Sampit (ANTARA) - Dermaga atau jetty milik PT Sumber Energi Alam Lestari (SEAL) yang resmi beroperasi di Desa Luwuk Bunter Kecamatan Cempaga Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah diharapkan membawa dampak positif terhadap perekonomian masyarakat dan daerah.
"Saya mewakili pemerintah daerah menyambut positif kehadiran jetty PT SEAL. Mudah-mudahan ini bisa membawa dampak bagi perekonomian masyarakat dan berkontribusi terhadap PAD (pendapatan asli daerah) Kabupaten Kotawaringin Timur," kata Ketua Komisi I DPRD Kotawaringin Timur, Angga Aditya Nugraha di Sampit, Selasa.
Angga menghadiri peresmian jetty PT SEAL mewakili pemerintah daerah. Dia didaulat mewakili karena Bupati Halikinnor dan unsur pimpinan DPRD berhalangan hadir karena sedang mengikuti sidang paripurna di DPRD Kotawaringin Timur.
Angga menyampaikan pesan dan harapan Bupati Halikinnor kepada PT SEAL agar turut mendukung perekonomian dan pembangunan Kotawaringin Timur. Pemerintah daerah menyambut baik kehadiran investor dengan harapan bisa turut berkontribusi bagi kemakmuran masyarakat di daerah ini.
Dalam operasionalnya, jetty untuk pengiriman batu bara ini diharapkan tetap mencegah munculnya dampak lingkungan. Selain itu, operasional jetty diharapkan memprioritaskan pemberdayaan masyarakat lokal sehingga kehadirannya membawa manfaat besar bagi masyarakat dan daerah, khususnya di Desa Luwuk Bunter.
"Pemerintah daerah berharap aktivitas PT SEAL berjalan lancar dan membawa manfaat bagi Kotim, khususnga masyarakat dan membawa PAD. Kehadiran investor membawa kemakmuran bagi masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat lokal, serta membawa berkah bagi Kotim," kata Angga.
Kepala Desa Luwuk Bunter, Kurnain Noor juga menyambut positif kehadiran jetty PT SEAL. Aktivitas pengangkutan batu bara dari Kabupaten Katingan yang kemudian dikapalkan atau dikirim melalui jetty PT SEAL di Desa Luwuk Bunter, diharapkan membawa dampak ekonomi yang besar bagi masyarakat desa setempat.
Dia berharap pihak perusahaan meningkatkan koordinasi dengan pemerintah daerah sehingga aktivitas di jetty tersebut tetap berjalan sesuai aturan dan membawa manfaat bagi masyarakat dan daerah.
"Ini tentu ada dampak positif bagi daerah, terutama terkait dengan tenaga kerja dan kesempatan ekonomi bagi masyarakat sehingga menyumbang upaya peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat," kata Kurnain Noor.
Pemilik PT SEAL, KH Asep Sulaiman Sabanda menyampaikan terima kasihnya kepada pemerintah daerah masyarakat yang sudah menerima dengan baik kehadiran mereka. Dia bersyukur mendapat kemudahan seperti perizinan, proses ganti rugi lahan dengan harga yang wajar serta urusan lainnya.
Baca juga: Gubernur Kalteng dorong hilirisasi tambang dan sawit di wilayah barat
Pria yang juga merupakan pengelola salah satu pondok pesantren di Kecamatan Parenggean ini menjelaskan, PT SEAL sudah mendapatkan izin sejak 2011 lalu, namun baru beroperasi mulai hari ini. Dia berharap operasional selama izin tersisa delapan tahun ini bisa turut membawa dampak positif bagi masyarakat dan daerah.
Sebelum memulai operasional, pihaknya juga sudah meminta restu dari masyarakat. Berbagai masukan dan aspirasi dari masyarakat juga ditindaklanjuti sebagaimana mestinya karena perusahaan ini ingin beroperasi sesuai aturan dan membawa manfaat bagi masyarakat.
Pihaknya memilih membangun jetty di Kotawaringin Timur karena berbagai pertimbangan, di antaranya karena lokasi yang strategis dan dekat dengan muara laut sehingga memudahkan untuk pengiriman batu bara.
Pertimbangan lainnya yakni agar lebih dekat dalam pengurusan administrasi seperti Bea Cukai, perpajakan dan lainnya. Selain itu, pihaknya merasakan dukungan besar dari Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur dan masyarakat dalam memberi kemudahan sehingga menjadi insentif psikologis bagi pihaknya selaku investor.
Asep meyakinkan kehadiran perusahaannya akan membawa dampak positif bagi masyarakat dan daerah. Secara langsung, karyawan perusahaan dan sopir akan berbelanja untuk konsumsi mereka sehingga diharapkan berdampak terhadap perekonomian di desa itu.
Untuk operasional jetty, PT SEAL mempekerjakan sekitar 30 karyawan yang tentunya penyerapannya memprioritaskan warga desa setempat. Tenaga kerja yang terbanyak dibutuhkan yaitu sopir truk pengangkut batu bara yakni diperkirakan bisa mencapai 2.000 orang.
"Kami menargetkan 70 persen karyawan merupakan warga lokal, tapi ini kembali pada jenis keterampilan kerja yang diperlukan. Makanya kami akan memberi pelatihan kepada mereka agar sesuai dengan keterampilan yang diperlukan perusahaan," kata Asep.
Untuk itu, PT SEAL bekerja sama dengan Pemerintah Desa Luwuk Bunter dan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur untuk memberikan pelatihan keterampilan kerja bagi 100 orang warga yang akan direkrut menjadi karyawan. Mereka akan dilatih berbagai keterampilan sesuai kebutuhan operasional perusahaan, seperti menjadi operator dan mekanik.
Kesempatan yang sama juga diberikan kepada Pemerintah Kabupaten Katingan yakni memberikan pelatihan terhadap 100 orang warga yang nantinya diharapkan bisa mendapatkan keterampilan yang mumpuni untuk direkrut menjadi karyawan.
"Hari ini kami juga menyerahkan CSR untuk Desa Luwuk Bunter sebesar Rp100 juta untuk membantu desa. Kami akan merangkul semua. Kami tidak akan melupakan masyarakat. Kami melibatkan semua. Kami juga akan membuka satu lagi jetty di Kotim yang bisa menyerap tenaga kerja lebih banyak lagi," demikian Asep.
Sementara itu, Irjen (Purn) Ida Oetari Poernamasasi yang merupakan rekanan PT SEAL berharap operasional jetty di Desa Luwuk Bunter berjalan lancar dan sukses, serta membawa manfaat besar bagi masyarakat dan daerah.
Perempuan yang pernah menjabat Wakapolda Kalimantan Tengah ini menegaskan pihaknya siap bersinergi dan saling mendukung. Menurutnya, kerja sama itu harus berpegang pada simbiosis mutualisme, bukan saling menjatuhkan dan saling meniadakan.
"Karena kita berpikir untuk ke depan. Kita berkontribusi untuk Kalteng. Kalteng ini sangat kaya sehingga harus membawa kesejahteraan bagi masyarakatnya," demikian Ida Oetari.
Baca juga: Gubernur Kalteng bakal cabut izin usaha kendaraan ODOL
Baca juga: Gubernur Kalteng ingatkan peningkatan jalan Lingkar Selatan harus sesuai standar
Baca juga: Pemkab Kotim tetap upayakan perbaikan jalan meski anggaran terbatas