Kuala Kapuas (ANTARA) - Pejabat Sementara (Pjs) Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, Jonnie mengatakan, keruhnya air pendistribusian kepada pelanggan disebabkan Instalasi Pengolahan Air (IPA) belum efektif untuk menurunkan kekeruhan.
Persepsi pelanggan PDAM terhadap kuantitas dan kualitas air PDAM tergantung pada tingkat sosial ekonomi, semakin tinggi tingkat sosial ekonomi maka semakin rendah (jelek) persepsinya terhadap kuantitas dan kualitas air PDAM yang dihasilkan,” kata Jonnie, di Kuala Kapuas, Senin.
Hal itu disampaikannya, terkait menanggapi sorotan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten setempat, Parij Ismeth Rinjani, terhadap kualitas air PDAM setempat, melalui pesan percakapan.
Leboh lanjut ia menjelaskan, sebaliknya semakin rendah tingkat sosial ekonomi maka semakin tinggi (baik) persepsinya tentang kuantitas dan kualitas air PDAM yang dihasilkan.
“Terjadinya perubahan kuantitas dan kualitas air PDAM akibat rusaknya lingkungan fisik, biologi dan sosial ekonomi yang tidak memperhatikan ekosistem/ lingkungan,” katanya.
Jadi, PDAM berusaha melakukan proses di WTP tetapi kualitas bergantung juga kualitas sumber air baku. Pengolahan yang dilakukan oleh PDAM saat ini, secara kimia dan fisika tentu ada baku mutu yang campuran bahan kimia (tawas, soda ash, kaolin) tidak boleh melewati ambang batas yang di izinkan (tidak boleh asal campur).
Sehingga, sambungnya, kualitas air baku yang diambil di Sungai Kapuas Murung dan Sungai Kapuas yang saat ini, sangat melewati ambang batas baku mutu (coklat).
“Sehingga mempengaruhi pengolahan kami, tentunya yang kita pikir bersama bagaimana menaikkan baku mutu air baku PDAM. Jadi banyak penyebabnya,” terangnya.
Baca juga: Legislator Kapuas soroti semakin rendahnya kualitas air PDAM
Sebelumnya, anggota DPRD Kabupaten Kapuas, Parij Ismeth Rinjani, menyoroti semakin rendahnya kualitas air yang dihasilkan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat.
“Akhir-akhir ini air PDAM Kapuas semakin rendah kualitasnya. Warnanya keruh dan agak kecoklatan serta rasanya pun sepat,” kata Parij Ismeth Rinjani.
Legislator dari Partai Demokrat ini menambahkan, keluhan lainnya adalah aliran airnya pun tidak deras, sehingga menimbulkan banyak kekecewaan para pelanggan.
Menurut wakil rakyat yang terpilih kembali dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kapuas I Kecamatan Selat ini, dengan adanya kondisi kualitas air yang kurang baik ini, tentunya berdampak buruk pada layanannya ke masyarakat.
“Saya berharap kepada PDAM agar bagaimana air tidak keruh. Kan ini pasti ada formulanya. Kita belajar ke daerah mana, di dewan juga disampaikan jangan sampai air PDAM sangat keruh apalagi ini menyangkut hajat hidup orang banyak.” tegas pria yang akrab disapa Haji Ismeth ini.
Baca juga: Pemkab Kapuas sosialisasikan aplikasi Srikandi milik ANRI
Baca juga: Anggota DPRD Kalteng serap aspirasi warga sejumlah desa di KapuasBaca juga: Legislator Kapuas soroti semakin rendahnya kualitas air PDAM