Pemkab Barut optimalisasi teknologi NOC di masa tanggap darurat banjir

id teknologi noc,dinas kominfosandi,bpbd,banjir ,tanggap darurat bencana banjir,barut,barito utara,kalteng,bannir barito utara,banjir muara teweh

Pemkab Barut optimalisasi teknologi NOC di masa tanggap darurat banjir

Tim NOC Dinas Kominfosandi Kabupaten Barito Utara mengoptimalkan teknologi melalui Network Operation Center (NOC) untuk memantau situasi dan kondisi selama 24 jam di Jembatan KH Hasan Basri Muara Teweh, Sabtu (20/1/2024).ANTARA/HO-Dinas Kominfosandi Barito Utara

Muara Teweh (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, mengoptimalkan teknologi melalui network operation center (NOC) atau pusat pemantau jaringan komunikasi dari Dinas Komunikasi,Informatika dan Persandian (Diskominfosandi) setempat selama status tanggap darurat bencana banjir.

"Tim NOC Diskominfosandi ini mengoptimalkan potensi teknologi melalui NOC di antaranya adalah aktivasi videotron 24 jam selama masa tanggap darurat sejak 19 Januari sampai 1 Februari 2024," kata Kepala Dinas Kominfosandi Barito Utara Mochamad Ikhsan di Muara Teweh, Minggu.

Menurut dia , optimalisasi sementara smart announcer sistem (sistem pengumuman cerdas) ini di beberapa titik potensial, kepekaan pembuatan konten visual melalui media videotron dan konten audio melalui sistem tersebut dan aktivasi temporer kamera pemantau ketinggian debit air Sungai Barito di Jembatan KH Hasan Basri Muara Teweh untuk live streaming.

Pemerintah daerah, kata dia, saling berkolaborasi untuk menyampaikan informasi kondisi saat ini dan beberapa hari ke depan, terkait kejadian, penanganan, dan status bencana banjir yang terjadi oleh Pemkab Barito Utara. 

"Kita dan tim tanggap darurat, atau bahkan peninjauan oleh pemerintah pusat dari Kementerian PUPR saat ini berada di Muara Teweh,” kata Ikhsan. 

Dia mengatakan, melalui optimalisasi teknologi NOC ini tugas Dinas Kominfosandi adalah mengharmonisasikan informasi, sehingga kegiatan penanganan korban, maupun terdampak bencana banjir pada masa tanggap darurat bencana di daerah ini bisa terinformasikan dengan baik.

"Selain itu dan dapat tersaji berita dan informasi yang harmonis, seimbang, aman dan nyaman bagi masyarakat dan pemerintah," ujar Ikhsan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Barito Utara Simamoraturahman selama masa tanggap darurat ini pihaknya membantun masyarakat terdampak banjir dengan mendirikan posko bencana dan pengungsian serta dapur umum pada beberapa kecamatan dan di Muara Teweh.

Posko tersebut dibangun di daerah yang terdampak banjir akibat meluapnya Sungai Barito dan anak sungainya seperti Kecamatan Lahei Barat, Lahei, Teweh Baru dan Kecamatan Teweh Tengah.

"Posko ada di halaman Masjid Raya Sirathal Mustaqim Muara Teweh, kantor Kecamatan Teweh Tengah, halaman kantor Bappedalitbang, Jalan Merak dan Desa Malawaken," katanya. 

Banjir yang telah memasuki hari keenam di tujuh dari sembilan kecamatan di Kabupaten Barito Utara ini sejak Selasa (16/1) merendam 43 desa dan kelurahan dengan warga yang terdampak mencapai 13.770 kepala keluarga atau 44.634 jiwa. Sedangkan bangunan rumah warga yang terendam sebanyak 9.466 bangunan, tempat ibadah seperti masjid, gereja dan balai basarah 73 buah, fasilitas pendidikan 58 bangunan terdiri atas PAUD,TK,SD dan SMP, fasilitas kesehatan  23 bangunan seperti polindes, pustu dan posyandu, sementara jalan dan jembatan terendam banjir ada 36 buah.