Kuala Kurun (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) menargetkan 70 rumah tidak layak huni (RTLH) untuk program Bantuan Peningkatan Kualitas Rumah Tidak Layak Huni (BPKRTLH) di tahun anggaran 2024.
Sebanyak 70 RTLH tersebar di lima desa/kelurahan yang berada di empat kecamatan, kata Kepala DPU Gunung Mas Baryen saat dihubungi dari Kuala Kurun, Selasa.
“BPKRTHL 2024 sudah diplot di Desa Tewai Baru Kecamatan Sepang, Kelurahan Tehang dan Desa Tumbang Oroi Kecamatan Manuhing Raya, Desa Batu Nyiwuh Kecamatan Tewah, dan Desa Tumbang Ponyoi Kecamatan Kahayan Hulu Utara,” sambungnya.
Sasaran BPKRTLH adalah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan masyarakat kurang mampu. BPKRTLH disesuaikan dengan tujuan yakni peningkatan kualitas perumahan dan dilakukan secara berkelompok, meliputi perbaikan atau rehabilitasi, sehingga menjadi layak huni.
Program BPKRTLH merupakan program dari Pemerintah Kabupaten Gunung Mas. Program ini sejalan dengan program Pemerintah Pusat yakni program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS).
Berdasarkan data pelaksanaan BSPS dan BPKRTLH, jumlah RTLH di kabupaten bermoto ‘Habangkalan Penyang Karuhei Tatau’ adalah sebanyak 3.452 unit.
Sejak 2018 hingga 2023, program BSPS dan BPKRTLH sudah menyasar 1.015 unit RTLH di Gunung Mas. Pada 2023, program BPKRTLH menyasar 39 RTLH yang tersebar di wilayah Kecamatan Tewah dan Kecamatan Kurun.
“Selain BSPS dan BPKRTLH, ada juga program bedah rumah dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) yang menyasar sejumlah RTLH di wilayah Gunung Mas, pada tahun 2022 dan 2023 lalu,” beber Baryen.
Untuk 2024, DPU Gunung Mas belum mengetahui secara pasti program BPSP dan bedah rumah dari BAZNAS akan kembali dilaksanakan atau tidak di daerah setempat. Namun dia berharap kedua program tersebut kembali dilaksanakan guna mengurangi jumlah RTLH yang ada.
Sebelumnya, Wakil Bupati Gunung Mas Efrensia LP Umbing menyampaikan bahwa BPKRTLH bertujuan mendorong dan meningkatkan keswadayaan serta semangat gotong royong, dalam meningkatkan kualitas rumah dari tidak layak huni menjadi layak huni.