Buka lomba mancing lestari, Bupati Kotim ajak masyarakat jaga lingkungan
Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah Halikinnor membuka secara resmi Lomba Mancing Lestari Bupati Cup yang digelar perdana, sekaligus mengajak masyarakat untuk ikut menjaga kelestarian lingkungan, khususnya ekosistem di sungai.
"Lomba ini secara tidak langsung dapat menjadi media memperkuat komitmen bersama pioneer-pioneer dalam mengajak seluruh masyarakat, agar memiliki kesadaran dan tanggung jawab menjaga kelestarian ekosistem sungai," kata Halikinnor di Mentaya Seberang, Sabtu.
Dikatakan, Lomba Mancing Lestari Bupati Cup di gelar di Kelurahan Mentaya Seberang, Kecamatan Seranau atau seberang Kota Sampit. Pembukaan dihadiri oleh Wakil Bupati Kotim Irawati, Kepala Dinas Perikanan dan segenap pemerintah Kecamatan Seranau selaku panitia acara.
Orang nomor satu di Kotim ini menjelaskan, sungai merupakan sumber kehidupan bagi banyak makhluk hidup. Maka dari itu, penting untuk menjaga dan melestarikan sungai, salah satunya dengan tidak membuang sampah ke sungai.
Untuk itu, jika lingkungan sungai rusak, maka habitat ikan menjadi terganggu, ikan akan sulit didapat atau bahkan tidak lagi dapat berkembang biak dengan baik. Artinya, apabila lingkungan sungai rusak yang rugi adalah manusia juga, tidak terkecuali para penggemar atau mereka yang hobi mancing.
"Selama mengikuti lomba mancing ini khususnya, kami harapkan tidak ada seorangpun peserta yang membuang sampah anorganik ke Sungai Mentaya kita ini," pinta Halikinnor.
Ajakan tersebut juga disertai dengan penandatanganan papan komitmen bersama perlindungan dan pelestarian ekosistem sungai dan hutan, dimulai dari Bupati dan Wakil Bupati Kotim, pejabat daerah, peserta lomba dan masyarakat setempat.
Halikinnor juga menyampaikan terimakasih kepada panitia acara bersama warga yang sebelumnya menggelar kegiatan gotong royong membersihkan Sungai Mentaya yang menjadi wujud komitmen dalam menjaga kebersihan sungai dan lingkungan.
"Mudah-mudahan kegiatan bersih-bersih ini bukan hanya agenda satu kali setahun, tapi paling tidak setiap tiga bulan dengan melibatkan OPD dan instansi vertikal. Kita bersama-sama membersihkan dan menjaga sungai kebanggaan kita ini," sebutnya.
Adapun Lomba Mancing Lestari Bupati Cup ini, diadopsi dari kegiatan mancing lestari yang digagas kelompok pemuda setempat. Melihat kegiatan ini memiliki potensi wisata dan lainnya, Halikinnor berinisiatif menjadikan kegiatan tersebut agenda tahunan pemerintah daerah.
Lomba Mancing Lestari Bupati Cup ini diikuti oleh peserta dari sejumlah kabupaten, antara lain Kotawaringin Barat dan Lamandau. Meskipun, jumlah peserta ini masih belum sesuai harapan.
Awalnya kegiatan ini dibuat dengan konsep se-Kalteng, namun diduga karena kurangnya promosi sehingga kegiatan perdana ini belum mencapai konsep tersebut. Meskipun, Halikinnor yakin di setiap kabupaten di Kalteng tentu memiliki pemancing masing-masing.
"tahun depan akan kita kembangkan lagi. Karena kalau dari segi jumlah sebenarnya sudah cukup banyak, berarti animonya besar. Tahun depan kita upayakan agar kabupaten lain juga mau ikut, mungkin dari segi hadiahnya akan kita tambah," imbuhnya.
Baca juga: Bupati Kotim minta LPTQ perluas peran pembinaan umat
Ia menyebutkan, momentum lomba mancing ini menjadi media interaksi antar sesama pemancing dan masyarakat, sehingga dapat melahirkan sinergitas yang positif untuk bersama-sama mengenalkan lebih luas lagi potensi wisata mancing ikan yang ada di Kotim. Dengan begitu, bisa berdampak pula dengan meningkatnya kunjungan masyarakat ke wilayah itu. Jika kunjungan masyarakat meningkat, tentunya berdampak positif pula bagi perekonomian masyarakat di daerah.
Sebagai contoh, perahu masyarakat yang selama ini dipergunakan untuk kebutuhan sendiri, akan tetapi dengan adanya lomba mancing seperti ini, justru akan bertambah fungsinya, yaitu dapat disewakan kepada para pemancing untuk mengikuti lomba mancing.
Ketua Panitia Lomba Mancing Lestari Bupati Cup, Dwi Kushendro menyampaikan kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari, yakni 14-15 September 2024 dengan peserta mencapai 550 orang. Perlombaan digelar di area sepanjang 12 kilometer di daerah Kampung Pipisan, Kelurahan Seranau, Kecamatan Seranau.
Selain ajang hiburan bagi para pemancing, kegiatan ini juga menjadi wadah bagi pelaku UMKM setempat untuk mempromosikan produk atau barang dagangannya, dan mengedukasikan gerakan bersama untuk menjaga ekosistem perairan dari pencemaran limbah dan perilaku buruk lainnya.
