Sampit (ANTARA) - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah mencatat lalu lintas penumpang di Pelabuhan Sampit mencapai 5.615 orang selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru)
“Realisasi kunjungan kapal di Pelabuhan Sampit selama masa Nataru ada tujuh kapal, sedangkan jumlah penumpang naik maupun turun sebanyak 5.615 orang,” Kepala KSOP Sampit Capt. Mohammad Hermawan, sebagaimana disampaikan Kepala Seksi Lala dan Usaha Kepelabuhan Gusti Muchlis di Sampit, Rabu.
Hal ini ia sampaikan usai kegiatan Apel Penutupan Posko Penyelenggaraan Angkutan Laut Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 di halaman Kantor KSOP Sampit. Sekaligus, menandai berakhirnya periode angkutan Nataru di Pelabuhan Sampit.
Muchlis selaku Ketua Posko menyampaikan selama masa Angkutan Nataru 2024-2025 yang diselenggarakan pada 18 Desember 2024 hingga 8 Januari 2025 di Pelabuhan Sampit terdapat tujuh kunjungan kapal.
Kemudian, jumlah penumpang naik sebanyak 2.589 orang dan penumpang turun 3.026 orang, sehingga total lalu lintas penumpang selama periode tersebut sebanyak 5.615 penumpang.
Jumlah penumpang pada masa Nataru 2024-2025 ini mengalami penurunan 41,1 persen atau 3.917 penumpang jika dibandingkan tahun sebelumnya. Tercatat pada masa Nataru 2023-2024 lalu lalu lintas penumpang mencapai 9.532 orang.
“Dengan kata lain, total arus penumpang pada angkutan Nataru 2024-2025 ini hanya tercapai 58,9 persen dibandingkan angkutan Nataru tahun lalu. Adapun, untuk jumlah kunjungan kapalnya sama, tujuh kapal,” ujarnya.
Baca juga: Legislator: HUT Kotim membawa semangat baru melanjutkan pembangunan
Lanjutnya, penurunan lalu lintas penumpang selama masa Nataru 2024-2025 ini diduga karena adanya peningkatan pada transportasi udara.
Diketahui, selama 2024 ada penambahan rute penerbangan di Bandara Haji Asan Sampit yang sebelumnya hanya melayani rute Sampit-Surabaya dan Sampit Jakarta, kini juga melayani rute Sampit-Semarang.
Selain itu, harga tiket pesawat juga mengalami penurunan, sehingga menjadi daya tarik bagi masyarakat dan memberikan alternatif transportasi bagi yang ingin bepergian ke luar pulau.
Faktor lainnya yang berdampak pada jumlah penumpang ialah adanya kendala teknis terkait jadwal kapal dari salah satu operator pelayaran, sehingga pelayanan tidak optimal.
“Di samping itu, masyarakat juga ada alternatif pelabuhan lain, yakni di Kumai. Jadi, hal-hal itulah yang mempengaruhi jumlah penumpang. Adapun, untuk kondisi cuaca selama Nataru ini terpantau tidak ada masalah,” imbuhnya.
Terlepas dari itu, aktivitas selama Nataru di Pelabuhan Sampit terbilang lancar, tanpa ada insiden apapun. Ia pun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, baik itu TNI, Polri, Pelindo, Operator Pelayaran dan lainnya yang ikut membantu terlaksananya Posko Angkutan Laut Nataru 2024-2025.
Baca juga: Legislator Kotim ajak masyarakat dukung pembangunan berkelanjutan
Baca juga: HUT ke-72 Kotim momentum mempererat persatuan dan kebersamaan
Baca juga: Buntut dugaan pungli, Kalapas Sampit dinonaktifkan