Tim Satgas Garuda diyakini membuat investasi sawit semakin berkembang

id Tim Satgas Garuda, Kalimantan Tengah, kalteng, kelapa sawit, perkebunan kelapa sawit

Tim Satgas Garuda diyakini membuat investasi sawit semakin berkembang

Ilustrasi: Pemasangan plang tanda penyitaan lahan perkebunan sawit milik PT Agro Bukit yang dilaksanakan oleh Tim Satgas Garuda Penertiban Kawasan Hutan (PKH) di Kotim, Jumat (7/3/2025). (ANTARA/Dokumentasi Pribadi-Istimewa)

Palangka Raya (ANTARA) - Kehadiran Tim Satuan Tugas Garuda ke Provinsi Kalimantan Tengah diyakini tidak hanya melakukan pengecekan dan penertiban investasi di lokasi kawasan hutan, tetapi juga pencurian dan penjarahan terhadap buah kelapa sawit perusahaan besar swasta (PBS) di bidang perkebunan.

Keyakinan itu disampaikan oleh Sekretaris Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Cabang Kalteng Rawing Rambang, saat diminta pendapatnya terkait telah turunnya Tim Satgas Garuda ke kebun sawit terindikasi masuk kawasan hutan, Rabu.

"Kami justru menyambut baik Tim Garuda yang telah datang ke Kalteng. Kami yakin dan percaya bahwa Tim Garuda ini akan bekerja secara profesional, transparant dan bisa dipertanggungjawabkan," ucapnya melalui pesan singkat diterima di Palangka Raya.

Menurut mantan Kepala Dinas Perkebunan Pemprov Kalteng itu, Tim Satgas Garuda yang telah dibentuk oleh Pemerintahan Prabowo Subianto, justru akan memberikan iklim yang kondusif bagi pengembangan kelapa sawit di tingkat nasional, termasuk di Kalteng.

Baca juga: Pemkab Kotim dukung langkah tegas penertiban kebun sawit ilegal

Rawing mengatakan bahwa seperti yang diketahui Komoditi kelapa sawit jelas memberikan kontribusi bagi peningkatan ekonomi, menyerap tenaga kerja dan kontribusi besar bagi devisa negara.

"Atas dasar itulah, kami yakin dan percaya Tim Garuda akan bekerja sesuai aturan dan ketentuan yang ada. Bahkan membantu menertibkan penggunaan kawasan hutan, menertibkan kebun-kebun sawit dari pencurian penjarahan buah sawit," ujarnya.

Dia pun mengajak seluruh pelaku usaha di sektor perkebunan kelapa sawit, agar tidak perlu khawatir dengan turunnya Tim Satgas Garuda ke Kalteng. Sebab, kehadiran tim ini justru dapat membuat terjadinya peningkatan sawit yang akhir-akhir ini mengalami penurunan, bahkan lima tahun terakhir berdasarkan laporan GAPKI.

"Selain biaya produksi yang tinggi sejak April 2024, sekarang harga minyak sawit lebih tinggi dibanding minyak kedele, bunga matahari dan Rapeseed. Semoga kelapa sawit di Indonesia, terkhusus di Kalteng semakin berkembang dengan kehadiran TIM Satgas Garuda ini," demikian Rawing.

Baca juga: Pemerintah sita ribuan hektare lahan sawit di Kotawaringin Timur

Baca juga: Pemkab Gumas paparkan rencana penggunaan DBH Sawit 2025

Baca juga: Pemkab Gumas terima DBH Sawit 2025 senilai Rp5,189 miliar