Nadalsyah: Target saya gubernur, bukan wakil
Sampit (ANTARA) - Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Kalimantan Tengah, Nadalsyah atau akrab disapa Koyem, secara terbuka menyampaikan tekadnya maju menjadi bakal calon gubernur pada pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur setempat pada 2024 nanti.
"Saya tidak berniat menjadi bakal calon wakil gubernur, tetapi menjadi bakal calon gubernur. Kalau tidak bisa jadi bakal calon gubernur, saya lebih baik mengurus perusahaan. Jangan meng-endorse saya sebagai bakal calon wakil gubernur," kata Nadalsyah saat berada di Sampit, Sabtu.
Pria yang merupakan Bupati Barito Utara ini mengakui terus mensosialisasikan diri, termasuk di Kotawaringin Timur. Selain memang karena pemilih di kabupaten ini terbesar di Kalimantan Tengah, Nadalsyah mengaku Kotawaringin Timur seakan menjadi rumah keduanya, apalagi masyarakat menerimanya dengan baik.
Tahun 2019 lalu dia juga sempat mensosialisasikan diri, namun kemudian niatnya bertarung di pilkada saat itu diurungkannya. Beberapa alasan saat itu di antaranya saat itu dirinya baru satu tahun dilantik sebagai bupati. Tokoh-tokoh masyarakat juga belum rela melepas dirinya. Selain itu, keluarga juga meminta dirinya menyelesaikan tugas di daerah.
"Untuk pemilu 2024 tidak ada alasan lagi (membatalkan). Doakan mudahan saya panjang umur dan sehat. Insyaallah. Siap maju dan berkiprah untuk membuat sejarah kemajuan di Kalimantan Tengah," ujar Nadalsyah.
Nadalsyah mengaku sudah menyiapkan langkah politik untuk bertarung pada pemilihan gubernur pada 2024 nanti. Salah satu langkah yang diambil adalah dengan terlebih dulu maju bertarung menjadi calon anggota DPR RI dari Kalimantan Tengah.
Baca juga: Jadi duta daerah, Paskibraka Kotim wajib tingkatkan pengetahuan
Menurutnya, langkah ini bukan sekadar agar bisa duduk di Senayan (DPR RI), tetapi juga untuk mengukur sebesar apa potensinya untuk pemilihan gubernur nantinya. Dia menargetkan meraih suara terbanyak dibanding calon legislatif DPR RI lainnya pada pemilu nanti.
"Paramater atau starting pointnya hasil pemilu legislatif nanti. Mohon maaf. Perolehan suara saya jangan lebih rendah dibanding caleg DPR RI yang lain. Nanti kalau saya di bawah caleg yang lain, bisa jadi bahan olokan orang. Boro-boro mau jadi calon gubernur, jadi caleg saja kalah. Makanya saya membebankan kepada seluruh kader partai untuk membantu saya, terlebih di Kotim ini," jelas Nadalsyah.
Dia menambahkan, semua bakal calon gubernur pasti mempunyai visi dan misi. Dia menilai Kalimantan Tengah ini harus mengejar ketertinggalan dari daerah lain. Pemerintah daerah harus mempunyai target dan sistem untuk mengejar itu. Misalnya di bidang infrastruktur, pendidikan, kesehatan, pertanian, olahraga dan lainnya.
Ditegaskannya, pembangunan di Kalimantan Tengah harus ada pemerataan. Pemerintah provinsi harus bekerja sama dengan seluruh pemerintah kabupaten dan kota karena bupati dan wali kota yang lebih tahu kondisi daerahnya.
"Jangan ada ketimpangan pembangunan di Kalimantan Tengah. Bukan berarti jika saya terpilih menjadi gubernur, lantaran saya dari Barito dan lantas saya hanya membangun Barito, insyaallah itu tidak akan terjadi. Semua akan dilakukan pemerataan," demikian Nadalsyah.
