Bupati Kotim tegaskan tidak ada korban banjir telantar
Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Halikinnor menegaskan pemerintah daerah terus berusaha sekuat tenaga dan secepat mungkin membantu korban banjir sehingga tidak sampai ada yang telantar.
"Saya juga klarifikasi terkait ada yang mengatakan bahwa saat banjir bupati meninggalkan tempat. Tidak itu. Bupati itu tidak hanya Halikin nya. Kalau bupati sedang ada kegiatan maka ada wakil bupati, sekretaris daerah, kepala dinas dan lainnya. Semua tetap jalan, sehingga tidak ada masyarakat kita yang terlantar. Yang sakit dan tidak bisa sekolah juga kita bantu karena pendidikan dan kesehatan merupakan urusan wajib pemerintah daerah," kata Halikinnor di Sampit, Senin.
Penegasan itu disampaikan Halikinnor saat meninjau kondisi banjir sekaligus menyerahkan bantuan untuk korban banjir di Desa Sebabi Kecamatan Telawang. Banjir di desa ini cukup mengejutkan karena letak lokasinya cukup tinggi.
Bantuan kebutuhan pokok yang disalurkan kepada korban banjir di desa itu yakni dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah sebanyak 50 paket, Dinas Sosial 50 paket, PT Sukajadi Sawit Mekar 150 paket dan PT Wilmar 50 paket.
Sehari sebelumnya, Halikinnor menyerahkan bantuan untuk korban banjir di Kecamatan Kota Besi. Bantuan diharapkan bisa mengurangi beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Dia menegaskan, pemerintah daerah akan bergerak cepat membantu masyarakat yang tertimpa musibah banjir. Bahkan Halikinnor menyebut, ada dusun yang warganya sudah empat kali diberikan bantuan akibat banjir terjadi dalam jangka waktu lama.
"Saya sudah instruksikan bahwa yang dibantu tidak hanya yang terdampak banjir, tetapi juga masyarakat yang saat ini tidak bisa bekerja akibat lahan terendam maka juga kita bantu karena bisa saja mereka kehabisan pangan. Minimal berasnya kita bantu sehingga mereka bisa bertahan," jelas Halikinnor.
Baca juga: Bupati Kotim sisir kawasan banjir pastikan bantuan sampai kepada warga
Ditambahkannya, pemerintah daerah sudah mengalokasikan anggaran belanja tidak terduga Rp5 miliar, salah satunya untuk penanganan bencana banjir yang banyak terjadi saat ini.
Selain itu, juga ada kebijakan untuk mengurangi beban anggaran pemerintah daerah yakni dengan menggandeng investor untuk membantu. Dia yakin stok cadangan bantuan saat ini cukup hingga Desember nanti.
Halikinnor menegaskan, seluruh korban banjir dibantu secara maksimal. Keterbatasan waktu dan personel membuat penyaluran bantuan dilakukan secara bertahap.
Dia juga bersyukur karena banjir hari ini berangsur-angsur surut. Pemerintah daerah terus memantau kondisi banjir dan korban banjir hingga banjir benar-benar surut.
"Laporan terakhir yang diterima BPBD dan dilaporkan ke saya, desa yang masih terdampak banjir sebanyak 19 desa yang tersebar di empat kecamatan. Kita berdoa intensitas hujan berkurang agar banjir yang sudah surut ini tidak naik lagi sehingga aktivitas masyarakat kembali normal," demikian Halikinnor.
Sementara itu Kepala Desa Sebabi, Dematius menyebutkan ada sekitar 100 kepala keluarga yang terdampak banjir. Saat ini air berangsur surut meski kondisi aktivitas masyarakat belum sepenuhnya.
"Kami sangat berterima kasih kepada pemerintah kabupaten, PT Sukajadi Sawit Mekar dan Wilmar yang telah membantu. Bantuan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat kami," demikian Dematius bersama Camat Telawang, Siagano.
Baca juga: Santri di Kotim diminta tingkatkan peran membantu pembangunan daerah
"Saya juga klarifikasi terkait ada yang mengatakan bahwa saat banjir bupati meninggalkan tempat. Tidak itu. Bupati itu tidak hanya Halikin nya. Kalau bupati sedang ada kegiatan maka ada wakil bupati, sekretaris daerah, kepala dinas dan lainnya. Semua tetap jalan, sehingga tidak ada masyarakat kita yang terlantar. Yang sakit dan tidak bisa sekolah juga kita bantu karena pendidikan dan kesehatan merupakan urusan wajib pemerintah daerah," kata Halikinnor di Sampit, Senin.
Penegasan itu disampaikan Halikinnor saat meninjau kondisi banjir sekaligus menyerahkan bantuan untuk korban banjir di Desa Sebabi Kecamatan Telawang. Banjir di desa ini cukup mengejutkan karena letak lokasinya cukup tinggi.
Bantuan kebutuhan pokok yang disalurkan kepada korban banjir di desa itu yakni dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah sebanyak 50 paket, Dinas Sosial 50 paket, PT Sukajadi Sawit Mekar 150 paket dan PT Wilmar 50 paket.
Sehari sebelumnya, Halikinnor menyerahkan bantuan untuk korban banjir di Kecamatan Kota Besi. Bantuan diharapkan bisa mengurangi beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Dia menegaskan, pemerintah daerah akan bergerak cepat membantu masyarakat yang tertimpa musibah banjir. Bahkan Halikinnor menyebut, ada dusun yang warganya sudah empat kali diberikan bantuan akibat banjir terjadi dalam jangka waktu lama.
"Saya sudah instruksikan bahwa yang dibantu tidak hanya yang terdampak banjir, tetapi juga masyarakat yang saat ini tidak bisa bekerja akibat lahan terendam maka juga kita bantu karena bisa saja mereka kehabisan pangan. Minimal berasnya kita bantu sehingga mereka bisa bertahan," jelas Halikinnor.
Baca juga: Bupati Kotim sisir kawasan banjir pastikan bantuan sampai kepada warga
Ditambahkannya, pemerintah daerah sudah mengalokasikan anggaran belanja tidak terduga Rp5 miliar, salah satunya untuk penanganan bencana banjir yang banyak terjadi saat ini.
Selain itu, juga ada kebijakan untuk mengurangi beban anggaran pemerintah daerah yakni dengan menggandeng investor untuk membantu. Dia yakin stok cadangan bantuan saat ini cukup hingga Desember nanti.
Halikinnor menegaskan, seluruh korban banjir dibantu secara maksimal. Keterbatasan waktu dan personel membuat penyaluran bantuan dilakukan secara bertahap.
Dia juga bersyukur karena banjir hari ini berangsur-angsur surut. Pemerintah daerah terus memantau kondisi banjir dan korban banjir hingga banjir benar-benar surut.
"Laporan terakhir yang diterima BPBD dan dilaporkan ke saya, desa yang masih terdampak banjir sebanyak 19 desa yang tersebar di empat kecamatan. Kita berdoa intensitas hujan berkurang agar banjir yang sudah surut ini tidak naik lagi sehingga aktivitas masyarakat kembali normal," demikian Halikinnor.
Sementara itu Kepala Desa Sebabi, Dematius menyebutkan ada sekitar 100 kepala keluarga yang terdampak banjir. Saat ini air berangsur surut meski kondisi aktivitas masyarakat belum sepenuhnya.
"Kami sangat berterima kasih kepada pemerintah kabupaten, PT Sukajadi Sawit Mekar dan Wilmar yang telah membantu. Bantuan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat kami," demikian Dematius bersama Camat Telawang, Siagano.
Baca juga: Santri di Kotim diminta tingkatkan peran membantu pembangunan daerah