BKSDA Sampit pantau orang utan menyasar ke kawasan bandara

id bksda kotim, muriansyah, orangutan, bandara haji asan sampit, kotim, kotawaringin timur, hewan dilindungi,bmkg kotim

BKSDA Sampit pantau orang utan menyasar ke kawasan bandara

Tangkapan layar momen kemunculan orang utan di area meteorologi di kawasan Bandara Haji Asan Sampit, Kamis (18/4/2024). (ANTARA/HO-BMKG Kotim)

Sampit (ANTARA) -
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resort Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah memantau kemunculan individu orang utan yang menyasar kawasan Bandara Haji Asan Sampit.
 
“Sekitar pukul 11:00 WIB kami mendapat laporan dari staf BMKG terkait kemunculan satu individu orang utan, kami langsung meluncur ke lokasi untuk melakukan observasi,” kata Kepala BKSDA Resort Sampit Muriansyah di Sampit, Kamis.
 
Ia melanjutkan, laporan tersebut disertai video yang sempat direkam oleh staf BMKG Stasiun Meteorologi Haji Asan Sampit yang menunjukan satu individu orang utan yang cukup besar masuk ke bekas area peralatan meteorologi di belakang kantor lama BMKG setempat.
 
Satwa liar yang dilindungi undang-undang tersebut tampak sempat mondar-mandir mencari jalan ke luar area meteorologi yang dikelilingi pagar besi. Di sekitar kawasan bandara memang masih banyak pepohonan dan semak belukar.
 
Namun, ketika tim BKSDA tiba di lokasi satwa primata tersebut sudah tidak dapat ditemukan. Dibantu staf BMKG, pihaknya melakukan pengamanan dan pencarian di sekitar bandara.
 
Diduga kuat satwa tersebut masih berada di sekitar kawasan bandara, tepatnya di pepohonan yang berjarak sekitar 25 meter dari area pemantauan cuaca milik BMKG dan kurang lebih 100 meter dari landasan pacu Bandara Haji Asan Sampit.
 
“Dugaan kami orang utan itu masih ada di kawasan bandara, karena ada indikasi pohon yang bergoyang tak wajar dan suara patahan kayu kemungkinan satwa itu sedang membuat sarang. Kami terus melakukan pemantauan dibantu petugas,” ujarnya.

Baca juga: KPU Kotim tetapkan minimal dukungan calon perseorangan Pilkada 25.807 orang
 
Pihaknya dibantu petugas BMKG dan bandara akan terus memantau pergerakan satwa yang diduga berjenis kelamin jantan tersebut.
 
Apabila, satwa tersebut masih berada di lokasi rencananya, Jumat 19 April 2024, BKSDA Resort Sampit akan meminta bantuan tim rescue dari BKSDA SKW II Pangkalan Bun untuk melakukan penyelamatan dan translokasi terhadap satwa tersebut.
 
Muriansyah juga meminta pihak keamanan bandara untuk mengintensifkan patroli di sekitar landasan pacu sebelum pesawat lepas landas atau mendarat.
 
Fenomena orang utan menyasar ke kawasan permukiman sebenarnya bukan hal baru di wilayah Kotim. Indikasi penyebabnya bermacam-macam, di antaranya karena habitat alami yang semakin berkurang hingga dorongan mencari makanan.
 
BKSDA Resort Sampit dibantu tim rescue telah beberapa kali melakukan penyelamatan dan translokasi terhadap satwa sejenis guna menghindari terjadinya konflik dengan manusia.