Permintaan narkoba di Kalteng masih tinggi, kata Kepala BNN

id provinsi kalimantan tengah,kalteng,bnnp kalteng,kepala bnnp kalteng,Brigjen Pol Lilik Heri Setiadi

Permintaan narkoba di Kalteng masih tinggi, kata Kepala BNN

Kepala BNNP Kalteng Brigjen Pol Lilik Heri Setiadi (tengah) menunjukkan sabu-sabu dalam jumlah besar yang berhasil sitanya dari sejumlah tersangka yang hendak memasok barang haram ke provinsi setempat, Rabu (24/4/19). (Foto Antara Kalteng/Adi Wibowo).

Palangka Raya (ANTARA) - Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Kalimantan Tengah Brigjen Pol Lilik Heri Setiadi menduga, banyaknya bandar dan pengedar narkoba yang telah ditangkap karena permintaan di daerah ini masih sangat tinggi.

Permintaan tinggi itu didukung pula dengan luasnya Provinsi Kalteng ini membuat bandar dan pengedar narkoba mudah serta leluasai untuk beraksi, kata Lilik di Palangka Raya, Kamis.

"Itu kenapa hampir setiap tahun selalu ada saja bandar dan pengedar narkoba, khususnya jenis sabu-sabu yang berhasil diungkap di Kalteng," tambahnya.

Dikatakan, beberapa wilayah Kalteng selama ini menjadi jalur dan tempat peredaran narkoba yang sengaja didatangkan dari provinsi bahkan negara lain. Hal itu sebagai upaya memenuhi kebutuhan permintaan narkoba yang relatif tinggi di Kalteng.

Baca juga: BNNP Kalteng sita satu kilogram sabu-sabu dari tiga jaringan

Parahnya lagi, kebanyakan sabu-sabu dalam jumlah besar yang sengaja didatangkan dari luar Kalteng, dan dikendalikan dari balik penjara salah satunya Lembaga Pemasyarakatan Kota Pontianak, Kalimantan Barat serta Kota Palangka Raya.

"Ketika hendak kami lakukan pengembangan, selalu saja pengendalinya di dalam Lapas. Petugaspun kesulitan untuk melakukan pelacakan terhadap mereka yang sedang menjalani masa hukumannya," kata Lilik.

Jendral berpangkat bintang satu itu menegaskan, untuk menekan tingginya peredaran narkoba di provinsi berjuluk Bumi Tambun Bungai-Bumi Pancasila tersebut, BNNP juga terus meningkatankan itensitas penindakan terhadap para bandar dan kurir narkoba yang selama ini menjadi penyuplai barang haram tersebut. 

Selain penindakan, BNNP setempat juga melakukan sosialisasi ke masyarakat mengenai bahaya narkoba apabila sudah kecanduan, nyawa lah yang menjadi taruhannya. Bahkan tidak sedikit para pecandu narkoba tewas setiap harinya di Indonesia. 

"Dua hal tersebut selalu kami lakukan, hal ini tidak lain guna memutus peredaran dan jaringan para bandar narkoba yang diduga mengakar di Kalteng," ungkapnya. 

Lilik menambahkan, kebanyakan para kurir yang berani mengantarkan narkoba ke antar provinsi itu tidak lain karena tergiur dengan upah yang dijanjikan bandar narkoba cukup tinggi.

"Karena upah kurir narkoba tersebut cukup tinggi, maka dari itu banyak oknum masyarakat yang mau mengerjakan hal-hal seperti itu. Tetapi apabila tertangkap jumlah hukumannya juga cukup tinggi apa bila ditangkap petugas kepolisian dan BNN," demikian Lilik.

Baca juga: Sopir di Sampit ditangkap kantongi 15 gram sabu-sabu

Baca juga: Polres Kotim tangkap dua tersangka pengedar sabu-sabu