Dua kepala keluarga mengungsi akibat banjir di Pulang Pisau

id Dua kepala keluarga mengungsi akibat banjir di Pulang Pisau, pulang pisau, pulpis, banjir

Dua kepala keluarga mengungsi akibat banjir di Pulang Pisau

Kondisi banjir di Desa Gandang Barat Kecamatan Maliku. ANTARA/HO-Warga Desa Gandang Barat

Pulang Pisau  (ANTARA) - Banjir di Desa Gandang Barat Kecamatan Maliku merendam 250 rumah penduduk, bahkan dua kepala keluarga (KK) terpaksa mengungsi karena rumah tempat tinggalnya terendam banjir. 

“BPBD mencatat ada dua KK mengungsi akibat banjir di desa ini,” kata Kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pulang Pisau Salahudin melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Tekson di Pulang Pisau, Kamis. 

Dikatakan Tekson, ketinggian air yang menggenangi Desa Gandang Barat Kecamatan Maliku mencapai 50 centimeter. Sebanyak dua KK yang mengungsi itu, sementara tinggal di tempat keluarga atau kerabat mereka. 

Kepala Desa Gandang Barat Kecamatan Maliku Kabupaten Pulang Pisau Haryono mengatakan, banjir disebabkan tingginya intensitas curah hujan yang terjadi sejak Senin (15/2/2021) lalu hingga tiga hari berturut-turut. 

“Banjir mengakibatkan sebanyak 250 rumah pemukiman penduduk sebanyak 10 RT mulai terendam banjir atau sekitar 900 jiwa terdampak di Desa Gandang Barat,” terang Haryono. 

Banjir yang terjadi di desanya ini, selain dampak tingginya curah hujan dalam beberapa hari terakhir, juga ada penyebab lainnya. Tersumbatnya saluran irigasi perusahaan perkebunan kelapa sawit yang operasional Kecamatan Maliku, serta penyempitan beberapa saluran primer sehingga semua penjuru saluran mengalir ke arah saluran primer melalui desa setempat, diduga memperparah kondisi ini.

Dikatakan Haryono, saat ini ketinggian air sudah mencapai 65 centimeter. Selain mulai merendam 250 pemukiman penduduk, ada beberapa fasilitas umum juga terendam seperti jalan desa sepanjang satu kilometer, sekolahan baik Sekolah Dasar (SD), PAUD dan TK, tempat ibadah. 

Banjir juga merendam lahan perkebunan milik masyarakat seperti perkebunan sawit, perkebunan karet dan tanaman palawija. 

Menurut Haryono, dengan kondisi seperti sekarang ini, aktivitas masyarakat desa setempat mulai terganggu. Atas nama pemerintah Desa Gandang Barat, dirinya juga memohon kepada bupati melalui dinas terkait, agar dapat melakukan normalisasi saluran primer di desanya sehingga tidak terjadi langganan banjir setiap tahun. 

Baca juga: Pemkab Pulang Pisau bantu korban kebakaran