Pangkalan Bun (ANTARA) - Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan, Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah melaksanakan pelatihan pembuatan, penggunaan dan perbaikan alat penangkap ikan (API) ramah lingkungan.
"Pada pelatihan tersebut kita menggandeng Balai Besar Penangkapan Ikan (BPPI) Semarang, yang bertujuan agar nelayan lebih paham dalam penggunaan alat tersebut," kata Kabid Perikanan Tangkap dan Pengawasan Sumber Daya Hasil Perikanan DPKP Kobar Manis Suharjo di Pangkalan Bun, Rabu.
Suharjo mengatakan, seiring berjalannya waktu, banyaknya API yang telah disalurkan pihaknya mengalami kendala maupun kerusakan.
"Kendala dan kerusakan berbagai API yang telah disalurkan DPKP Kobar itu karena banyak nelayan yang tergabung di KUB belum terlalu memiliki keterampilan dalam menggunakan dan memperbaiki sendiri," ucapnya.
Baca juga: Pemkab Kobar telah salurkan API dan terus dampingi KUB Nelayan
Menurutnya, pelatihan tersebut sangat diperlukan untuk diberikan kepada para nelayan tersebut, agar kedepannya mereka dapat memelihara API tersebut lebih baik.
"Kami merasa perlu meningkatkan keterampilan dan wawasan nelayan dalam menggunakan dan memperbaiki API yang berasal dari bantuan pemerintah. Termasuk mampu membuat sendiri API yang ramah lingkungan," ucapnya.
Lanjutnya, selain pelatihan, DPKP Kobar juga melakukan simulasi cara penggunaan jaring serta menambah pengetahuan nelayan dalam manajemen keuangan serta mengakses permodalan.
Dia menambahkan, diharapkan melalui pelatihan tersebut, nelayan dapat merawat dan menjaga alat tangkap agar umur teknis pemakaian alat tangkapnya bias lebih lama lagi dibanding sebelum nelayan mendapat pelatihan.
"Jadi, nantinya penghasilan nelayan akan lebih optimal untuk meningkatkan kesejahteraan keluarganya," demikian Manis Suharjo.
Baca juga: Kelurahan Sidorejo wakili Kobar di lomba penilaian kelurahan tingkat provinsi
Baca juga: Inspektorat Kobar audit dan awasi sekolah penerima dana BOS
Baca juga: Selama 2023 sekolah di Kobar terima dana BOS Rp43 miliar dari pemerintah pusat