Palangka Raya (Antara Kalteng) - Badan Pusat Statistik mencatat selama Oktober 2016 ekspor Provinsi Kalimantan Tengah senilai 64,04 juta dolar AS naik 18,16 juta dolar AS atau 39,58 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Kontribusi terbesar perdagangan ekspor provinsi ini berasal dari lemak dan minyak hewani/nabati senilai 24,66 juta dolar diikuti bahan bakar mineral 17,66 juta dolar, kata Kepala BPS Kalteng Hanif Yahya di Palangka Raya, Senin.
"Komoditas penyumbang meningkatnya ekspor Kalteng yakni karet dan batang dari karet senilai 8,25 juta dolar, kayu dan barang dari kayu senilai 8,08 juta dolar, serta kelompok komoditas lainnya senilai 5,41 juta dolar," tambahnya.
Selama Januari hingga Oktober 2016 ekspor Kalteng didominasi bahan bakar mineral yang mencapai 413,16 juta dolar atau 58,58 persen dari total ekspor, disusul lemak dan minyak hewani/nabati senilai 94,82 juta dolar atau 13,44 persen, karet dan barang dari karet sekitar 76,70 juta dolar atau 10,88 persen.
Kemudian komoditas kayu dan barang dari kayu menyumbang ekspor Kalteng senilai 73,89 juta dolar atau 10,48 persen, kelompok bijih, kerak dan abu logam sekitar 31,19 juta dolar atau 4,42 persen, serta kelompok komoditas lainnya senilai 15,48 juta dolar atau 2,2 persen.
"Kalau total nilai ekspor Kalteng dari Januari hingga Oktober 2016 tercatat US$705,24 juta, menurun US$241,16 juta atau sebesar 25,48 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2014 mencapai US$946,39 juta," kata Hanif.
Komoditas ekspor dari Kalteng selama Oktober 2016 dikirim ke Negara Jepang mencapai US$20,18 juta atau 31,50 persen, disusul Pakistas sebesar US$18,20 juta atau 28,41 persen, Tiongkok senilai US$10,18 juta atau 15,89 persen, dan Malaysia sekitar US$10,18 atau 15,89 persen, serta berbagai negara lainnya sekitar US$8,58 juta atau sebesar 13,39 persen.
Sedangkan selama Januari hingga Oktober 2016 ekspor terbesar Kalteng ditujukan ke Negara Jepang US$263,43 juta, diikuti Tiongkok senilai US$90,15 juta, India senilai US$87,18 juta, Pakistan senilai US$73,65 juta, dan Malaysia senilai US$30,38 juta.
"Sangat disayangkan sampai sekarang ini pengiriman komoditas ekspor asal Kalteng masih didominasi dari provinsi lain yang mencapai 72,60 persen. Pengangkutan ekspor dari pelabuhan di Kalteng hanya sekitar 27,40 persen," demikian Hanif Yahya.
Berita Terkait
Kontingen Pulang Pisau targetkan masuk tiga besar di FBIM Kalteng
Jumat, 17 Mei 2024 17:53 Wib
Wiyatno: Saya diperintah PDIP maju sebagai bacabup di Pilkada Kapuas
Jumat, 17 Mei 2024 17:45 Wib
Pj Bupati Katingan tekankan ASN harus terus tingkatkan kapasitas
Jumat, 17 Mei 2024 17:39 Wib
Pertumbuhan ekonomi di Kota Palangka Raya harus semakin pesat
Jumat, 17 Mei 2024 17:29 Wib
PT ITK siap berinvestasi Rp45 miliar kelola Dermaga Telang Baru di Bartim
Jumat, 17 Mei 2024 17:09 Wib
FKB Kapuas terus gencar lakukan pembinaan kerukunan beragama
Jumat, 17 Mei 2024 17:02 Wib
DPRD Palangka Raya minta pemkot terus optimalkan penyerapan PAD
Jumat, 17 Mei 2024 16:54 Wib
Peserta diminta lebih serius ikuti PBK tahap II Palangka Raya
Jumat, 17 Mei 2024 16:43 Wib