Palangka Raya (ANTARA) - Anggota DPRD Kalimantan Tengah Duwel Rawing menilai bahwa keberadaan kelompok Masyarakat Peduli Api yang telah dibentuk pemerintah daerah, sangat efektif dalam mengoptimalkan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di provinsi ini.
Hal itu terlihat dari semakin cepatnya upaya memadamkan kebakaran lahan yang sebulan terakhir ini mulai banyak terjadi di beberapa titik di provinsi ini, kata Duwel di Palangka Raya, kemarin.
"Sebulan terakhir ini kan belum ada turun hujan di daerah kita. Tetapi kabut asap akibat karhutla bisa dicegah. Sekalipun ada beberapa lahan yang terbakar," ucapnya.
Legislator Kalteng ini pun menyarankan kepada pemerintah daerah, baik kabupaten maupun kota, agar lebih memperbanyak membentuk kelompok Masyarakat Peduli Api. Bahkan, jika memungkinkan ada di seluruh desa maupun kelurahan di provinsi ini.
Dia mengatakan, untuk penyediaan dana operasional Kelompok Masyarakat Peduli Api ini, alangkah baiknya pemerintah kabupaten/kota dibantu oleh pemerintah provinsi. Sebab, bila sepenuhnya ditanggung oleh kabupaten/kota, akan relatif memberatkan dan sulit untuk dibentuk diseluruh desa dan kelurahan.
"Yang perlu dipersiapkan kan bukan hanya dana operasional, tetapi juga peralatan memadamkan api yang nantinya dipergunakan oleh kelompok Masyarakat Peduli Api ini. Jadi, memang perlu bersinergi antara kabupaten/kota dan pemprov," kata Duwel.
Baca juga: DPRD dan Pemprov Kalteng setuju Raperda APBD-P 2023 menjadi perda
Wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan I meliputi Kota Palangka Raya, Kabupaten Katingan dan Gunung Mas ini mengakui, peralatan untuk menanggulangi karhutla yang dimiliki oleh pihak kelurahan, kehutanan, BKSDA, Damkar, Manggala Api dan lainnya, sudah cukup bagus.
Meski begitu, dirinya tetap melihat bahwa keberadaan kelompok Masyarakat Peduli Api di kelurahan maupun pedesaan tetap diperlukan. Apalagi jika adanya pemetaan kawasan secara intensif, mana saja yang sangat berpotensial terjadi kebakaran hutan dan lahan.
"Saya melihat pemetaan sudah ada, khususnya untuk kawasan daerah gambut Palangka Raya-Pulpis yang rawan kebakaran. Sekarang langkah pencegahan yang harus diutamakan secara dini. Sebab kita tentu tidak ingin kebakaran meluas menyebabkan kabut asap," demikian Duwel Rawing.
Baca juga: DPRD Kalteng sepakat Raperda APBD-P 2023 dibahas lebih lanjut
Baca juga: Dua kebakaran lahan di Bartim berhasil dipadamkan
Baca juga: Satgas Karhutla amankan dua terduga pembakar lahan di Seruyan