Pemda diminta waspada Omicron
Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta seluruh pemerintah daerah untuk melakukan persiapan dengan meningkatkan kewaspadaan terkait masuknya varian baru SARS-CoV-2 jenis B.1.1.529 atau Omicron.
"Kita harus waspada ya, sejak awal kita sudah wanti-wanti bahwa kita jangan sampai seperti negara-negara lain, Eropa, bahkan juga India, juga Singapura; semuanya itu kami tutup, jangan sampai masuk ke sini (Indonesia). Nah, ini berarti ada," kata Wapres di Surabaya, Kamis.
Wapres mengingatkan kepada seluruh jajaran pemda untuk segera melakukan langkah antisipatif supaya varian tersebut tidak menyebar ke masyarakat di seluruh daerah.
Baca juga: Percepatan penurunan angka stunting perlu komitmen bersama
Selain itu, Wapres juga meminta percepatan vaksinasi kepada seluruh masyarakat di daerah.
"Semua pemda harus melakukan penyiapan untuk pencegahannya. Jangan sampai masuk ke daerah-daerah, antisipasi. Kita tidak ingin seperti (penularan varian) Delta lagi, vaksinasi terus disegerakan, dipercepat untuk masyarakat," tegasnya.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan ada satu kasus varian Omicron dan lima kasus probable terdeteksi di fasilitas karantina di Rumah Sakit Wisma Atlet Jakarta.
Baca juga: Wapres berharap 'stunting' di Indonesia nol persen pada 2030
"Kasus Omicron yang sudah kami konfirmasi satu dan lima kasus probable, itu terjadi di karantina," kata Budi Gunadi di Jakarta, Kamis.
Satu kasus Omicron terdeteksi di seorang petugas RS Wisma Atlet yang tidak melakukan perjalanan dari luar negeri. Sementara dua orang suspek Omicron terdeteksi pada warga negara Indonesia (WNI) yang baru kembali dari Amerika Serikat dan Inggris.
Sementara tiga orang suspek lainnya merupakan warga negara asing (WNA) asal China yang melakukan kunjungan ke Manado, Sulawesi Utara.
Baca juga: Singapura dukung Indonesia tangani terorisme dan radikalisme
Baca juga: Menjaga kerukunan tak mudah dan tak murah, kata Wapres Ma'ruf Amin
Baca juga: Wapres Ma'ruf Amin minta pemda waspadai mobilitas tinggi masyarakat jelang Nataru
"Kita harus waspada ya, sejak awal kita sudah wanti-wanti bahwa kita jangan sampai seperti negara-negara lain, Eropa, bahkan juga India, juga Singapura; semuanya itu kami tutup, jangan sampai masuk ke sini (Indonesia). Nah, ini berarti ada," kata Wapres di Surabaya, Kamis.
Wapres mengingatkan kepada seluruh jajaran pemda untuk segera melakukan langkah antisipatif supaya varian tersebut tidak menyebar ke masyarakat di seluruh daerah.
Baca juga: Percepatan penurunan angka stunting perlu komitmen bersama
Selain itu, Wapres juga meminta percepatan vaksinasi kepada seluruh masyarakat di daerah.
"Semua pemda harus melakukan penyiapan untuk pencegahannya. Jangan sampai masuk ke daerah-daerah, antisipasi. Kita tidak ingin seperti (penularan varian) Delta lagi, vaksinasi terus disegerakan, dipercepat untuk masyarakat," tegasnya.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan ada satu kasus varian Omicron dan lima kasus probable terdeteksi di fasilitas karantina di Rumah Sakit Wisma Atlet Jakarta.
Baca juga: Wapres berharap 'stunting' di Indonesia nol persen pada 2030
"Kasus Omicron yang sudah kami konfirmasi satu dan lima kasus probable, itu terjadi di karantina," kata Budi Gunadi di Jakarta, Kamis.
Satu kasus Omicron terdeteksi di seorang petugas RS Wisma Atlet yang tidak melakukan perjalanan dari luar negeri. Sementara dua orang suspek Omicron terdeteksi pada warga negara Indonesia (WNI) yang baru kembali dari Amerika Serikat dan Inggris.
Sementara tiga orang suspek lainnya merupakan warga negara asing (WNA) asal China yang melakukan kunjungan ke Manado, Sulawesi Utara.
Baca juga: Singapura dukung Indonesia tangani terorisme dan radikalisme
Baca juga: Menjaga kerukunan tak mudah dan tak murah, kata Wapres Ma'ruf Amin
Baca juga: Wapres Ma'ruf Amin minta pemda waspadai mobilitas tinggi masyarakat jelang Nataru