Sampit (ANTARA) - Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Muhammad Arsyad menyayangkan potensi besar sektor perikanan belum dioptimalkan padahal sangat positif bagi masyarakat.
"Sektor ini jelas-jelas bersentuhan langsung dengan masyarakat kecil, seharusnya menjadi prioritas dan diperjuangkan sungguh-sungguh. Kalau dioptimalkan, ini berdampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat," kata Arsyad di Sampit, Kamis.
Politisi Partai Golkar ini mengaku sudah banyak berdiskusi dengan nelayan, pelaku usaha dan Dinas Perikanan. Banyak aspirasi dan masukan yang didapat terkait harapan Masyarakat terhadap pengembangan sektor perikanan.
Dia mencontohkan, saat ini perikanan Kotawaringin Timur sudah dilirik investor besar karena hasil tangkapan maupun budidaya cukup besar. Sayangnya, infrastruktur di bidang ini belum memadai sehingga menjadi kendala bagi aktivitas industri perikanan skala besar.
Sarana pendukung seperti dermaga dan cold storage atau tempat pendingin berkapasitas besar sangat dibutuhkan untuk aktivitas industri perikanan. Sarana ini harus dipenuhi jika ingin investor besar masuk ke daerah ini.
Jika investor masuk, diharapkan membawa dampak positif terhadap sektor perikanan dan peningkatan kesejahteraan nelayan. Potensi ini harus dioptimalkan oleh pemerintah kabupaten dengan memberi perhatian serius terhadap dukungan sarana dan prasarana di sektor perikanan.
"Ketimbang membangun fasilitas ikon Jelawat dengan dana sampai Rp40 miliar, lebih baik membangun infrastruktur sektor perikanan ini karena dampaknya akan dirasakan oleh masyarakat kita," demikian Arsyad.
Baca juga: Kotim berpotensi kembangkan perdagangan dan industri, kata legislator ini
Baca juga: DPRD Kotim dukung pengembangan sumber daya manusia pemuda
Sementara itu, data Dinas Perikanan, saat ini ada sekitar 2.500 rumah tangga nelayan di Kotawaringin Timur. Mereka masih mengandalkan sektor perikanan sebagai penopang biaya hidup sehari-hari.
Kepala Dinas Perikanan Heriyanto menyebutkan, produksi ikan nelayan Kotawaringin Timur pada 2018 lalu 19,378,77 ton dengan rincian, hasil perikanan budidaya sebanyak 7.312,43 ton, perairan umum daratan 3.009,78 ton dan laut 9.056,56 ton.
Jika mengacu pada standar kesehatan bahwa manusia memerlukan konsumsi sekitar 0,5 gram ikan per hari dan dibandingkan dengan jumlah penduduk, Heriyanto menyebut produksi ikan Kotawaringin Timur pada 2018 mengalami surplus atau kelebihan sekitar 10.000 ton.
Baca juga: Legislator Kotim dorong pemkab berdayakan pemuda kembangkan ekonomi kreatif
Berita Terkait
Disdik Kotim tekankan pentingnya kompetensi manajerial guru penggerak
Kamis, 5 Desember 2024 5:35 Wib
Merajut asa di balik jeruji, warga binaan Lapas Sampit belajar hidroponik
Kamis, 5 Desember 2024 5:30 Wib
Ditemukan barang kedaluwarsa dijual dengan diskon
Rabu, 4 Desember 2024 23:34 Wib
KPU Kotim gelar pleno hasil perolehan suara, satu kecamatan tertunda
Rabu, 4 Desember 2024 21:51 Wib
18 murid SMPN 1 Sampit wakili lomba peneliti belia tingkat nasional
Selasa, 3 Desember 2024 22:05 Wib
Disdamkarmat Kotim sebut mayoritas kebakaran disebabkan korsleting listrik
Selasa, 3 Desember 2024 21:36 Wib
Bupati Kotim pertimbangkan tambah ekskavator amfibi
Selasa, 3 Desember 2024 18:48 Wib
BPBD Kotim minta masyarakat tetap waspada meski banjir mulai surut
Senin, 2 Desember 2024 21:36 Wib