Pontianak (ANTARA
News) - Puluhan aktivis Solidaritas Mahasiswa Pengemban Amanat Rakyat
(Solmadapar) Kalimantan Barat, Kamis, melempari plang nama Kantor
Gubernur Kalimantan Barat dengan lumpur dan mengkritik buruknya
infrastruktur jalan di provinsi ini.
Peristiwa ini menarik perhatian warga yang melewati jalan protokol
itu untuk berhenti, sementara puluhan anggota Satuan Polisi Pamong Praja
yang berjaga-jaga di dalam halaman Kantor Gubernur keluar dan mengejar
para pengunjukrasa sehingga terjadi bentrokan sekitar lima menit.
"Kini
kondisi jalan di daerah-daerah dengan status jalan provinsi dan
nasional tidak layak disebut jalan, melainkan lebih layak disebut
kubangan kerbau,"
kata Humas Solmadapar Bagus.
Puluhan mahasiswa ini melakukan aksi bakar ban di Bundaran Tugu
Digulis Untan Pontianak sebelum melanjutkan aksi di depan Kantor
Gubernur Kalimantan Barat dengan agenda sama.
Solmadapar menuntut empat hal, yakni "memerdekakan" jalan di
Kalimantan Barat, transparansi dana pembangunan jalan, mendesak
pemerintahan pusat memperbaiki jalan nasional, dan menghentikan apa yang
mereka sebuta pembodohan rakyat.
"Masalah jalan di Kalbar sangat penting untuk diperhatikan, terlebih lagi bisa menjalar ke masalah lain," ujar dia.
Belum ada komentar dari pihak pemerintah provinsi Kalimantan Barat mengenai aksi para mahasiswa ini.
Berita Terkait
Seorang lansia di Palangka Raya ditemukan tewas gantung diri di teras rumah
Selasa, 12 November 2024 15:31 Wib
Takut jadi korban sengatan, sarang tawon vespa jumbo dievakuasi dari rumah warga
Selasa, 12 November 2024 15:25 Wib
Peningkatan status jalan tak berdampak pada program IJD di Kotim
Senin, 11 November 2024 19:08 Wib
Bappedalitbang Kalteng: Peningkatan status jalan semakin pacu perekonomian
Senin, 11 November 2024 14:33 Wib
Jalan sehat Kalteng Berkah jadi momentum pererat interaksi dengan masyarakat
Minggu, 10 November 2024 16:16 Wib