Ketua DPRD Kotim: Sektor perikanan potensial meningkatkan perekonomian masyarakat
Sampit (ANTARA) - Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Rinie menilai sektor perikanan sangat potensial dikembangkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
"Kebutuhan konsumsi ikan di daerah kita cukup tinggi, sehingga sebagian masih didatangkan dari luar daerah. Ini menunjukkan pangsa pasarnya masih besar, khususnya untuk kebutuhan di daerah sendiri," kata Rinie di Sampit, Jumat.
Potensi sektor perikanan di Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah cukup menjanjikan sehingga pengembangannya perlu didukung semua pihak demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Tadi saya mendampingi Komisi II melakukan monitoring ke Sei Ijum Raya. Yang kami pantau tadi menurut keterangan kepala desa, mereka hanya disediakan tempat atau tambak namun untuk bibit ikan desa itu sendiri yang menyediakan, tapi ada juga bantuan dari Dinas Perikanan," kata Ketua DPRD Kotawaringin Timur Rinie di Sampit, Rabu.
Berdasarkan data Dinas Perikanan, saat ini ada lebih dari 2.000 kepala keluarga nelayan di Kotawaringin Timur, terkonsentrasi di kawasan selatan yang meliputi empat kecamatan, yakni Teluk Sampit, Pulau Hanaut, Mentaya Hilir Selatan dan Mentaya Hilir Utara.
Potensi perikanan di Kotawaringin Timur tidak hanya pada perikanan tangkap sungai dan laut, tetapi juga bidang budidaya melalui keramba di sungai maupun kolam ikan.
Beberapa waktu lalu Rinie mendampingi Komisi II berkunjung ke Desa Sei Ijum Raya Kecamatan Mentaya Hilir Selatan yang merupakan salah satu lokasi dengan potensi perikanan yang cukup menjanjikan. Desa ini memang menjadi percontohan pengembangan perikanan yang didukung oleh pemerintah pusat.
Baca juga: Legislator Kotim: Korban banjir perlu perhatian pemerintah
Di kawasan ini terdapat sejumlah fasilitas yang dibangun pemerintah pusat pada 2015 lalu, seperti balai pendidikan pelatihan Sekaya Maritim, sentra pengolahan hasil perikanan dan jalan utama. Di tahun yang sama, pemerintah kabupaten juga membangun pasar ikan dan pabrik es skala kecil.
Pengembangan sentra perikanan dijalankan pemerintah pusat melalui Program Seribu Kampung Nelayan atau Sekaya Maritim. Sentra Perikanan Terpadu Sijura di Desa Sei Ijum Raya ditetapkan sebagai kawasan minapolitan dengan zona inti Sei Ijum Raya berbasis desa wisata.
Selain proyek-proyek yang didanai pemerintah pusat, pemerintah daerah juga mendukung pengembangan kawasan perikanan di desa itu. Peningkatan fasilitas bidang perikanan setempat diharapkan berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat yang menggantungkan penghasilan dari sektor ini.
Sentra Perikanan Terpadu Sijura diharapkan mampu meningkatkan sektor perikanan. Keberadaan fasilitas-fasilitas pendukung yang sudah ada sangat dirasakan manfaatnya dalam mendukung aktivitas perekonomian nelayan setempat.
"Antusias masyarakat kita sangat tinggi untuk meningkatkan usaha perikanan. Kini tinggal pemerintah daerah meningkatkan dukungan, khususnya dalam hal permodalan dan sumber daya manusia," kata Rinie.
Sumber daya perikanan di Kotawaringin Timur menjadi peluang yang bisa dioptimalkan untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu DPRD mendorong pemerintah kabupaten melalui Dinas Perikanan untuk meningkatkan upaya-upaya tersebut.