Baca juga: Pemkab Kotim rehabilitasi SDN 1 Baamang Tengah
Baca juga: Harhubnas perkuat semangat tingkatkan kualitas pelayanan di Kotim
Baca juga: Potensi karhutla kembali meningkat, BMKG Kotim imbau masyarakat waspada
"Lomba ini secara tidak langsung dapat menjadi media memperkuat komitmen bersama pioneer-pioneer dalam mengajak seluruh masyarakat, agar memiliki kesadaran dan tanggung jawab menjaga kelestarian ekosistem sungai," kata Halikinnor di Mentaya Seberang, Sabtu.
Dikatakan, Lomba Mancing Lestari Bupati Cup di gelar di Kelurahan Mentaya Seberang, Kecamatan Seranau atau seberang Kota Sampit. Pembukaan dihadiri oleh Wakil Bupati Kotim Irawati, Kepala Dinas Perikanan dan segenap pemerintah Kecamatan Seranau selaku panitia acara.
Orang nomor satu di Kotim ini menjelaskan, sungai merupakan sumber kehidupan bagi banyak makhluk hidup. Maka dari itu, penting untuk menjaga dan melestarikan sungai, salah satunya dengan tidak membuang sampah ke sungai.
Untuk itu, jika lingkungan sungai rusak, maka habitat ikan menjadi terganggu, ikan akan sulit didapat atau bahkan tidak lagi dapat berkembang biak dengan baik. Artinya, apabila lingkungan sungai rusak yang rugi adalah manusia juga, tidak terkecuali para penggemar atau mereka yang hobi mancing.
"Selama mengikuti lomba mancing ini khususnya, kami harapkan tidak ada seorangpun peserta yang membuang sampah anorganik ke Sungai Mentaya kita ini," pinta Halikinnor.
Ajakan tersebut juga disertai dengan penandatanganan papan komitmen bersama perlindungan dan pelestarian ekosistem sungai dan hutan, dimulai dari Bupati dan Wakil Bupati Kotim, pejabat daerah, peserta lomba dan masyarakat setempat.
Halikinnor juga menyampaikan terimakasih kepada panitia acara bersama warga yang sebelumnya menggelar kegiatan gotong royong membersihkan Sungai Mentaya yang menjadi wujud komitmen dalam menjaga kebersihan sungai dan lingkungan.
"Mudah-mudahan kegiatan bersih-bersih ini bukan hanya agenda satu kali setahun, tapi paling tidak setiap tiga bulan dengan melibatkan OPD dan instansi vertikal. Kita bersama-sama membersihkan dan menjaga sungai kebanggaan kita ini," sebutnya.
Adapun Lomba Mancing Lestari Bupati Cup ini, diadopsi dari kegiatan mancing lestari yang digagas kelompok pemuda setempat. Melihat kegiatan ini memiliki potensi wisata dan lainnya, Halikinnor berinisiatif menjadikan kegiatan tersebut agenda tahunan pemerintah daerah.
Lomba Mancing Lestari Bupati Cup ini diikuti oleh peserta dari sejumlah kabupaten, antara lain Kotawaringin Barat dan Lamandau. Meskipun, jumlah peserta ini masih belum sesuai harapan.
Awalnya kegiatan ini dibuat dengan konsep se-Kalteng, namun diduga karena kurangnya promosi sehingga kegiatan perdana ini belum mencapai konsep tersebut. Meskipun, Halikinnor yakin di setiap kabupaten di Kalteng tentu memiliki pemancing masing-masing.
"tahun depan akan kita kembangkan lagi. Karena kalau dari segi jumlah sebenarnya sudah cukup banyak, berarti animonya besar. Tahun depan kita upayakan agar kabupaten lain juga mau ikut, mungkin dari segi hadiahnya akan kita tambah," imbuhnya.
Baca juga: Bupati Kotim minta LPTQ perluas peran pembinaan umat
Ia menyebutkan, momentum lomba mancing ini menjadi media interaksi antar sesama pemancing dan masyarakat, sehingga dapat melahirkan sinergitas yang positif untuk bersama-sama mengenalkan lebih luas lagi potensi wisata mancing ikan yang ada di Kotim. Dengan begitu, bisa berdampak pula dengan meningkatnya kunjungan masyarakat ke wilayah itu. Jika kunjungan masyarakat meningkat, tentunya berdampak positif pula bagi perekonomian masyarakat di daerah.
Sebagai contoh, perahu masyarakat yang selama ini dipergunakan untuk kebutuhan sendiri, akan tetapi dengan adanya lomba mancing seperti ini, justru akan bertambah fungsinya, yaitu dapat disewakan kepada para pemancing untuk mengikuti lomba mancing.
Ketua Panitia Lomba Mancing Lestari Bupati Cup, Dwi Kushendro menyampaikan kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari, yakni 14-15 September 2024 dengan peserta mencapai 550 orang. Perlombaan digelar di area sepanjang 12 kilometer di daerah Kampung Pipisan, Kelurahan Seranau, Kecamatan Seranau.
Selain ajang hiburan bagi para pemancing, kegiatan ini juga menjadi wadah bagi pelaku UMKM setempat untuk mempromosikan produk atau barang dagangannya, dan mengedukasikan gerakan bersama untuk menjaga ekosistem perairan dari pencemaran limbah dan perilaku buruk lainnya.
Baca juga: Pemkab Kotim rehabilitasi SDN 1 Baamang Tengah
Baca juga: Harhubnas perkuat semangat tingkatkan kualitas pelayanan di Kotim
Baca juga: Potensi karhutla kembali meningkat, BMKG Kotim imbau masyarakat waspada