Jakarta (ANTARA) - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan bahwa penyebab 2.086 hektare lahan di Ibu Kota Nusantara (IKN) masih bermasalah adalah karena proses ganti rugi yang belum tuntas.
AHY kepada wartawan di Jakarta, Selasa, mengungkapkan sebenarnya Kementerian ATR/BPN sudah siap menerbitkan sertifikat tanah untuk lahan tersebut. Namun, rencana itu terhambat karena berbagai faktor di luar ranah dan wewenang kementeriannya.
Faktor-faktor tersebut, di antaranya proses ganti rugi dan penanganan dampak sosial.
Baca juga: Target fasilitas latihan di IKN dilengkapi 8 lapangan sepak bola pada 2026
AHY menekankan pentingnya penyelesaian ganti rugi yang adil dan sesuai dengan ketentuan agar hak-hak masyarakat terjamin. Selain itu, ia juga menyinggung perlunya penanganan dampak sosial yang komprehensif bagi warga yang terdampak pembangunan IKN.
“Kami sudah mengkomunikasikan kepada otorita IKN dan pemerintah daerah setempat,” kata dia.
Baca juga: Dampak positif dan negatif rencana Brunei Darussalam bangun kereta cepat hingga ke IKN
“Yang jelas kami ingin meyakinkan ini bisa terus berjalan dan jangan sampai ada hak-hak masyarakat yang dikorbankan,” katanya.
Penyelesaian masalah 2.086 hektare lahan di Ibu Kota Nusantara ini sebelumnya juga telah disampaikan Presiden Joko Widodo kepada AHY saat melakukan kunjungan kerja ke IKN pada akhir Februari lalu.
AHY sempat menyampaikan komitmennya dalam membangun IKN di Kalimantan Timur. Pada tahap awal pembangunan, ia mengatakan kementeriannya akan fokus menangani masalah pertanahan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).
Baca juga: Video lumpur mengandung gas di wilayah konstruksi IKN adalah hoaks!
Dalam Rapat Kerja Nasional pada 7 Maret lalu, AHY menjelaskan bahwa Kementerian ATR/BPN telah menyelesaikan sembilan rencana detail tata ruang (RTDR) IKN. Selain itu, 10 dari 21 paket pengadaan tanah juga telah tuntas dikerjakan.
Dengan demikian, progres pengadaan paket tanah di IKN yang telah diselesaikan Kementerian ATR/BPN hingga saat ini telah mencapai 80 persen.
Baca juga: OIKN tunggu pemindahan status ibu kota Jakarta ke Nusantara
Baca juga: Berantas mafia tanah, Bamsoet dorong AHY koordinasi dengan berbagai pihak
Baca juga: Pj Bupati: Rakornas beri peluang Barito Selatan sebagai penyangga IKN
Berita Terkait
Polisi tangkap dua pelaku pengedar ribuan butir obat telarang di Kapuas
Jumat, 15 November 2024 22:47 Wib
Sambut Nataru, Polres Bartim lakukan "ramp check" massal
Jumat, 15 November 2024 22:17 Wib
Timnas MLBB putra raih perunggu di IESF 2024
Jumat, 15 November 2024 21:03 Wib
Gregoria ingin lebih waspada lagi di semifinal Kumamoto Masters
Jumat, 15 November 2024 20:57 Wib
KTM siap ucapkan selamat tinggal kepada Jack Miller di akhir musim
Jumat, 15 November 2024 20:50 Wib
Fajar/Rian tantang Leo/Daniel di semifinal Kumamoto Masters
Jumat, 15 November 2024 20:48 Wib
Argentina takluk di markas Paraguay
Jumat, 15 November 2024 19:25 Wib
Penonton sambut positif penerapan Garuda ID di laga kontra Jepang
Jumat, 15 November 2024 19:16 Wib