Baca juga: Pabrik sawit di Kotim diimbau taati standar harga beli sawit
Baca juga: Bapenda Kotim kerahkan 185 petugas optimalkan penagihan PBB-P2
Baca juga: Ortom Muhammadiyah dukung penuh Julianto jadi ketua KNPI Kotim
"Kebutuhan konsumsi ikan di daerah kita cukup tinggi, sehingga sebagian masih didatangkan dari luar daerah. Ini menunjukkan pangsa pasarnya masih besar, khususnya untuk kebutuhan di daerah sendiri," kata Rinie di Sampit, Jumat.
Potensi sektor perikanan di Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah cukup menjanjikan sehingga pengembangannya perlu didukung semua pihak demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Tadi saya mendampingi Komisi II melakukan monitoring ke Sei Ijum Raya. Yang kami pantau tadi menurut keterangan kepala desa, mereka hanya disediakan tempat atau tambak namun untuk bibit ikan desa itu sendiri yang menyediakan, tapi ada juga bantuan dari Dinas Perikanan," kata Ketua DPRD Kotawaringin Timur Rinie di Sampit, Rabu.
Berdasarkan data Dinas Perikanan, saat ini ada lebih dari 2.000 kepala keluarga nelayan di Kotawaringin Timur, terkonsentrasi di kawasan selatan yang meliputi empat kecamatan, yakni Teluk Sampit, Pulau Hanaut, Mentaya Hilir Selatan dan Mentaya Hilir Utara.
Potensi perikanan di Kotawaringin Timur tidak hanya pada perikanan tangkap sungai dan laut, tetapi juga bidang budidaya melalui keramba di sungai maupun kolam ikan.
Beberapa waktu lalu Rinie mendampingi Komisi II berkunjung ke Desa Sei Ijum Raya Kecamatan Mentaya Hilir Selatan yang merupakan salah satu lokasi dengan potensi perikanan yang cukup menjanjikan. Desa ini memang menjadi percontohan pengembangan perikanan yang didukung oleh pemerintah pusat.
Baca juga: Legislator Kotim: Korban banjir perlu perhatian pemerintah
Di kawasan ini terdapat sejumlah fasilitas yang dibangun pemerintah pusat pada 2015 lalu, seperti balai pendidikan pelatihan Sekaya Maritim, sentra pengolahan hasil perikanan dan jalan utama. Di tahun yang sama, pemerintah kabupaten juga membangun pasar ikan dan pabrik es skala kecil.
Pengembangan sentra perikanan dijalankan pemerintah pusat melalui Program Seribu Kampung Nelayan atau Sekaya Maritim. Sentra Perikanan Terpadu Sijura di Desa Sei Ijum Raya ditetapkan sebagai kawasan minapolitan dengan zona inti Sei Ijum Raya berbasis desa wisata.
Selain proyek-proyek yang didanai pemerintah pusat, pemerintah daerah juga mendukung pengembangan kawasan perikanan di desa itu. Peningkatan fasilitas bidang perikanan setempat diharapkan berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat yang menggantungkan penghasilan dari sektor ini.
Sentra Perikanan Terpadu Sijura diharapkan mampu meningkatkan sektor perikanan. Keberadaan fasilitas-fasilitas pendukung yang sudah ada sangat dirasakan manfaatnya dalam mendukung aktivitas perekonomian nelayan setempat.
"Antusias masyarakat kita sangat tinggi untuk meningkatkan usaha perikanan. Kini tinggal pemerintah daerah meningkatkan dukungan, khususnya dalam hal permodalan dan sumber daya manusia," kata Rinie.
Sumber daya perikanan di Kotawaringin Timur menjadi peluang yang bisa dioptimalkan untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu DPRD mendorong pemerintah kabupaten melalui Dinas Perikanan untuk meningkatkan upaya-upaya tersebut.
Baca juga: Pabrik sawit di Kotim diimbau taati standar harga beli sawit
Baca juga: Bapenda Kotim kerahkan 185 petugas optimalkan penagihan PBB-P2
Baca juga: Ortom Muhammadiyah dukung penuh Julianto jadi ketua KNPI Kotim