Pemkab Kotim siapkan percontohan pemerintahan desa bersih di setiap kecamatan
Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) memprogramkan percontohan pemerintahan desa yang bersih di setiap kecamatan di daerah itu.
"Nanti akan kita luncurkan program dengan nama 'Clean Government Village' yang nantinya ada satu desa di setiap kecamatan sebagai leader atau percontohan. Ini bukan perlombaan, tetapi memotivasi untuk menciptakan pemerintahan desa yang bersih dari penyimpangan," kata Kepala DPMD Kotawaringin Timur Raihansyah di Sampit, Rabu.
Kotawaringin Timur terdiri dari 168 desa, 17 kelurahan dan 17 kecamatan. Setiap wilayah mempunyai karakteristik dan potensi yang berbeda-beda yang perlu didukung optimalisasi.
Namun di samping itu, hal yang sangat penting adalah mengawal agar pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan di desa berjalan sesuai aturan. Jangan sampai terjadi pelanggaran atau penyimpangan, apalagi yang menimbulkan konsekuensi hukum.
Untuk itu DPMD sangat serius dalam mendorong peningkatan sumber daya manusia aparatur desa. Hal ini berkaca dari banyak kejadian di sejumlah daerah bahwa sebagian pelanggaran hukum di desa terjadi akibat ketidaktahuan atau terbatasnya pengetahuan aparatur desa.
Mencegah hal itu, DPMD menggandeng instansi terkait seperti Inspektorat, Dinas Komunikasi dan Informatika serta instansi lainnya dalam membina, membimbing serta memberi pendampingan kepada pemerintah desa.
Baca juga: Desa-desa di Tualan Hulu bersemangat optimalkan digitalisasi meski internet terbatas
Langkah itu untuk meningkatkan kemampuan aparatur desa sehingga mereka tidak sampai melakukan pelanggaran hukum, baik disengaja maupun tidak sengaja. Dengan begitu, pembangunan di desa akan bisa lebih maksimal.
Program 'Clean Government Village' merupakan upaya DPMD menciptakan pemerintahan desa yang bersih. Ditargetkan setidaknya ada satu desa 'Clean Government Village' di setiap kecamatan sehingga bisa menjadi percontohan.
Bahkan nantinya di desa-desa itu akan dipilih warga yang dipercaya menjalankan tugas seperti wartawan desa. Dia bertugas mempublikasikan berbagai kegiatan, informasi dan potensi desa melalui website milik desa.
"Desa ini yang nantinya kami latih dalam hal sistem keuangan desanya, penataan asetnya, pengelolaan websitenya. Desa ini akan menjadi leader atau percontohan di kecamatan itu. Jadi desa-desa lainnya tidak perlu lagi harus belajar jauh-jauh datang ke Sampit," ujar Raihansyah.
Camat Tualan Hulu Admadi Sastra menyatakan mendukung program tersebut. Menurutnya, perlu inovasi-inovasi untuk memacu semangat dan menggerakkan masyarakat desa agar lebih optimal dalam membangun desa.
"Kami melihat semangat para aparatur desa cukup tinggi dalam pembangunan. Kini tinggal mengajak masyarakat untuk berperan serta. Kami berterima kasih kepada DPMD, Inspektorat dan Diskominfo yang terus bersedia membimbing pemerintah desa di wilayah kami," demikian Admadi Sastra.
Baca juga: DPRD Kalteng lakukan monitoring ke sejumlah PBS di Kotim
Baca juga: Puluhan ribu UMKM di Kotim tetap tumbuh di tengah pandemi
Baca juga: Jelang Ramadhan, Pemprov Kalteng laksanakan pasar penyeimbang bersubsidi di Kotim
"Nanti akan kita luncurkan program dengan nama 'Clean Government Village' yang nantinya ada satu desa di setiap kecamatan sebagai leader atau percontohan. Ini bukan perlombaan, tetapi memotivasi untuk menciptakan pemerintahan desa yang bersih dari penyimpangan," kata Kepala DPMD Kotawaringin Timur Raihansyah di Sampit, Rabu.
Kotawaringin Timur terdiri dari 168 desa, 17 kelurahan dan 17 kecamatan. Setiap wilayah mempunyai karakteristik dan potensi yang berbeda-beda yang perlu didukung optimalisasi.
Namun di samping itu, hal yang sangat penting adalah mengawal agar pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan di desa berjalan sesuai aturan. Jangan sampai terjadi pelanggaran atau penyimpangan, apalagi yang menimbulkan konsekuensi hukum.
Untuk itu DPMD sangat serius dalam mendorong peningkatan sumber daya manusia aparatur desa. Hal ini berkaca dari banyak kejadian di sejumlah daerah bahwa sebagian pelanggaran hukum di desa terjadi akibat ketidaktahuan atau terbatasnya pengetahuan aparatur desa.
Mencegah hal itu, DPMD menggandeng instansi terkait seperti Inspektorat, Dinas Komunikasi dan Informatika serta instansi lainnya dalam membina, membimbing serta memberi pendampingan kepada pemerintah desa.
Baca juga: Desa-desa di Tualan Hulu bersemangat optimalkan digitalisasi meski internet terbatas
Langkah itu untuk meningkatkan kemampuan aparatur desa sehingga mereka tidak sampai melakukan pelanggaran hukum, baik disengaja maupun tidak sengaja. Dengan begitu, pembangunan di desa akan bisa lebih maksimal.
Program 'Clean Government Village' merupakan upaya DPMD menciptakan pemerintahan desa yang bersih. Ditargetkan setidaknya ada satu desa 'Clean Government Village' di setiap kecamatan sehingga bisa menjadi percontohan.
Bahkan nantinya di desa-desa itu akan dipilih warga yang dipercaya menjalankan tugas seperti wartawan desa. Dia bertugas mempublikasikan berbagai kegiatan, informasi dan potensi desa melalui website milik desa.
"Desa ini yang nantinya kami latih dalam hal sistem keuangan desanya, penataan asetnya, pengelolaan websitenya. Desa ini akan menjadi leader atau percontohan di kecamatan itu. Jadi desa-desa lainnya tidak perlu lagi harus belajar jauh-jauh datang ke Sampit," ujar Raihansyah.
Camat Tualan Hulu Admadi Sastra menyatakan mendukung program tersebut. Menurutnya, perlu inovasi-inovasi untuk memacu semangat dan menggerakkan masyarakat desa agar lebih optimal dalam membangun desa.
"Kami melihat semangat para aparatur desa cukup tinggi dalam pembangunan. Kini tinggal mengajak masyarakat untuk berperan serta. Kami berterima kasih kepada DPMD, Inspektorat dan Diskominfo yang terus bersedia membimbing pemerintah desa di wilayah kami," demikian Admadi Sastra.
Baca juga: DPRD Kalteng lakukan monitoring ke sejumlah PBS di Kotim
Baca juga: Puluhan ribu UMKM di Kotim tetap tumbuh di tengah pandemi
Baca juga: Jelang Ramadhan, Pemprov Kalteng laksanakan pasar penyeimbang bersubsidi di Kotim