Baca juga: Masyarakat Kotim diajak tingkatkan perlindungan anak
Baca juga: Panitia Besar Porprov Kalteng bentuk tim investigasi
Baca juga: Perputaran uang Porprov XII Kalteng di Sampit Rp48,46 miliar
"Saya tidak berniat menjadi bakal calon wakil gubernur, tetapi menjadi bakal calon gubernur. Kalau tidak bisa jadi bakal calon gubernur, saya lebih baik mengurus perusahaan. Jangan meng-endorse saya sebagai bakal calon wakil gubernur," kata Nadalsyah saat berada di Sampit, Sabtu.
Pria yang merupakan Bupati Barito Utara ini mengakui terus mensosialisasikan diri, termasuk di Kotawaringin Timur. Selain memang karena pemilih di kabupaten ini terbesar di Kalimantan Tengah, Nadalsyah mengaku Kotawaringin Timur seakan menjadi rumah keduanya, apalagi masyarakat menerimanya dengan baik.
Tahun 2019 lalu dia juga sempat mensosialisasikan diri, namun kemudian niatnya bertarung di pilkada saat itu diurungkannya. Beberapa alasan saat itu di antaranya saat itu dirinya baru satu tahun dilantik sebagai bupati. Tokoh-tokoh masyarakat juga belum rela melepas dirinya. Selain itu, keluarga juga meminta dirinya menyelesaikan tugas di daerah.
"Untuk pemilu 2024 tidak ada alasan lagi (membatalkan). Doakan mudahan saya panjang umur dan sehat. Insyaallah. Siap maju dan berkiprah untuk membuat sejarah kemajuan di Kalimantan Tengah," ujar Nadalsyah.
Nadalsyah mengaku sudah menyiapkan langkah politik untuk bertarung pada pemilihan gubernur pada 2024 nanti. Salah satu langkah yang diambil adalah dengan terlebih dulu maju bertarung menjadi calon anggota DPR RI dari Kalimantan Tengah.
Baca juga: Jadi duta daerah, Paskibraka Kotim wajib tingkatkan pengetahuan
Menurutnya, langkah ini bukan sekadar agar bisa duduk di Senayan (DPR RI), tetapi juga untuk mengukur sebesar apa potensinya untuk pemilihan gubernur nantinya. Dia menargetkan meraih suara terbanyak dibanding calon legislatif DPR RI lainnya pada pemilu nanti.
"Paramater atau starting pointnya hasil pemilu legislatif nanti. Mohon maaf. Perolehan suara saya jangan lebih rendah dibanding caleg DPR RI yang lain. Nanti kalau saya di bawah caleg yang lain, bisa jadi bahan olokan orang. Boro-boro mau jadi calon gubernur, jadi caleg saja kalah. Makanya saya membebankan kepada seluruh kader partai untuk membantu saya, terlebih di Kotim ini," jelas Nadalsyah.
Dia menambahkan, semua bakal calon gubernur pasti mempunyai visi dan misi. Dia menilai Kalimantan Tengah ini harus mengejar ketertinggalan dari daerah lain. Pemerintah daerah harus mempunyai target dan sistem untuk mengejar itu. Misalnya di bidang infrastruktur, pendidikan, kesehatan, pertanian, olahraga dan lainnya.
Ditegaskannya, pembangunan di Kalimantan Tengah harus ada pemerataan. Pemerintah provinsi harus bekerja sama dengan seluruh pemerintah kabupaten dan kota karena bupati dan wali kota yang lebih tahu kondisi daerahnya.
"Jangan ada ketimpangan pembangunan di Kalimantan Tengah. Bukan berarti jika saya terpilih menjadi gubernur, lantaran saya dari Barito dan lantas saya hanya membangun Barito, insyaallah itu tidak akan terjadi. Semua akan dilakukan pemerataan," demikian Nadalsyah.
Baca juga: Masyarakat Kotim diajak tingkatkan perlindungan anak
Baca juga: Panitia Besar Porprov Kalteng bentuk tim investigasi
Baca juga: Perputaran uang Porprov XII Kalteng di Sampit Rp48,46 miliar