Jakarta (ANTARA) - Para tokoh masyarakat adat Papua mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo atas pembangunan Gedung Papua Youth Creative Hub (PYCH) di Jayapura, Papua.
"Atas nama masyarakat Papua, kami menyampaikan terima kasih kepada bapak presiden atas fasilitas gedung yang begitu megah dan bagus," kata Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Port Numbay George A. Awi dalam keterangan tertulis Jakarta, Rabu.
Menurut dia, keberadaan gedung PYCH akan menjadi peradaban baru bagi anak muda Papua, yang menjadikan tanah Papua lebih maju dan sejahtera.
"Ini upaya Presiden dalam memajukan masyarakat Papua," ujarnya.
George mengatakan dirinya telah berkeliling melihat semua bagian gedung PYCH, menyaksikan aktivitas pengembangan diri anak muda Papua, serta melihat persiapan menjelang peresmian gedung PYCH oleh Presiden Jokowi.
"Saya sudah keliling. Saya lihat, wah ini sangat luar biasa. Tujuh wilayah adat di Papua sudah ada di dalam gedung ini, representatif. Itu sangat membanggakan untuk kami," katanya.
Dia mengajak anak muda Papua untuk memanfaatkan gedung PYCH karena memiliki fasilitas yang menunjang untuk pengembangan diri, serta mengajak masyarakat mendukung semua program kerja yang dicanangkan oleh Papua Muda Inspiratif (PMI).
George juga menyampaikan terima kasih kepada Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan karena telah membina anak-anak muda Papua melalui PMI yang menjadi motor kemajuan Papua.
"Kami mengimbau dan mengajak anak-anak masuk ke gedung ini, supaya dibina, dilatih, dan digembleng agar terbentuk mental yang bagus," katanya.
Hal itu juga disampaikan George usai bertemu Deputi IV Bidang Intelijen Ekonomi BIN Made Kartikajaya.
Desain arsitektur atap gedung utama PYCH terinspirasi dari rumah adat masyarakat Kota Jayapura dan Wamena, yakni atap Honai dan atap Kariwari
Di dalam gedung itu terdapat ruangan untuk produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), cafetaria, ruang pelatihan, ruang pemasaran, ruang podcast, ruang fotografi, ruang serbaguna serta ruangan yang bisa digunakan untuk co-working space.
Selain itu ada juga ruangan berbentuk tribun yang berkapasitas lebih dari 400 orang, yang bisa digunakan sebagai tempat pertunjukan dan kegiatan keagamaan, serta fasilitas lainnya.
Gedung PYCH juga terdapat dua gedung asrama, masing-masing terdiri dari 23 kamar dengan fasilitas tempat tidur lengkap, lemari, kamar mandi dalam dan lainnya, yang dilengkapi fasilitas internet berkecepatan 100 Mpbs.
Gedung ini juga mengadopsi konsep green building yang memanfaatkan energi alam, seperti pencahayaan dan angin. Pada siang hari gedung PYCH, termasuk asrama, tidak menggunakan lampu karena masih cukup terang di semua sisi, karena banyak kaca dan lubang ventilasi.
Berita Terkait
DPRD Kotim setujui Raperda Masyarakat Hukum Adat Dayak dan KLA
Senin, 20 Mei 2024 17:30 Wib
Sekolah di Palangka Raya kenalkan Pancasila melalui karnaval busana adat
Selasa, 14 Mei 2024 6:17 Wib
Pansus DPRD Kapuas godok raperda pengakuan masyarakat hukum adat
Rabu, 8 Mei 2024 15:14 Wib
Jelang pernikahan, Rizky Febian dan Mahalini gelar upacara adat Bali
Senin, 6 Mei 2024 16:25 Wib
Pemkab Kotim ajukan raperda pengakuan dan perlindungan masyarakat hukum adat Dayak
Senin, 6 Mei 2024 16:04 Wib
Diduga peras investor Rp10 M, Kejati Bali OTT Bendesa Adat Berawa
Jumat, 3 Mei 2024 15:22 Wib
DPMD Kapuas tampilkan pakaian adat nusantara dalam Pawai Karnaval Budaya
Sabtu, 27 April 2024 17:48 Wib
Pemkab Kapuas serahkan SK Pengakuan dan Perlidungan MHA Pinang
Senin, 22 April 2024 16:07 Wib