Kecewa hasil keputusan DPP terkait Pilkada 2024, pengurus DPC PDIP Kobar mengundurkan diri
Pangkalan Bun (ANTARA) - Seluruh pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah memutuskan mengundurkan diri dari DPC PDIP wilayah setempat.
Ketua DPC PDIP Kobar Ahmadi Riansyah dalam pernyataan resminya di Pangkalan Bun, Kamis, mengatakan bahwa pihaknya mundur karena Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP mengeluarkan rekomendasi yang dinilai tidak adil, yakni mengusung pasangan Nurhidayah dan Suyanto dalam pemilihan kepala daerah tahun 2024 di Kobar.
"Ini sangat mengecewakan kami. Mereka bukan kader partai, dan keputusan ini hanya didasarkan pada pandangan sepihak, selama ini, DPD PDIP Provinsi Kalimantan Tengah tidak pernah melibatkan kami dalam keputusan apapun," ucapnya.
Mantan Wakil Bupati Kobar itu pun menyebut keputusan DPP PDIP tersebut mencerminkan ketidakadilan, mengingat kerja keras seluruh kader PDIP Kobar yang selama ini telah berjuang memenangkan Pemilu 2024.
Dia mengatakan bahwa untuk pertama kalinya dalam sejarah, pada pemilu tahun ini, PDIP berhasil merebut tujuh kursi di DPRD Kobar. Di mana sebelumnya hanya enam kursi, hasil ini dicapai berkat kerja keras pengurus DPC, terutama PAC dan ranting yang berjuang dalam satu komando.
"Tetapi jerih payah itu merasa tidak dihargai dengan keluarnya rekomendasi bagi non-kader partai. Hal itu lah membuat kekecewaan yang sangat mendalam bagi kami," ungkap Ahmadi.
Baca juga: Bacalon Bupati Kobar Nurhidayah berpasangan dengan Suyanto mendaftar ke KPU
Menurut dirinya, partai bukanlah sekadar wadah politik tetapi juga sudah menjadi rumah dan darah yang mereka perjuangkan mati-matian. Namun hasil dari perjuangan tersebut tidak dihargai oleh pihak DPP, sehingga kita merasa tidak lagi memiliki tempat dalam partai yang selama ini dibesarkan.
"Langkah yang kita ambil merupakan bentuk nyata kekecewaannya terhadap pihak DPP," tegasnya.
Ahmadi juga menyampaikan, permohonan maaf serta ucapan terimakasih kepada seluruh struktur, simpatisan, dan kader PDIP yang telah berjuang bersama untuk membesarkan partai ini.
"Dengan sangat menyesal, kami harus mengambil keputusan ini demi prinsip dan kehormatan kami," demikian Ahmadi Riansyah.
Baca juga: Resmi mendaftar ke KPU, bacalon Willy-Habib klaim penuhi panggilan rakyat Kalteng
Baca juga: Agustiar Sabran-Edy Pratowo resmi daftar ke KPU, siap lanjutkan pembangunan
Baca juga: Razak-Sri pendaftar pertama ke KPU di Pilkada Kalteng
Ketua DPC PDIP Kobar Ahmadi Riansyah dalam pernyataan resminya di Pangkalan Bun, Kamis, mengatakan bahwa pihaknya mundur karena Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP mengeluarkan rekomendasi yang dinilai tidak adil, yakni mengusung pasangan Nurhidayah dan Suyanto dalam pemilihan kepala daerah tahun 2024 di Kobar.
"Ini sangat mengecewakan kami. Mereka bukan kader partai, dan keputusan ini hanya didasarkan pada pandangan sepihak, selama ini, DPD PDIP Provinsi Kalimantan Tengah tidak pernah melibatkan kami dalam keputusan apapun," ucapnya.
Mantan Wakil Bupati Kobar itu pun menyebut keputusan DPP PDIP tersebut mencerminkan ketidakadilan, mengingat kerja keras seluruh kader PDIP Kobar yang selama ini telah berjuang memenangkan Pemilu 2024.
Dia mengatakan bahwa untuk pertama kalinya dalam sejarah, pada pemilu tahun ini, PDIP berhasil merebut tujuh kursi di DPRD Kobar. Di mana sebelumnya hanya enam kursi, hasil ini dicapai berkat kerja keras pengurus DPC, terutama PAC dan ranting yang berjuang dalam satu komando.
"Tetapi jerih payah itu merasa tidak dihargai dengan keluarnya rekomendasi bagi non-kader partai. Hal itu lah membuat kekecewaan yang sangat mendalam bagi kami," ungkap Ahmadi.
Baca juga: Bacalon Bupati Kobar Nurhidayah berpasangan dengan Suyanto mendaftar ke KPU
Menurut dirinya, partai bukanlah sekadar wadah politik tetapi juga sudah menjadi rumah dan darah yang mereka perjuangkan mati-matian. Namun hasil dari perjuangan tersebut tidak dihargai oleh pihak DPP, sehingga kita merasa tidak lagi memiliki tempat dalam partai yang selama ini dibesarkan.
"Langkah yang kita ambil merupakan bentuk nyata kekecewaannya terhadap pihak DPP," tegasnya.
Ahmadi juga menyampaikan, permohonan maaf serta ucapan terimakasih kepada seluruh struktur, simpatisan, dan kader PDIP yang telah berjuang bersama untuk membesarkan partai ini.
"Dengan sangat menyesal, kami harus mengambil keputusan ini demi prinsip dan kehormatan kami," demikian Ahmadi Riansyah.
Baca juga: Resmi mendaftar ke KPU, bacalon Willy-Habib klaim penuhi panggilan rakyat Kalteng
Baca juga: Agustiar Sabran-Edy Pratowo resmi daftar ke KPU, siap lanjutkan pembangunan
Baca juga: Razak-Sri pendaftar pertama ke KPU di Pilkada Kalteng