumat, 19 April 2024 5:42 Wib
BKSDA Kalteng kembali terima laporan kemunculan orang utan di Seranau
Kamis, 11 Januari 2024 17:16 Wib
Evakuasi Orang Utan Resahkan Warga Kotim
Rabu, 10 Januari 2024 17:40 Wib
BKSDA Kalteng evakuasi "Abuy" si orang utan resahkan warga Seragam Jaya
Selasa, 9 Januari 2024 18:36 Wib