Palangka Raya (ANTARA) - Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Rumah Potong Hewan (RPH) Kalampangan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah memotong 102 hewan kurban pada momen Idul Adha 1444 Hijriah.
"Tahun ini kami di PH Kalampangan memotong 102 hewan kurban pada momen Idul Adha dan tasyrik,” kata Kepala UPTD RPH Kalampangan, Ganjar Priyatno di Palangka Raya, Jumat.
Dia mengatakan, pemotongan hewan kurban itu dilaksanakan selama dua hari yakni pada Kamis (29/6) dan Jumat (30/6). Meski demikian, lanjut Ganjar, jumlah hewan kurban yang dipotong di RPH Kalampangan menurun dibanding di momen yang sama pada tahun lalu.
"Pada Idul Adha tahun lalu kami memotong 140 hewan kurban. Cukup banyak penurunannya dibanding pemotongan pada tahun ini," katanya.
Ganjar mengatakan, penurunan penyembelihan yang dilakukan tahun ini diduga akibat penurunan penjualan sapi di sentra penjualan hewan kurban. Dugaan itu muncul ketika ia melakukan kunjungan ke sentra penjualan sapi pada seminggu sebelum penyembelihan.
Dia mengungkapkan, di tahun lalu, dari 150 sapi yang disiapkan penjual, pada sepekan sebelum Idul Adha jumlah sapi tinggal lima ekor. Namun, di tahun ini, pada periode dan jumlah hewan kurban yang sama, stok yang ada di pedagang jauh lebih banyak.
"Seminggu yang lalu kami, melakukan pemeriksaan di sentra penjualan sapi. Dari 150 ekor masih tersisa 50 ekor yang belum terjual. Ada juga pedagang lain, dari 60 sapi yang ada, baru 40 ekor yang terjual,” katanya.
Baca juga: 512 personel Polda Kalteng dan Polres jajaran naik pangkat
Namun demikian, dia mengakui kesadaran masyarakat menyembelih di RPH cukup bagus dari tahun ke tahun.
"Yang berbeda orang yang belum pernah ke sini juga ada. Tapi mayoritas orang yang kemarin memotong di sini kembali memotong di sini," katanya.
Usai disembelih, kategori pemotongan hewan kurban di rumah potong hewan tersebut tergantung permintaan. Ada yang hanya minta dibersihkan dan dikuliti, ada juga masyarakat yang hewan kurban diproses sampai dicacah. Jenis pencacahan daging, tulang dan kulit yang dilakukan petugas di RPH juga sesuai permintaan.
Jika di RPH hanya diminta memotong, maka panitia kurban setempat harus mencacah sendiri. Jika sekalian di cacah, panitia tinggal menimbang dan membagi kepada masyarakat.
Penyembelihan hewan kurban di RPH dipastikan memenuhi kriteria aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH) karena dilakukan petugas yang telah ditunjuk.
Selain itu, sebelum dan sesudah dilakukan penyembelihan, petugas dan lingkungan RPH juga dilakukan penyemprotan cairan desinfektan sebagai upaya mencegah penyebaran penyakit.
Baca juga: Pemkot Palangka Raya berkomitmen tingkatkan mutu dan kualitas bidang pendidikan
Baca juga: Pemkot Palangka Raya gencarkan kembali pengawasan elpiji 3 Kg
Baca juga: BPBD Palangka Raya catat sebanyak 56 kasus karhutla hingga akhir Juni
Berita Terkait
Fairid-Zaini: Kemenangan kami untuk seluruh masyarakat Kota Palangka Raya
Minggu, 1 Desember 2024 16:35 Wib
Disdik Palangka Raya komitmen pelestarian bahasa daerah di sekolah
Minggu, 1 Desember 2024 15:33 Wib
Kelurahan di Palangka Raya masuk nominasi Kampung Pancasila
Minggu, 1 Desember 2024 7:09 Wib
KPU Palangka Raya laksanakan pemungutan suara ulang di dua TPS
Minggu, 1 Desember 2024 7:02 Wib
Pemkot Palangka Raya-BNN edukasi bahaya narkoba bagi warga DAS
Sabtu, 30 November 2024 19:33 Wib
DPRD Palangka Raya harap pemilih di Pilkada 2024 meningkat
Sabtu, 30 November 2024 14:06 Wib
Pemerintah ajak masyarakat bijak sikapi hasil sementara perolehan suara
Sabtu, 30 November 2024 9:01 Wib
Imigrasi Palangka Raya berbagi dengan warga bentuk kepedulian
Jumat, 29 November 2024 17:31 Wib