Palangka Raya (ANTARA) - Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2023 telah berakhir dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Edy Pratowo menutup langsung agenda tahunan yang masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) tersebut.
"Semoga FBIM yang terlaksana ini mampu memberi dampak positif terhadap pengembangan kebudayaan dan pariwisata, hingga pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Tengah,” katanya di Palangka Raya, Sabtu malam.
Selama pelaksanaan FBIM 2023, sederet rangkaian lomba seni dan budaya hingga olahraga tradisional terlaksana, di antaranya tari-tarian daerah, besei kambe, mangaruhi, mangenta, lawang sakepeng, sepak sawut, karnaval budaya serta lainnya.
Adapun Kontingen Palangka Raya berada di urutan teratas dengan raihan juara pertama sebanyak tujuh cabang, juara kedua dan ketiga masing-masing sebanyak empat cabang, disusul Barito Utara dengan raihan juara pertama dan ketiga masing-masing lima cabang dan juara kedua dua cabang, serta Barito Selatan juara pertama dan kedua masing-masing empat cabang dan juara ketiga sebanyak tiga cabang.
Kemudian raihan keempat adalah Murung Raya dengan juara pertama dan kedua masing-masing sebanyak empat cabang dan juara ketiga satu cabang, Pulang Pisau juara pertama tiga cabang, juara kedua satu cabang dan juara ketiga dua cabang, serta di peringkat enam Katingan juara pertama sebanyak dua cabang, juara dua sebanyak dua cabang serta juara tiga satu cabang.
Baca juga: Lomba Lawang Sakepeng diharapkan memotivasi generasi muda untuk menjaga warisan budaya
Peringkat ketujuh adalah Kotawaringin Timur dengan raihan juara satu dua cabang, dan juara kedua dan ketiga masing-masing satu cabang, kemudian disusul Kotawaringin Barat dan Seruyan yang memiliki torehan serupa, yakni juara pertama satu cabang, juara dua tiga cabang dan juara tiga dua cabang.
Selanjutnya Lamandau dengan raihan juara kedua dan ketiga masing-masing dua cabang, Gunung Mas juara kedua satu cabang dan juara ketiga empat cabang, serta Kapuas dan Sukamara raihan sama yakni juara kedua dan ketiga masing-masing satu cabang, serta Barito Timur tidak ada raihan juara dalam masing-masing cabang lomba.
Edy Pratowo menyampaikan, FBIM yang telah selesai terlaksana pada 2023 ini memiliki makna yang penting, utamanya dalam upaya menjaga serta melestarikan nilai-nilai seni, tradisi dan budaya.
"Para pelaku seni dan budaya telah berhasil mengedukasi masyarakat dengan menampilkan karya-karya terbaik mereka, sehingga seni dan budaya bukan hanya sekadar tontonan, tetapi juga mengandung pesan dan motivasi, agar masyarakat lebih peduli, bangga, dan cinta dengan kebudayaan daerahnya," ucapnya.
Baca juga: Bapanas-Pemprov Kalteng bersinergi mengentaskan dua kabupaten rentan rawan pangan
Baca juga: Lomba Malamang jadi sarana promosi kudapan tradisional khas Kalimantan Tengah
Baca juga: Karnaval Budaya FBIM 2023 sarana pelestarian nilai-nilai budaya di Kalteng
Berita Terkait
Siap ikuti Pilkada 2024, Edy Pratowo ingin lebih banyak berbuat untuk Kalteng
Kamis, 9 Mei 2024 11:13 Wib
PLN optimalkan kolaborasi hadapi isu global
Kamis, 9 Mei 2024 10:43 Wib
Porserosi miliki sejumlah prioritas pacu perkembangan olahraga di Kalteng
Kamis, 9 Mei 2024 6:35 Wib
Empat siswa Barito Utara ikuti seleksi Paskibraka tingkat Kalteng
Rabu, 8 Mei 2024 20:03 Wib
Vina Panduwinata, perempuan pertama resmi daftar Pilkada Palangka Raya
Rabu, 8 Mei 2024 19:30 Wib
Gerindra-Golkar Palangka Raya berpotensi koalisi di Pilkada 2024
Rabu, 8 Mei 2024 19:29 Wib
Guna menunjang pelaksanaan tugas, Kades se-Gumas dapat motor dinas
Rabu, 8 Mei 2024 19:03 Wib
Polres Bartim berikan vitamin dan gelar bazar beras SPHP
Rabu, 8 Mei 2024 18:54 Wib