Chicago (ANTARA) - Harga emas merosot pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), berbalik melemah dari keuntungan sesi sebelumnya karena para pedagang memperkirakan akan lebih banyak kenaikan suku bunga dari Federal Reserve menyusul data inflasi yang kuat meskipun lebih lambat. Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange, tergelincir 1,60 dolar AS atau 0,09 persen menjadi ditutup pada 1.850,20 dolar AS per ounce, Untuk minggu ini, kontrak berjangka turun 1,3 persen, kerugian mingguan ketiga berturut-turut.
Emas berjangka terangkat 6,50 dolar AS atau 0,35 persen menjadi 1.851,80 dolar AS pada Kamis (16/3/2023), setelah anjlok 20,10 dolar AS atau 1,08 persen menjadi 1.845,30 dolar AS pada Rabu (15/2/2023), dan terdongkrak 1,90 dolar AS atau 0,10 persen menjadi 1.865,40 dolar AS pada Selasa (14/2/2023).
Baca juga: Harga emas Antam hari ini stagnan di level Rp1,019 juta per gram
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Jumat (17/2/2023) bahwa harga impor AS turun 0,2 persen pada Januari setelah turun tipis 0,1 persen yang direvisi pada Desember, semakin meredam emas.
Sejak data terbaru tentang inflasi muncul, pejabat Federal Reserve telah bersiap untuk periode suku bunga tinggi yang diperpanjang, termasuk kembali ke kenaikan 50 basis poin pada Maret, dengan mengatakan inflasi yang merayap membuat 25 basis poin menjadi kuantum yang bank sentral sepakati bulan ini tidak dapat dipertahankan.
"Kita perlu melanjutkan kenaikan suku bunga sampai kita melihat lebih banyak kemajuan," kata Gubernur Fed Michelle Bowman, Jumat (17/2/2023). “Inflasi masih terlalu tinggi. Tebakan Anda sama bagusnya dengan tebakan saya tentang apa yang terjadi selanjutnya dalam perekonomian."
Baca juga: Emas "rebound" karena dolar melemah, kekhawatiran Fed batasi kenaikan
Presiden Fed Richmond, Tom Barkin sependapat, mengatakan pengendalian inflasi akan membutuhkan lebih banyak kenaikan suku bunga. "Berapa banyak, kita harus lihat," tambahnya. "Saya menyukai jalur 25 basis poin karena saya yakin ini memberi kami fleksibilitas untuk merespons ekonomi."
Namun, kerentanan emas terhadap penurunan lebih lanjut akan dibatasi, karena bank-bank sentral tampaknya siap untuk meningkatkan kepemilikan emas mereka, kata Ed Moya, analis di platform perdagangan daring OANDA. “Risiko resesi global kembali dan itu akan mengarah pada beberapa aliran safe-haven untuk emas. “
Tapi Moya juga tidak berharap banyak kemajuan segera, dengan mengatakan: "Kita mungkin terjebak dalam sebuah kisaran sampai kita memiliki tanda yang lebih jelas jika inflasi akan terus meningkat di sini."
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik 0,5 sen atau 0,02 persen, menjadi menetap pada 21,715 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April merosot 9,6 dolar AS atau 1,03 persen, menjadi ditutup pada 921,40 dolar AS per ounce.
Penerjemah: Apep Suhendar
Berita Terkait
Harga emas Antam merosot Rp7.000 per gram
Rabu, 26 Juni 2024 12:20 Wib
Harga emas Antam naik Rp8.000 per gram Selasa pagi
Selasa, 25 Juni 2024 13:18 Wib
Harga emas Antam naik Rp3.000 per gram
Senin, 24 Juni 2024 9:41 Wib
Harga emas turun Rp14.000 jadi Rp1,357 juta per gram
Sabtu, 22 Juni 2024 12:50 Wib
Harga emas Antam kembali meroket Rp16.000 per gram
Jumat, 21 Juni 2024 9:33 Wib
Warga Sampit ramai jual emas jelang tahun ajaran baru 2024
Rabu, 19 Juni 2024 17:59 Wib
Harga emas naik Rp14.000 jadi Rp1,347 juta per gram
Sabtu, 15 Juni 2024 13:04 Wib
Caleg PDIP terpilih diajak wujudkan Indonesia Emas Bung Karno
Jumat, 14 Juni 2024 16:03 Wib