Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) meningkatkan kemampuan teknologi informasi (TI) bagi aparatur sipil negara (ASN) di lingkup pemerintah daerah itu melalui pelatihan infografis, mikrotik dan linux operating system menghadapi era big data.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik (Diskominfosantik) Kalteng Agus Siswadi di sela pelatihan di Palangka Raya, Kamis, menjelaskan dalam menyikapi era big data, setiap orang berusaha memahami isi dari data tersebut dan semakin besar data yang disuguhkan maka semakin banyak pula waktu yang dibutuhkan untuk memahaminya.
"Tantangan sesungguhnya adalah meskipun data yang ada sangat besar, kita perlu menyajikan informasi yang telah kita pahami kepada orang lain dengan sederhana dan mudah dimengerti. Salah satu cara terbaik untuk melakukan ini adalah dengan mengambil data dan menyiapkan infografis," katanya.
Menurut dia, era big data dapat dipahami sebagai suatu periode yang dalam hasil ataupun pengumpulan data secara global, jumlahnya mengalami peningkatan secara signifikan.
Oleh karena itu, kata dia, pihak Diskominfosantik Kalteng menyelenggarakan pelatihan tersebut untuk meningkatkan kapasitas aparatur, sekaligus menjadi salah satu upaya yang dilakukan dalam percepatan pembangunan melalui penerapan sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) yang terintegrasi dengan satu data dan satu aplikasi.
“Sistem ini bertujuan meningkatkan efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas pelayanan publik di seluruh wilayah Kalimantan Tengah," ujar Agus.
Dia memaparkan bahwa mikrotik dibentuk sangat khusus untuk mempermudah berbagai kebutuhan jaringan komputer. Mikrotik merupakan sistem operasi yang berbasis perangkat lunak (software) yang dipergunakan untuk menjadikan komputer sebagai router sebuah jaringan.
Baca juga: Wagub Kalteng apresiasi gerakan BPN dalam percepatan sertipikat milik masyarakat
Selain itu, mikrotik juga menggunakan sistem operasi berbasis Linux dan menjadi dasar network router. Sistem operasi ini sangat cocok untuk membangun administrasi jaringan komputer yang berskala kecil hingga besar.
"Pelatihan mikrotik router ini sangat bermanfaat agar ASN memahami konsep jaringan komputer skala kecil maupun besar, sehingga dapat mengawasi serta mengelola jaringan yang telah dirancang," ujarnya.
Bersamaan dengan kegiatan pelatihan ini juga, seluruh peserta dapat mengenal sistem operasi Linux yang sering digunakan pada sistem operasi server.
Dia menjelaskan Linux digunakan secara luas sebagai sistem operasi server karena keandalan dan kemampuannya untuk mengelola sumber daya jaringan dan server dengan baik.
"Mari bersama-sama membangun Kalimantan Tengah yang berdaya saing, berkeadilan, dan berwawasan masa depan, berkualitas dan berdaya guna,” ujarnya.
Baca juga: Pemprov Kalteng sebar ratusan sapi kembangkan sektor peternakan
Baca juga: Dishanpang Kalteng optimistis harga cabai kembali terkendali hadapi Nataru
Baca juga: Dishanpang Kalteng optimistis harga cabai kembali terkendali hadapi Nataru
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik (Diskominfosantik) Kalteng Agus Siswadi di sela pelatihan di Palangka Raya, Kamis, menjelaskan dalam menyikapi era big data, setiap orang berusaha memahami isi dari data tersebut dan semakin besar data yang disuguhkan maka semakin banyak pula waktu yang dibutuhkan untuk memahaminya.
"Tantangan sesungguhnya adalah meskipun data yang ada sangat besar, kita perlu menyajikan informasi yang telah kita pahami kepada orang lain dengan sederhana dan mudah dimengerti. Salah satu cara terbaik untuk melakukan ini adalah dengan mengambil data dan menyiapkan infografis," katanya.
Menurut dia, era big data dapat dipahami sebagai suatu periode yang dalam hasil ataupun pengumpulan data secara global, jumlahnya mengalami peningkatan secara signifikan.
Oleh karena itu, kata dia, pihak Diskominfosantik Kalteng menyelenggarakan pelatihan tersebut untuk meningkatkan kapasitas aparatur, sekaligus menjadi salah satu upaya yang dilakukan dalam percepatan pembangunan melalui penerapan sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) yang terintegrasi dengan satu data dan satu aplikasi.
“Sistem ini bertujuan meningkatkan efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas pelayanan publik di seluruh wilayah Kalimantan Tengah," ujar Agus.
Dia memaparkan bahwa mikrotik dibentuk sangat khusus untuk mempermudah berbagai kebutuhan jaringan komputer. Mikrotik merupakan sistem operasi yang berbasis perangkat lunak (software) yang dipergunakan untuk menjadikan komputer sebagai router sebuah jaringan.
Baca juga: Wagub Kalteng apresiasi gerakan BPN dalam percepatan sertipikat milik masyarakat
Selain itu, mikrotik juga menggunakan sistem operasi berbasis Linux dan menjadi dasar network router. Sistem operasi ini sangat cocok untuk membangun administrasi jaringan komputer yang berskala kecil hingga besar.
"Pelatihan mikrotik router ini sangat bermanfaat agar ASN memahami konsep jaringan komputer skala kecil maupun besar, sehingga dapat mengawasi serta mengelola jaringan yang telah dirancang," ujarnya.
Bersamaan dengan kegiatan pelatihan ini juga, seluruh peserta dapat mengenal sistem operasi Linux yang sering digunakan pada sistem operasi server.
Dia menjelaskan Linux digunakan secara luas sebagai sistem operasi server karena keandalan dan kemampuannya untuk mengelola sumber daya jaringan dan server dengan baik.
"Mari bersama-sama membangun Kalimantan Tengah yang berdaya saing, berkeadilan, dan berwawasan masa depan, berkualitas dan berdaya guna,” ujarnya.
Baca juga: Pemprov Kalteng sebar ratusan sapi kembangkan sektor peternakan
Baca juga: Dishanpang Kalteng optimistis harga cabai kembali terkendali hadapi Nataru
Baca juga: Dishanpang Kalteng optimistis harga cabai kembali terkendali hadapi Nataru