Sejumlah pedagang di pasar enggan divaksin, ini alasannya

id andjar hari purnomo,palangka raya,vaksin pedagang,Sejumlah pedagang di pasar Palangka Raya enggan divaksin

Sejumlah pedagang di pasar enggan divaksin, ini alasannya

Seorang pedagang di Pasar Besar disuntik vaksin COVID-19 di UPT Puskesmas Pahandut, Palangka Raya, Jumat (12/3/2021). ANTARA/Rendhik Andika

Palangka Raya (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Kalimantan Tengah mencatat sejumlah pedagang di kawasan Pasar Besar masih enggan divaksin COVID-19 dengan berbagai alasan.

"Kejadian di lapangan ini dinamis, hari ini mungkin pedagang ingin berdagang dulu maka ini akan kita evaluasi," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Andjar Hari Purnomo di Palangka Raya, Jumat.

Pernyataan itu diungkapkan Andjar saat dikonfirmasi terkait banyaknya pedagang di kawasan Pasar Besar yang datanya telah masuk sebagai calon penerima vaksin di UPT Puskesmas Pahandut tidak hadir untuk diberikan vaksinasi.

Baca juga: Berikut sejumlah hal yang perlu diketahui tentang mutasi virus corona B117

Tahap vaksin pertama untuk pedagang tersebut dijadwalkan dilaksanakan pada Jumat dan Sabtu dengan jumlah total peserta 138 orang. Pada Jumat mulai pagi hingga sore dijadwalkan 80 pedagang divaksin dan sisanya pada Sabtu.

Namun hingga Jumat sekitar pukul 11.00 WIB atau baru ada 11 pedagang Pasar Besar yang mendaftarkan diri dan disuntik vaksin COVID-19.

"Kita sudah menetapkan jadwal vaksin namun kondisi di lapangan dinamis. Untuk itu layanan hari akan kita evaluasi apakah diperlukan strategi lain seperti jemput bola atau bagaimana. Nanti kita putuskan bersama," kata Andjar.

Baca juga: Wartawan di Palangka Raya ikuti vaksinasi COVID-19

Dia pun menambahkan bahwa pihaknya juga akan semakin menggencarkan sosialisasi vaksin COVID-19 kepada para pedagang. Pihaknya pun mengakui edukasi tersebut masih harus dimaksimalkan mengingat jumlah pedagang di kawasan pasat besar yang mencapai ribuan orang.

Yuliani seorang pedagang di Pasar Besar yang belum disuntik mengatakan dirinya masih ragu tentang keamanan vaksin tersebut karena masih banyak rumor tentang keamanan vaksin.

Belum hadirnya petugas yang memberikan sosialisasi tentang pentingnya vaksin, manfaat dan keamanan vaksin secara langsung juga membuat dirinya belum siap disuntik vaksin COVID-19.

"Saya sendiri belum paham secara mendalam sehingga masih ragu. Saya berharap ada sosialisasi kembali sehingga nantinya kami siap untuk divaksin," kata Yuli.

Baca juga: Makanan yang harus dibatasi sebelum divaksin COVID-19

Sementara itu, seorang pedagang di Pasar Besar Yono usai disuntik vaksin di UPT Puskesmas Pahandut mengaku bergembira dengan pelaksanaan vaksinasi tersebut.

"Pada dasarnya saya telah siap sejak dulu bahkan berharap dapat divaksin. Namun masih ada yang kurang yakni sosialisasi vaksin. Bahkan hari ini saya juga baru pagi ini dapat informasi ada vaksin untuk pedagang," katanya.

Dia pun berharap pemerintah menggencarkan sosialisasi. Yono juga mengajak pedagang lain untuk segera divaksin demi melindungi diri, keluarga dan pelanggan dari paparan COVID-19.


Baca juga: Anggota beserta staff DPRD Palangka Raya terima vaksin COVID-19

Baca juga: Bahayakah jika tidak mendapat suntikan kedua setelah divaksin?

Baca juga: Lansia perlu rentang 28 hari untuk vaksinasi COVID-19 kedua